Putaran Super Special Stage sudah masuk ke jajaran pembalap legenda salah satunya Gracia yang merupakan salah satu dari 3 legenda DRT, yang di jadwalkan akan melawan Ara untuk keduakalinya.
Malam balapan pun telah tiba, sudah saatnya balas dendam Gracia dilakukan, baginya ini adalah ajang untuk memperbaiki nama baiknya.
"Hey... Fokus... Ikuti saja garismu sendiri!" Jelas Tito.
Gracia pun mengangguk.
Balapan dimulai dengan akselerasi kedua mobil yang begitu hebat, pertarungan antara mesin 6 silinder dan mesin 4 rotor dimulai kembali, sorakan penonton memekik menandakan balapan ini memang dinanti-nanti oleh para penggemar.
"Seberapa hebatkah dirimu sekarang... Green Goblin!" Ucap Ara.
Suara desisan turbo saat pergantian gigi terdengar mengintimidasi, tapi Gracia sama sekali tak terintimidasi oleh Supra Ara. Ia malahan lebih fokus untuk menjaga kedua turbonya tetap berputar.
"Kecepatan konstan seperti itu digunakan untuk menjaga Turbo tetap berputar, tapi... Kenapa kamu melakukan itu, bukankah mesinmu itu mesin 4 rotor dari mesin RX7?" Ucap Ara.
Ara pun mengovertake Gracia dengan mudahnya di tikungan 90 derajat dengan memanfaatkan celah lebar yang di sengaja Gracia.
"Bagus, kamu sudah masuk ke perangkap ku!" Ucap Gracia.
Shani pun sedikit khawatir dengan Gracia, kekalahannya yang pertama membuat dampak besar yang signifikan, tapi apakah kemenangannya akan membawa Shania Gracia kembali.
"Ci Gre ga melakukan serangan." Ucap Adel.
"Belum, sebentar lagi!" Ucap Azizi.
Tikungan 90 derajat pun ditebas oleh mereka, dengan sliding cepat dan tepat, namun Gracia tak menunjukkan tanda-tanda penyerangan sama sekali.
"Belum menyerang? Apa kamu udah ga punya kepercayaan diri untuk menang Gracia??" Ejek Ara.
Gracia pun hanya fokus pada jalanan, mempertahankan jarum meteran boost untuk tetap stabil diangka atas.
*Flashback...
Serangan AE86 Ara begitu brutal, Gracia pun mempercepat tempo untuk segera menang.
"Bagaimana bisa sebuah 86 mengimbangi 4 rotorku??" Ucap Gracia panik.
Di sisi lain Ara sudah memegang tuas persenelingnya, kesalahan yang di perbuat Gracia adalah mempercepat tempo balapan, sehingga ia terus-terusan mengalami pengereman berat di tikungan.
"Sebentar lagi!" Ucap Ara.
Tikungan jepit rambut terlihat, Gracia buru-buru menginjak pedal rem dengan kuat, tapi nahasnya kondisi jalan sehabis hujan, membuat bannya selip parah.
"Celaka oversteer berlebihan!!" Gracia pun berputar-putar akibat hilang kendali, memberikan keunggulan kepada Ara yang langsung mengovertake Gracia.
*Flashback off...
Gracia pun tersenyum, ia belajar dari masa lalu itu. Ia menyadari bahwa Tito benar, ia terlalu takut untuk kalah, sehingga benar-benar membuatnya kalah dulu. Mereka berdua pun melewati tikungan panjang, yang menuju ke sebuah tikungan tipe S.
"Hari ini... Bukan hari kemarin!!" Gracia pun menekan pedal gasnya habis, memberikan serangan tiba-tiba ke celah dalam Ara.
"Sialan!!" Ara pun langsung membanting setirnya untuk memblokade Gracia.
"Ayo... Mana pertahanan Supra yang kamu banggakan, Hah?? Jelas-jelas RX8 ku akan menghabisimu sialan, anjing!!!" Gracia pun menggila, menyerang seluruh celah yang ada dengan sangat brutal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Generation Racer
FanfictionFreya, Amanda dan Shasa 3 bersaudari yang hidup di lingkungan bengkel, sejak kecil mereka yatim piatu dan diurus oleh pemilik bengkel yang seperti sudah seperti kakak bagi mereka. Namun kerana sebuah 3 Mobil yang memakai nama bengkel kakaknya, merek...