27. SPARTA VS HOPLITE

242 45 0
                                    

ORACLE
Lazy_Monkey

|||

Vote & komen





------------------------------🌹----------------------------





























Akhirnya hari berganti, semua mahasiswa baru bersiap untuk pertempuran kelompok. Berbeda dengan tahun-tahun lalu dimana acara kebangkitan mahasiswa baru tersebut hanya ditonton oleh para penghuni universitas. Tahun ini gerbang universitas Oracle dibuka untuk umum, banyak para petinggi kota yang datang sebagai tamu, yang mungkin sebenarnya tak bisa dianggap tamu, karena mereka yang menawarkan diri sendiri, meminta gerbang dibuka untuk semua orang.

Lokasi pertempuran kelompok akan berlangsung di pinggir hutan pribadi dekat universitas, jaraknya tak jauh dari gedung asrama. Universitas Oracle yang besar dan mewah, memiliki lebih dari beberapa fasilitas serta hutan pribadi tersendiri. Semuanya atas nama Marco Owen Manoban, tak heran jika dia menjadi salah satu petinggi di kota Harver yang disegani. Gerbang universitas yang menjulang dari ujung ke ujung hampir setara dengan separuh kota. Pertempuran ini akan menjadi tombak acuan antara kelompok prajurit Hoplite dan Sparta.

Sparta menggunakan ban lengan merah, sementara Hoplite memilih warna biru sebagai pembeda. Seragam yang dikenakan hampir sama seperti pakaian perang, mereka menggunakan penutup kepala besi, penahan dada kokoh berlapis baja serta membawa perisai dan pedang atau tombak di masing-masing tangan. Untuk strategi bermain, sebetulnya Lalisa maupun Seulgi yang menjadi pemimpin di masing-masing kelompok tidak sempat membuat agenda.

Urusan Oracle membuat keduanya teralihkan, belum lagi. Jennie Addams benar-benar merajuk. Lalisa dan yang lain berpikir begitu, karena gadis itu, hingga sekarang bahkan tak mau menegur para penjaga. Jennie menginap di tempat Niki, hingga pagi menjelang dan ke-delapan orang bodoh yang merasa bersalah hampir menangis menunggu di depan gerbang, menanti kepulangan si Oracle. Saat gadis itu kembali. Dia bahkan tidak melirik sama sekali.

Kemarahannya kali ini lebih ke arah diam. Dan diamnya Jennie membuat mereka mati kutu.

“Aku akan mati disini biar Jennie peduli padaku.” kata Wendy yang terdengar begitu konyol.

Acara belum dimulai. Kelompok masih berbaur meski ketegangan disekitar mulai terasa. Wendy berada di dalam kelompok Lalisa, menjadi ketua healer. Sementara Rosie malah menjadi ketua healer di pihak Seulgi. Kim Jisoo menjadi penyerang jarak jauh untuk tim Lalisa, sementara Irene menjadi penyerang jarak jauh untuk tim Seulgi. Dua senior, Kim Taeyeon dan Tiffany Bae menjadi pengurus. Mereka tengah sibuk melayani tamu.

Enam orang itu menjadi lawan satu sama lain tapi, saat ini mereka tengah duduk bersama di atas bebatuan sambil menunggu waktu. Lokasi awal pertempuran adalah pinggiran hutan dekat asrama, itu adalah lapangan besar bebatuan. Kelompok akan menyebar masuk ke dalam hutan ketika acara di mulai dan bendera ratu, yang saat ini belum menampakan dirinya akan berada di tengah hutan. Si Ratu belum muncul, itulah mengapa ke-enam penjaga ini tak bisa menahan wajah menekuk masam.

“Seolah Jennie peduli, jika kamu mati. Itu hanya akan membuatnya malu.” Irene mencibir, melepas penutup kepala. Aksesoris yang dia kenakan lebih ramai dari yang lain. Segala macam artifak magis minimalis menempel ditubuhnya. Kali ini dia terlihat seperti Freya, seorang ksatria wanita.

Pertempuran ini bukan hanya untuk sekadar main-main. Semua mahasiswa diperbolehkan untuk menggunakan kekuatan dari Gift mereka dan kemungkinan akan adanya korban sangatlah besar. Mengingat tahun-tahun sebelumnya, seperti kata Taeyeon serta Tiffany. Hampir dua puluh dari kakak tingkat mereka saat melakukan pertempuran ini, tergeletak tak berdaya di rumah sakit. Padahal di setiap kelompok telah memiliki healer masing-masing. Namun, hal seperti ini jelas akan selalu terjadi ketika perasaan ingin menang merenggut fokus semua orang. Ketegangan sebagai musuh meningkat ketika mereka mulai menghadapi pertempuran.

ORACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang