32. Apakah kamu milikku?

305 55 1
                                    

ORACLE
Lazy_Monkey

|||

Vote & komen

-------------------------------🌹---------------------------



















Pertempuran kelompok kembali berlanjut setelah sedikit ketegangan yang terjadi mulai mereda. Tapi, sialnya dua kelompok Sparta dan Hoplite tampaknya bekerjasama untuk menyelesaikan pertarungan secepat yang mereka bisa, secepat para pemimpin komando menarik bendera masing-masing base utama lawan tanpa perlu ada perintah untuk bertarung.

Melihat hal itu, Jennie yang sebenarnya tengah dalam mode ingin bertemu dengan tetua Naum, mendesis marah. Dari penglihatan terbuka, dia bisa melihat Irene yang menyerahkan bendera pada Lalisa dengan baik hati. Sementara Kim Jisoo yang kembali ke base utamanya, bahkan mempersilahkan Seulgi melangkah mendekati base untuk mengambil bendera kelompok mereka.

Lalu setelahnya, Wendy berkata dengan riang gembira. “Oke, tinggal bertarung memperebutkan bendera Ratu. Tidak perlu berlama-lama, nanti Jennie lupa dengan apa yang dia janjikan.”

Alasan konyol itu!

Jennie ingin sekali menendang mereka semua ke air terjun. Benar-benar geram karena Jennie pikir, anak-anak ini akan melupakan kejadian tadi dan kembali serius memulai pertarungan yang ditonton oleh banyak orang. Tapi, lihatlah. Mereka bahkan saling ber-tos ria. Merasa rencana itu sangat manjur untuk mempersingkat waktu. Ya, para penjaga kekanakan itu tidak akan melepaskan Jennie untuk menjelaskan tentang mengapa si Nephilim bisa datang tiba-tiba masuk ke dalam hutan. Mereka memang tidak menampilkan kesan cemburu tapi, mereka benar-benar licik.

“Ayo serbu benteng Jennie!” Irene dengan riang gembira berteriak mengangkat pedang.

Seolah kini, musuh mereka adalah Jennie Addams yang mengambil sikap diam dan tak mau bercerita, malah bertingkah seolah tak ingin diganggu. Melayani dengan baik tampaknya telah membuat mereka benar-benar putus asa, anak-anak ini justru memutuskan untuk menjadi menyebalkan.

“Aku akan merubuhkan bentengnya.” Lalisa berkata, seolah dia berani. Hentak kaki kedua kelompok telah terdengar dari kejauhan, mengepung benteng Jennie dari dua sisi. Seulgi Kang, Rosie dan Jisoo memimpin kelompok Sparta dan Hoplite yang entah bagaimana pula, senang jika mereka bergabung dan menyerbu benteng Ratu.

Sementara Lalisa, Irene dan Wendy membuat barisan panjang mirip kelompok pejuang tanah air. Sihir yang menyembunyikan benteng Jennie telah hilang tepat saat dua bendera masing-masing base diangkat. Kini menara tower kayunya menjadi santapan lezat para bajingan yang ingin merubuhkan benteng kesayangan Jennie. Dalam kondisi ini, posisi sang Ratu jelas-jelas terjepit. Para penonton tampak tertarik dengan keseruan yang mereka suguhkan, melihat bagaimana Jennie Addams yang sadar bahwa dia telah dikepung dari segala sisi mengumpat dan memaki.

Makiannya terdengar merdu, membuat semua penonton tertawa. Itu adalah ciri khas Oracle yang lain, memaki dengan banyak kalimat mengocok perut.

“Dasar kelompok otak udang! Beraninya kalian ingin menyerangku! Keparat sampah, bajingan-bajingan tengik ini!”

Saking murka karena proses perpindahannya menuju dimensi Oracle terganggu. Jennie melempar sepiring buah lalu bangkit dengan bijaksana memantau dari kejauhan. Kedua mata kucing itu memicing tajam melihat sosok Lalisa Manoban memimpin kelompok dengan kobaran kata, “Mari serang Oracle, mari serang Ratu!”

Gadis itu tak pernah seberani ini untuk memulai konflik dengan Jennie. Melihat mata Jennie saja tak berani, hanya kemarin ketika Lalisa tiba-tiba menciumnya. Itu adalah hal tergila dari seluruh keberaniannya yang tersisa. Namun, lihat sekarang. Siapa yang mengobarkan semangat ingin menyerang Oracle paling agung di dunia? Jennie mendesis seperti ular, berteriak dengan seluruh kekuatan suaranya.

ORACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang