29. Code : Hermes!

264 54 0
                                    

ORACLE
Lazy_Monkey

|||

Vote & Komen





---------------------------------🌹-------------------------






























“Serangan! Bersiap! Hermes!” teriakan Daehwi begitu keras, jarak benteng Sparta sayap barat hanya lima puluh meter lagi dari tempatnya berada.

Daehwi telah berlari begitu kencang, meski dia paling benci berlari dan mengeluarkan keringat begitu banyak. Tapi, mengingat para musuh dari Hoplite yang licik itu terus mengejarnya seperti sekelompok anjing liar kelaparan, dengan sengaja pula mengirim beberapa pukulan menggunakan Gift mereka. Daehwi menggertakkan gigi, dia tidak akan kalah hanya karena permainan konyol ini.

Sebuah tombak meluncur dari arah belakang, menimbulkan suara desing angin yang tajam, tombak tersebut tertancap pada bebatuan tepat di depan kaki Daehwi yang seketika berhenti. Ada sekitar dua puluh orang dari kelompok penyerang Hoplite—Daehwi menoleh dengan mata merah, merasakan adrenalin yang terpacu tiba-tiba.

“Beraninya kalian main keroyokan denganku!” Suaranya menggelegar, energi Gift Daehwi kembali terbuka. Hijau muda adalah Gift grade B standar, tidak kuat dan tidak juga lemah. Letak serangannya terpacu pada luka luar serta penyembuhan luar. Sebagai pertahanan terakhir, raungannya berhasil menciptakan pukulan terarah, menggores kulit mereka membuat kelompok itu berhenti dan mendesis.

“Menyerah sekarang, tidak ada gunanya kamu mempertahankan diri. Lebih baik kamu diam disini dan biarkan kami mendatangi benteng kalian.” Sosok Joy berjalan membelah para penyerang dari pihaknya, dia telah mengenakan pakaian dan kini memakai ban lengan biru dengan tanda bintang satu. Bintang satu artinya, dia menjadi pemimpin kelompok penyerang Hoplite.

Seulgi Kang mungkin telah melihat potensi gadis ini ketika memilih tim penyerang di sayap barat dan timur. Joy jelas tidak terlihat seperti gadis centil dan nakal seperti sebelumnya, raut wajahnya begitu serius ketika berkompetisi. Petarung seperti ini dapat diandalkan. Joy membawa sebuah artifak magis yang telah berubah bentuk menjadi cambuk bulu sepanjang lima meter. Dari semua senjata, Joy lebih suka dengan hal-hal ekstrem yang memuaskan hasratnya. Bibir gadis itu mengulas senyum miring, menatap Daehwi penuh arti.

“Serangan macam apa, itu bahkan tidak membuat kulitku tergores.” Joy berkata merujuk pada energi Gift Daehwi yang terbuka dan sempat memukul mundur pasukannya meski sebentar.

Mereka yang terlahir dari percampuran esensi warna Gift memiliki kekuatan satu tingkat dari pengguna Gift biasa satu warna, ini adalah hal yang membuat orang-orang jaman sekarang mulai menyukai konsep perpaduan warna ekstrem. Inovasi terbaru mencapai tempat tertinggi. Tak heran jika, beberapa dari mereka memiliki karakter berubah-ubah. Seperti Joy saat ini, Daehwi dapat merasakan hasrat lain dari tatapannya.

“Kamu benar-benar tertarik padaku, huh? Kamu meninggalkan bentengmu dalam keadaan kosong hanya untuk mengejarku.” Daehwi menatap cemas ke belakang, tak ada tanda-tanda dari teman-temannya yang menjaga benteng sampai detik ini. Padahal dia yakin, suaranya cukup keras untuk di dengar.

Joy tertawa kecil. “Teman-temanmu pingsan di tempat, tenang saja. Mereka tidak dapat merebut apapun, kedua kaki dan tangan mereka sudah diikat. Menyerahlah, Daehwi. Jangan menyulitkan dirimu sendiri.” kata Joy sembari maju beberapa langkah, menghentak cambuk ditangannya hingga suara lesatan tajam terdengar memecah bebatuan.

Daehwi berjengit ngeri, tidak pernah membayangkan tubuhnya terkena besitan cambuk itu. Joy ini tampaknya selain eksibis juga mengidap sadomasokis, dia terlihat senang dan semakin berani disetiap hentak cambuknya yang berhasil menakuti Daehwi.

ORACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang