Bab 7. Kembali Ke Ibukota

4.1K 210 9
                                    

Dua hari berlalu, keadaan papah dari  Fitiara telah jauh lebih baik, beliau telah keluar dari rumah sakit,. Dan itu artinya Fitiara siap kembali ke ibu kota untuk bekerja, dan orang tuanya dengan senang hati mengijinkan, mereka senang anak mereka tak lagi mengurung diri dan menolak berkenalan dengan dunia luar.

Fitiara dan Dhian telah tiba di bandara, setelah mengambil tas mereka bergegas keluar menghampiri Amir yang telah menunggu di balik pagar pembatas.

"Bagaimana keadaan bapak mu?" tanya Amir seraya Fitiara menyalami tangan nya.

"Sudah baikan Om"

Mereka berpindah ke dalam mobil untuk pulang ke apartemen sembari membahas keadaan ayah dari Fitiara.

Setibanya Fitiara dan Dhian beristirahat sebentar, dan Amir kembali ke pabrik, tapi sebelum itu ia akan bertemu dengan Arya untuk membahas mengenai pekerjaan yang telah Abram janjikan pada Fitiara, ia dan Fitiara telah membahasnya, Fitiara mengatakan siap bekerja esok hari.

Amir menemui Arya ke ruangannya setelah lebih dulu membuat janji.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk"

Amir membuka pintu.

"Oh pak Amir, silahkan masuk pak"

Amir menghampiri Arya lalu duduk berhadapan.

"Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Arya

"Begini pak Arya, bos Abram menawarkan pekerjaan pada keponakan saya di kantor,. Tapi karena suatu hal keponakan saya bisa masuk besok,. Juga keponakan saya ini hanya lulusan SMP, tapi meskipun demikian bos Abram menjanjikan sebuah pekerjaan di kantor ini untuk nya" terang Amir

Arya sempat terkejut, selama ia menjabat sebagai HRD, ia tak pernah menerima berkas tamatan SMP, yang kemarin saja membuatnya terkejut Lena yang tamatan SMA di tempat kan setara dengan sekretaris. Juga Arya bingung karena bos mereka tak mengatakan ada dua pelamar. Tapi karena yang berbicara Amir, manager pabrik, salah satu orang kepercayaan bos mereka, Arya percaya bos mereka benar telah menjanjikan sebuah pekerjaan.

"Sebentar yah pak"

Arya mengecek posisi yang kosong. Dan ia menemukan, posisi itu kosong karena yang menempati dulu berhenti karena hamil.

"Ada yang kosong pak" serunya, Amir berucap syukur, tenyata bos mereka masih menjaga posisi itu tetap kosong untuk Fitiara.

"Baiklah, besok pagi saya akan mengantar keponakan saya,. Permisi"

"Iya pak hati-hati"

Amir pun kembali ke pabrik.

Di sore hari, di jam pulang Abram datang ke kantor setelah dua hari tak pernah muncul, entah mengapa pria paruh baya itu menjadi malas ke kantor miliknya karena Fitiara tak jadi bekerja di hari itu.

Di depan gedung kantor ia berpapasan dengan beberapa pegawai yang bersiap untuk pulang. Lalu ia mengernyit melihat seorang wanita dewasa bertubuh semok dengan pakaian ketat berjalan bersama Leni si sekertaris, ia tak mengenal siapa wanita itu, pun ia hapal dengan semua pegawainya jika wanita itu salah satu pegawai.

"Sore bos" sapa Leni di ikuti wanita pegawai baru itu.

"Sore"

Abram masih berpikir keras merasa wanita itu bukanlah salah satu pegawainya.

"Sudah dua hari ini bos tidak ke kantor, bos baik-baik saja?"

"Iya, saya ada kesibukan,. Bagaimana keadaan kantor?"

"Seperti biasa bos, aman terkendali"

"Good,. Baiklah silahkan pulang"

"Permisi bos"

Di Kejar Cinta Bos PamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang