Bab 54. Rencana B

2.2K 172 8
                                    

Abram memutuskan kembali ke kantor. Siap menyibukkan diri sendiri menjadikan hal tersebut sebagai hiburan agar tak terus terpuruk memikirkan keadaan rumah tangganya kini. Dia bahkan telah meminta pada Leni untuk menyiapkan data-data penting yang harus dia periksa. Dan di pastikan dia tak akan meninggalkan kantor hingga malam hari.

Dengan memakai setelan jas seperti biasanya, Abram ikut bergabung bersama anak dan menantunya menikmati sarapan bersama.

Dan seharusnya ada kehadiran Fitiara di sana melayaninya sebagai seorang istri, sembari bercakap-cakap sebelum dirinya berangkat ke kantor. Menemaninya hingga menghilang di balik mobil. Dan begitu pulang di sambut dengan senyum manis, maka penat dan pusingnya akan lenyap ketika melihat wajah sang istri.

Tapi hal itu tampaknya hanya akan menjadi angan-angan semata.

"Daddy sudah mau ke kantor?" tanya Alina heran melihat ayahnya hanya mengolesi selai pada selembar roti lalu meletakkan kembali ke piring tak dia makan.

"Iya"

"Makan dulu dad"

"Daddy sudah kenyang"

Keempat orang yang ada di sana saling tatap heran. Satu gigit saja belum ayahnya lakukan, dan mengatakan telah kenyang.

Tak menunggu balasan dari anak dan menantunya ataupun sekedar menatap mereka, Abram meninggalkan duduknya tanpa menoleh.

"Bagaimana ini kak? Kalau lama-lama di biarkan seperti ini hati daddy biasa saja jadi keras dan menutup kemungkinan untuk bersama Fitiara lagi" kata Alina cemas begitupun yang lain.

"Aku bingung, mana aku dan Shizuni harus kembali ke Jepang" kata Abimana menyandarkan tubuhnya.

"Aku juga, sudah terlalu lama meninggalkan tanggung jawab" sahut Lucas pun bingung.

"Atau begini saja, kalian berdua pulang duluan dan lakukan tanggung jawab kalian. Aku dan Alina tetap tinggal untuk membujuk Daddy" sergah Shizuni di setujui yang lain dengan anggukan.

"Baiklah, tapi sebelum ke Jepang, aku ingin bertemu daddy dulu" Abimana menutup pembicaraan, dan Abram pun tiba di kantor.

Beberapa pegawai seperti biasa memberi salam, Abram hanya mengangguk pelan tanpa ada balasan ataupun sekedar senyum. Dia tetap datar menuju lift.

"Pagi bos" sapa Leni berdiri dari mejanya.

"Pagi, berkas yang saya minta sudah ada di dalam?"

"Iya bos"

Abram kembali melanjutkan langkah ke ruangan miliknya.

"Bos" panggil Leni, Abram berhenti di depan pintu yang telah terbuka sedikit.

"Kenapa?"

"Bagaimana keadaan buk Fitiara? Apa dia juga datang?"

Leni bertanya ragu-ragu setelah mendapat pemberitahuan dari Abimana jika resepsi di kediaman mempelai pria gagal karena mempelai wanita kecelakaan. Tapi melihat bos nya kembali ke kantor, Leni berpikir resepsi itu mungkin akan di laksanakan.

Tapi Abram tak menjawab, dia tak menggubris pertanyaan Leni dan berlalu kedalam ruangannya.

"Resepsinya akan di laksanakan?" tanya Arumi mendekat begitupun pegawai yang lain.

"Tidak tahu, bos tidak bilang apa-apa"

"Kenapa? Bos kan sudah pulang berarti Fitiara sudah sembuh"

Leni menyandarkan tubuhnya menatap semua pegawai yang menatapnya penuh harap. Ada yang dia ketahui dan tak diketahui yang lain, karena Abimana mengatakan padanya alasan mengapa resepsi itu batal.

Di Kejar Cinta Bos PamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang