Semua orang melihat rekaman cctv yang diputar, di mana Fitiara mulai tak tenang tahu betul semua orang pasti akan menyalahkan nya. Dan saat itu Lisa tersenyum licik di tempat nya, semua berjalan sesuai apa yang ia rencanakan.
Rekaman menunjukkan adegan saat kedua wanita itu saling rebut, hingga pada rekaman Fitiara menghancurkan flashdisk itu dengan injakan berkali-kali. Di situ semua orang tercengang tak terkecuali Abram yang bukan lagi tercengang, melainkan syok dengan aksi seseorang yang ia cintai.
Lalu semua pasang mata mengarah pada Fitiara yang menatap penuh rasa bersalah, hingga air matanya terjatuh. Fitiara mengikis jarak mendekati Abram yang masih amat sangat syok.
"Pak, saya tidak bermaksud melakukan itu, saya tidak tahu jika itu flashdisk milik pak Abram" terang Fitiara memelas, keningnya bertaut sedih menatap Abram bersalah.
"Karena tidak ingin Lisa di dengar kamu tega berbuat ini" sahut Abram, suaranya bergetar menatap Fitiara kecewa.
"Tidak pak...
"Saya kecewa sama kamu Fitiara"
Air mata Fitiara luruh mendengar kata kecewa yang Abram ucapkan.
"Pak...
"Kamu saya pecat! Pergi lah dari kehidupan saya! Dan jangan pernah lagi muncul di hadapan saya!... Saya kecewa sama kamu!"
Fitiara melonjak terkejut, tak hanya di pecat, tapi Abram yang kecewa juga tak menginginkan mereka kembali bertemu.
Fitiara seakan di beri pilihan yang sulit. Ia tak bisa membela diri karena ia tak memiliki bukti jika ia tak bermaksud melakukan itu. Jika ia mengatakan alasannya mengapa ia menghancurkan flashdisk tersebut maka rahasianya akan di ketahui, Dan Abram pasti akan menjauhi nya, jadi keduanya sama saja bagi Fitiara. Ia tetap akan kehilangan Abram bahkan sebelum memiliki nya.
Fitiara memutar tubuhnya meninggalkan pabrik tersebut dengan berlinang air mata, sesekali menyeka air matanya yang terjatuh tak tertahankan.
"Bos, Fitiara tidak di laporkan ke polisi? Ini tindak kejahatan bos, merugikan perusahaan bos" kata Lisa
Meksipun Abram kecewa hebat, tapi ia tak bisa setega itu melaporkan seseorang yang ia cintai ke polisi dan mendekam di balik jeruji besi, merasakan hidup keras di penjara, ia tak mau itu.
"Diam kamu Lisa, pergi lah dari sini" sahut Abram.
"Tapi bos..
Segera Yugi membawa paksa Lisa keluar dari pabrik, membawanya hingga ke depan gerbang, bahkan mendorong nya menjauh.
"Terima kasih kamu sudah memiliki niat baik membawa flashdisk yang tidak sengaja terbawa oleh mu atau kamu memang sengaja membawa nya"
Lisa mengerjap mendengar ucapan Yugi yang seakan mencurigainya.
"Jika saya sengaja membawa flashdisk itu, untuk apa saya memberikan pada bos Abram!" sergah Lisa
"Saya memang tidak tahu kejadian yang sebenarnya, tapi tuhan maha tahu. Cepat atau lambat jika semua ini hanya rencana mu, semuanya pasti akan terbongkar!" kata Yugi di depan wajah Lisa. Meski mereka tak lama bekerja bersama di kantor, tapi Yugi yang berpengalaman dengan banyak wanita tahu betul bagaimana karakter Lisa.
Wanita licik penuh tipu muslihat. Itu gambaran yang Yugi dapat dari wanita di hadapannya.
Berpindah kedalam pabrik, yang hanya ada Abram yang kecewa, dan Amir yang merasa sangat bersalah.
"Saya minta maaf atas perbuatan keponakan saya yang sudah merugikan perusahaan" kata Amir benar-benar merasa bersalah.
"Entahlah pak Amir, yang di rugikan perusahaan saya atau diri saya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Kejar Cinta Bos Paman
Storie d'amoreLamaran ku tinggalkan, jodoh ku dapat. Kiasan itu mungkin cocok untuk Fitiara Kirana yang pergi dari rumah nya karena menolak di jodohkan dengan seseorang yang tak ia sukai. Ibu kota Indonesia menjadi tujuannya, karena di sana ada paman serta bibiny...