Bab 51. Sesal Tak Berguna

2.1K 161 7
                                    

Tak perduli Fitiara yang menahan diri untuk tak turun dari motor, tak perduli beban yang menahan diri tak ingin memasuki kediamannya sendiri, Abram tetap memaksa Fitiara masuk dengan membopongnya.

"Assalamualaikum.." seru Abram menurunkan Fitiara dari kedua tangannya di sekitar ruang tamu.

"Waalaikumsalam.."

Parman segera keluar menatap anaknya marah. Beliau menarik tangan Fitiara ke ruang tengah.

"DARI MANA KAMU!?" tanya Parman, Fitiara terdiam menundukkan pandangan tak berani menjawab.

"Dari bertemu Andri?" sela Rosana seakan tahu.

"BERAPA KALI HARUS BAPAK BILANG, BAPAK TIDAK SUKA KAMU BERHUBUNGAN SAMA ANDRI!!"

"Tapi kami saling mencintai pak"

"Cinta? ITU BUKAN CINTA TAPI KEBODOHAN!!"

"Bapak sama mamak kenapa ki tidak pernah bisa mengerti" lirih Fitiara memelas

"Tidak na cintai ko, tapi na suka ko karena berani ko berbohong untuk dia! Dirinya merasa penting!"

"Tapi pak..

"FITIARA!!" bentak Rosana yang sedari tadi geram. Beliau mendekat menatap anak bungsunya marah.

"Mu lupa sebelum kecelakaan mu itu?" Fitiara mengernyit bingung. "Malam itu sama ko Adila dapati Andri selingkuh!"

Fitiara menatap sang ibu bertambah heran, dia tak ingat akan kejadian itu.

"Kecelakaan mu itu karena Andri Fitiara!" sambung beliau

Benar yang Rosana katakan, kecelakaan yang menimpa Fitiara secara tak di sengaja di sebabkan oleh Andri. Tapi sayangnya wanita itu lupa detik-detik sebelum dirinya kecelakaan. Dan secara tak langsung Abram mengetahui sebab Fitiara kehilangan ingatan. Dia pun merasa menyesal, seandainya dia tahu lebih awal, dia tak akan membiarkan mereka bertemu, bahkan akan menjaga Fitiara sangat ketat.

Peristiwa itu kembali mencuat di ingatan Fitiara. Peristiwa sebelum dirinya kecelakaan hingga mengakibatkan dirinya kehilangan ingatan timbul kian jelas.

Fitiara ingat, di salah satu cafe dia menangkap basah Andri berselingkuh hingga mereka terlibat pertengkaran. Dan Andri yang memohon maaf mengejar-ngejar Fitiara hingga ke tepi jalan. Tapi Fitiara yang telah kecewa menolak memaafkan dan tetap ingin menyudahi hubungan. Fitiara yang ingin pergi terus di tahan oleh Andri, hingga terjadi aksi tarik-menarik dan mengakibatkan Fitiara terjatuh ke arah jalan raya dan tertabrak mobil.

Fitiara kini ingat, secara tak langsung Andri lah yang menyebabkan dirinya kecelakaan.

"Katanya na cinta ko tapi mana!? Sekalipun Andri tidak pernah datang jenguk ko di rumah sakit! Sadar ko Fitiara sadar kooo!" terang Rosana terbawa emosi.

"Dek, yang maha kuasa menghilangkan ingatan mu supaya bebas ko dari Andri, bukan setelah pulih malah kembali ko sama dia, mu tinggalkan suamimu yang jelas-jelas na cinta ko, sampai rela lakukan semua ini untuk kamu!"

Fitiara menoleh pada Abram yang sedari tadi diam. Pria itu tertunduk tampak menangis.

Parman yang masih marah mendekati Fitiara, menekan kedua lengan anaknya, menatap anak bungsunya itu marah.

"Sudah ko na apa-apai Andri iyo?"

Jika mengingat bagaimana pembangkangannya Fitiara yang dulu, wajar jika Parman curiga, Andri memiliki sesuatu yang membuat anaknya patuh.

"JAWAB FITIARA! SUDAH KO NA APA-APAI ANDRI!!?"

Fitiara menundukkan kepala menangis, dia mengangguk mengakui dirinya memang telah melakukan kesalahan besar dengan memberikan dirinya pada Andri.

Di Kejar Cinta Bos PamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang