The last (!?)

1.3K 82 12
                                    

2 Tahun kemudian

"Kenapa sayang?"

"Gak papa, hehe," jawab Seungkwan yang segera menyesuaikan diri saat Vernon memasangkan seatbelt untuknya. Belakangan ini ia kerap merasa lelah, dan Seungkwan berharap perjalanan jauhnya nanti tidak semakin mempengaruhi hal tersebut. "Nyari posisi aja biar enak."

"Kirain kalo di kasur aja nyari posisi enak," ucap Vernon dan Seungkwan jadi kebingungan membalas candaannya. "Hehe, sorry..."

Vernon pergi bersama supir untuk perjalanan kali ini, atas permintaan Seungkwan. Keduanya akan mengunjungi keluarga Seungcheol yang tengah diselimuti kebahagiaan atas kehadiran anggota keluarga baru. Setelah kurang lebih 2 tahun lamanya merencanakan juga menunggu waktu yang tepat, akhirnya Jeonghan bisa kembali diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mengandung. Dan dua hari lalu, Seungkwan menerima kabar bahwa sang kakak sudah melewati proses persalinan dengan lancar.

"Hannie pasti nanyain Sky deh, gimana ya nanti jelasinnya?"

"Tenang aja sayang, dia udah punya adek sendiri kan? Nanti aku bilangin pelan-pelan, pasti paham kok..." jawab Vernon.

Mengingat tujuan utama mereka adalah rumah sakit, Vernon memutuskan agar Sky tetap tinggal di rumah. Keluarga Jeonghan pasti juga sedang kerepotan dengan banyak hal, termasuk mengasuh Seunghan yang tidak dalam pengawasan orang tuanya. Maka Vernon memilih untuk menitipkan Sky kepada sang nenek di rumah, ketimbang nantinya kebingungan meminta orang lain untuk mengasuh sang putra selama ia berada di rumah sakit.

"Mama udah jenguk belom?"

"Katanya besok sih, soalnya bareng keluarga yang lain juga sayang..." jawab Seungkwan.

Keduanya tiba dengan selamat, dan disambut orang tua Jeonghan yang juga paman dan bibi Seungkwan, sementara keluarga Seungcheol tengah menyiapkan acara syukuran.

"Dedeknya mana sih, Kak?" tanya Seungkwan dan Jeonghan menjelaskan bahwa bayinya tengah dibawa perawat untuk mandi sore. "Padahal pengen langsung liat. Ditanyain cewek apa cowok gak mau jawab lagi..."

Jeonghan hanya bisa tersenyum, sebab ia memang merahasiakan hal tersebut. Seungkwan dikabari lewat pesan singkat oleh Jeonghan, yang hanya berupa sebuah foto gelang rumah sakit yang ia kenakan juga sebuah boks bayi. Tanpa diberitahu kabar selanjutnya, Seungkwan segera menjadwalkan kunjungannya hari ini karena merasa sangat penasaran.

"Maunya sih cowok cewek, Kwan. Tapi ternyata cewek semua, hehe..." canda Jeonghan dan Seungkwan sempat kebingungan. Hingga akhirnya ia paham dengan maksud sang kakak dan benar-benar terharu mendengar hal tersebut.

"Kok cewek semua?" tanya Vernon polos yang membuat Seungcheol menatapnya lelah. "Kalo sama Hannie ya jadinya cowok cewek dong? Akkkk..."

Belum sempat bagi Vernon melanjutkan protes, kepalanya sudah terlebih dulu dipukul oleh Seungcheol, "anak gue kembar!"

"Oh, wow..." balas Vernon yang terdengar antusias, namun ekspresi wajahnya tak berubah dan Seungcheol hanya bisa memaklumi. "Hannie seneng banget pasti, Kak?"

"Kemaren agak protes sih, soalnya pengen adek cowok kaya Sky. Tapi tetep heboh juga," jelas Seungcheol.

Seungkwan sempat menanyakan perihal kehamilan sang kakak yang memang terlihat lebih besar dibanding hanya mengandung seorang bayi saja. Namun Jeonghan tetap merahasiakannya, dan beralasan jika nafsu makan lah yang membuatnya terlihat lebih gemuk. Seungkwan juga tidak sesering itu berkunjung, hanya beberapa kali selama 9 bulan belakangan.

"Permisi..." sapa seorang suster yang membawa bayi perempuan Jeonghan, disusul satu suster lain. Kedua bayi tersebut kemudian dibaringkan di boks masing-masing dan segera mengundang suka cita orang-orang dewasa yang menantinya.

"Tadi semangat banget pengen liat, sekarang kenapa gak langsung gendong, dek?"

"Lagi gak enak badan dikit, Kak. Entah mau pilek atau apa, takut nularin nanti..." jawab Seungkwan sambil terus mengamati keponakannya dengan kagum dari sisi boks bayi. "Mirip banget sama Seunghan waktu bayi, oh my God cuties..." 

"Lhoh, tau gitu tadi kakak fotoin aja dedeknya. Maaf ya ngerepotin bikin kamu dateng sejauh ini," ucap Jeonghan dengan cemas dan menyadari bahwa sang adik memang sedikit terlihat pucat, tapi Seungkwan tak merasa keberatan. Sakit yang ia rasa tak seberapa, tapi memang tetap ingin menjaga interaksi dengan bayi-bayi Jeonghan. "Niatnya cuma surprise, gak tau kalo kamu lagi sakit."

"Bawa ke bawah, depan lift belok kanan. Jalan sampe abis lorongnya trus belok kiri," perintah Seungcheol dan Vernon tetap  mendengarkan meski sedikit tak fokus. "Jangan kaya orang susah lo, istrinya sakit gak diperiksain!"

"Eh... Apaan sih, Kak? Aku baik-baik aja lhoh..." jawab Seungkwan sambil memohon kepada Vernon juga kakaknya.

Jeonghan menatap Vernon dengan seksama, seolah meminta Vernon untuk menuruti permintaan Seungcheol saja. Setelah membujuk Seungkwan dengan berbagai cara, Vernon akhirnya pergi menemui dokter di lantai bawah. Seungkwan menjelaskan perihal kondisinya juga beberapa keluhan lain, dan dokter meminta keduanya untuk menunggu hasilnya.

"Ini beneran, Dok?" tanya Vernon memastikan, dan dokter tersebut mengangguk.

"Nanti kalau ada gejala sakit yang lain, bisa kembali dikonsultasikan."

Vernon mengambil nafas dalam-dalam, kemudian bergegas menebus resep vitamin serta obat lain. Saat semuanya sudah didapat, ia kembali menemui Seungkwan yang baru selesai menggunakan toilet.

"Lhoh, dikasih obat juga?" tanya Seungkwan dengan penasaran, sebab masih menganggap lelahnya tak begitu berarti. Sementara Vernon langsung memeluknya tanpa sempat memberikan jawaban. "Kenapa sih, sayang? Aku gak ngerasain sakit yang gimana-gimana kok..."

"Please, give me the chance to make it better this time," bisik Vernon yang semakin mengeratkan pelukannya. "I promise you. Really."

"Hey, what's going on? Why you crying, Daddy?" tanya Seungkwan semakin panik tapi kemudian Vernon akhirnya bisa sedikit tersenyum. "Ih... Jangan bikin takut dong."

"Sky bakal jadi kakak."










###

Tadinya mau dikasih judul epilog, tapi kaya gini emang epilog ya? Wkwk. Anyway, emmm udah end, yeay! Tepuk tangan dulu dong buat kalian semua yg udah berhasil nyelesein cerita gaje ini, hehe. Aku emang pernah spoiler tentang cerita lanjutan mereka sih, tapi kalian beneran mau? Gak janji juga aplot secepetnya 🙏Aku masih mikir, mungkin nanti ceritanya bisa dimulai dr hari pertama mereka nikah, chapter ini pun bisa masuk lagi di sana.

Mau tanya dong, gimana kesannya sejauh ini? Chapter mana yg jadi favorit kalian? Maaf kalo ceritanya belum sempurna ya, bisa bilang juga keluh kesah kalian. Maaf juga kalo kiranya gak jadi angst, hehe. Aku jujur kasian sama Seungkwan di sini kaya belom ngerasain bahagia secara proper, jadi aku bikin happy end.

Segitu dulu dari aku, love you all! Eh, salam dari 2yo Sky Ellison Chwe

Segitu dulu dari aku, love you all! Eh, salam dari 2yo Sky Ellison Chwe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our mistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang