Han Yujin semalam menginap di tempat kerjanya. Baru dia ketahui tersedia delapan kamar yang berisi twin bed dan dapat digunakan para pekerja untuk menginap atau sekadar beristirahat. Choi Jung Soo mengizinkannya tinggal untuk satu malam dan berkata bahwa pemuda itu harus pulang esoknya.
Sekarang hari Sabtu. Han Yujin tidak punya sif bekerja. Namun, kafe tetap berjalan.
Jika di hari biasa kafe akan buka pukul 12 siang dan tutup jam 10 malam, maka di akhir pekan kafe akan buka pukul 10 pagi dan tutup jam 12 malam. Bagi Host Flower dan Star, mereka wajib memilih untuk hadir di salah satu hari antara Sabtu atau Minggu, sedangkan Mayor Arcana dibebaskan. Jika mereka ingin bekerja, mereka bisa melapor pada Manajer dan gaji mereka di akhir pekan akan dihitung sebagai bonus yang dapat mereka terima tiap akhir bulan di luar dari gaji utama.
Han Yujin pernah mendengar Justice bercerita kalau gaji bonus akhir pekan itu sangat tinggi karena jumlah pengunjung yang membludak. Poin bonus juga diberikan pada Mayor Arcana jika mereka hadir, yang mana poin ini jika dikumpulkan dapat membantu mereka naik peringkat. Namun, jika ada yang tak tertarik dengan posisi di Star atau Flower, maka poin bisa ditukar dengan hadiah.
Berbagai hadiah telah disiapkan oleh Manajer. Baik itu berupa setelan baju, sepatu, tas hingga aksesoris bermerek ternama dan tiket liburan mewah.
Siapa yang tidak mau mendapatkan barang yang harga aslinya sangat tinggi dan tak ternilai tapi dapat mereka beli menggunakan poin?
Sistem poin sejauh ini disukai oleh para Host.
Han Yujin sampai tidak tahu apakah Choi Jung Soo membuat kafe untuk menuai keuntungan atau hanya demi menghamburkan uangnya.
Kamar tempat Han Yujin beristirahat terhitung bersih dan rapi seolah dia sedang menginap di sebuah hotel. Terlebih ada kamar mandi dalam di setiap kamar. Penggunaan kamar pribadi ini paling disukai oleh pekerja wanita yang membutuhkan privasi terutama saat mereka sedang datang bulan, setidaknya begitu yang diungkapkan Justice padanya ketika mengantar Han Yujin semalam menuju kamar.
"Chef Vicross juga menggunakan kamar ini malam ini jadi kuharap kalian bisa akur," tukas Justice semalam sebelum meninggalkan Han Yujin di kamar.
Namun, Han Yujin sudah terlalu lelah. Dia tidur lebih awal sebelum sempat menyapa chef tersebut dan ketika bangun dia juga sendirian, sudah tidak ada orang di ranjang seberangnya. Ranjang itu telah kembali ditata rapi.
Han Yujin mendapati sebuah tote bag hitam diletakkan di atas meja nakas samping ranjangnya dengan satu catatan yang menuliskan:
Bersihkan dirimu, ganti pakaian lalu sarapan dan lakukan apa pun yang kau inginkan setelahnya. Lebih sempurna lagi kalau kau pulang ke rumah karena lari tidak akan menyelesaikan masalah.
—CJS
Lewat kebaikan Manajer, Han Yujin bisa pergi mandi untuk menyegarkan tubuh kemudian berganti pakaian. Dia juga menemukan di dalam tote bag itu disediakan parfum serta ikat pinggang hitam.
Baju yang diberi Choi Jung Soo adalah sebuah kaus putih polos dan cardigan panjang berwarna senada. Bawahannya tak lain jeans biru. Kendati demikian, Han Yujin yang mengecek mereknya hanya bisa menarik napas dingin. Choi Jung Soo sungguh tak main-main kalau belanja, sepertinya dia melihat toko seperti Louis Vuitton setara dengan toko baju yang tersebar di sepanjang jalan.
"Aku akan mengembalikannya nanti setelah mencucinya," gumam Han Yujin hati-hati.
Han Yujin kemudian membawa langkahnya beranjak meninggalkan kamar setelah dia selesai merapikan tempat tidur yang digunakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Youth (Crossover Holy Trinity)
FanfictionKim Roksu selalu mempertahankan dirinya dalam batas yang bisa diterima oleh siapa pun, membangun kehidupan yang dianggapnya ideal bagi semua pihak. Akan tetapi, kepulangan Alver Crossman justru menggoyahkan seluruh tatanan sempurna yang sudah dibang...