...
Sepanjang menyusuri jalur pedestrian tepatnya sejak keluar dari gudang, Seokmin sering membisikkan nama Wonwoo. Sebanyak apapun Mingyu mengabaikannya, Mingyu tau Seokmin selalu bisa menarik penuh perhatiannya. "Come on, Gyu. Dia sama Soonyoung tadi di kantin samping deket parkiran, pemandangan langka,"
Mingyu tetap melangkah tenang, "Dan mereka ngomongin lo,"
"Bohong banget," Seokmin menghela nafas panjang, heran dengan kekeraskepalaan sahabatnya itu. "Nggak ada kerjaan banget mereka ngomongin gue, lo kira gue artis?"
Seokmin melepas safety helmet di kepalanya, mengacak rambutnya yang basah oleh keringat lalu memasangnya lagi. Seokmin mendengus keras, berbicara dengan Mingyu kadang mekang gampang-gampang susah. Di kasih info gini harusnya Mingyu tertarik, "Kita lewat pintu gedung depan, gue mau ke pos satpam depan cek beberapa list,"
Dalam kepala Seokmin terlintas sesuatu, "Gyu,"
"Apa?" Mingyu tetap berjalan tanpa menoleh. "Lo masih nggak percaya kalau gue ketemu Wonwoo trus dia ngomongin lo? Dia mikirin lo..."
"Nope. Nggak percaya,"
"Bahkan kalau gue ngomong lo sempet muji masakan mama lo?" Mingyu memproses kalimat Seokmin, kaki pria itu sontak berhenti melangkah, ia berbalik dan menghadap Seokmin.
"See? Gue nggak bohong," imbuh Seokmin, "Gue emang seneng ngegodain lo sama Wonwoo, tapi emangnya lo pikir gue bakal bohong? Lo bukan artis kan? Nggak satu negara bisa tau tentang lo sama mama lo,"
Lidah Mingyu membeku. "Jadi bener? Lo nyebut-nyebut mama lo di depan Wonwoo? Kenapa?"
Mingyu mengerutkan keningnya, pertanyaan itu... Mingyu bahkan tak tau jawabannya. Apa karena di dapur membuat pria itu ingat masa remajanya dulu? Melihat Wonwoo memasak masakan favoritnya membuat Mingyu lepas kendali, membicarakan sesuatu yang tak biasa ia bagi dengan orang lain selain Seokmin — sahabatnya.
"Gyu?"
"Mungkin kebawa suasana, entahlah,"
"Wow?"
Mingyu memandang Seokmin heran, "Apanya yang wow?"
Seokmin tersenyum simpul, "Kenyataan kalau lo biarin diri lo sendiri terbuka sama orang lain, dan lo kayaknya nggak sadar. Gue kira dulu lo selalu ngutamain karir sejak lulus sekolah. Finally..."
Mingyu menghembuskan nafasnya berat. Tak mendapatkan jawaban untuk diucapkan pada sahabatnya itu, Mingyu memilih berbalik dan bersiap pergi. "Gyu, you really did it?"
"Did what?"
"Forgive then forget. Remember? Dulu lo bilang kalau papa lo pernah ngomong gitu ke lo," ungkap Seokmin. "Lo udah maafin dan ngelupain kesalahan mama lo?"
"Entahlah,"
Seokmin memandang sayu punggung Mingyu. Entah kenapa kadang Seokmin merasa hidup Mingyu jauh lebih rumit dari hidupnya. "Oh iya Seok, lo nggak cerita ke Wonwoo kan?"
"Cerita kalau orang tua lo pisah? Nggak lah, itu privasi lo,"
"Menurut lo apa yang dia pikirin?" Seokmin teringat senyum hangat Wonwoo di kafeteria tadi. "Kayaknya dia ngira lo anak mama,"
Senyuman Seokmin menular pada wajah Mingyu, "Bandingin masakan mama lo sama masakan Wonwoo? So sweet banget,"
"Diem lo,"
✎﹏﹏ତ
Karena beberapa satpam sedang sibuk memeriksa para karyawan yang pulang kerja. Mingyu dan Seokmin memutuskan untuk kembali ke gedung utama, keduanya berjalan pelan memasuki lobi, mendiskusikan akan mencari makan malam di mana mumpung Mingyu berada di Seoul. Seokmin berjalan mendahului Mingyu ketika mendapati Mingyu sempat menghentikan langkahnya untuk membaca chatt masuk.
Mingyu melangkah lagi namun pria itu terlihat heran ketika Seokmin menoleh ke belakang dan menyeringai ke arahnya. Mingyu mengerutkan keningnya, membuat Seokmin tersenyum lebar lalu berbelok. Tapi sedetik setalah Seokmin menghilang di belokan, sosok Wonwoo muncul. Pria manis itu sama kagetnya dengan Mingyu ketika tatapan mereka bertemu.
Wonwoo sempat berhenti melangkah sejenak, tapi pria manis itu kembali melangkah maju menuju pintu keluar lobi. Begitu jarak keduanya hanya dua langkah, Wonwoo tersenyum dan membungkuk sedikit untuk menyapa sopan pada Mingyu.
Mingyu membeku.
"Saya pulang duluan, Pak,"
Mingyu tak sempat merespon balik, pria manis itu sudah melangkah lagi berjalan melewatinya. Satu hal yang membuat Mingyu termenung, pria manis itu membawa bunga mawar yang Mingyu tinggalkan di meja Wonwoo. Mingyu menoleh ke belakang, menatap sosok Wonwoo yang menjauh.
'Laki-laki manis kayak Wonwoo pasti luluh sama bunga,'
Mingyu tak bisa menahan senyumnya sendiri.
...
![](https://img.wattpad.com/cover/367950198-288-k279528.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive and Forget || MinWon
FanfictieIs love capable of forcing you to make peace with the past? "If God can take away something you never imagined losing, then God can replace it by something you never imagined berfore" ⚠ warning ⚠ write in BAHASA, mixed language, harsh word & ignore...