24

360 30 0
                                    

...

'Come on, Gyu. Foto itu gue dapet dari Soonyoung. Dia ngejamin seratus persen, Wonwoo ada ketertarikan sama lo :)'

Pesan Seokmin itu baru Mingyu baca saat kantor seudah mulai sepi. Pria itu larut dalam pekerjaannya, begitu juga Wonwoo yang sejak sore tak beranjak dari mejanya.

Sejujurnya, melihat fotonya ketika tertidur di apartemen Wonwoo pada layar handphone Seokmin membuat Mingyu kaget. Ada sesuatu yang menghantam dadanya, membuat jantungnya memacu lebih cepat. Saat ia itu memeluknya tadi, Wonwoo mungkin bisa mendengar detak jantungnya yang berisik. Mungkin ia juga memiliki ketertarikan pada asistennya itu. Tak tau apa yang harus dilakukan, Mingyu maresa frustasi sendiri.

"Wonwoo,"

Wonwoo mengangkat wajahnya dari tumpukan pekerjaan yang di bawa Mingyu dari Incheon.

"Kita siap-siap pulang aja. Saya antar kamu pulang,"

"Oh, oke..." Wonwoo mengangguk setuju.

"Saya cek dulu mobil operasional yang bisa saya bawa. Kamu bereskan berkasmu,"

Wonwoo tersenyum paham.

"Kita cari makan sekalian. Udah jamnya makan malam," tawar Mingyu. Pria itu bangkit dari kursinya sembari mematikan laptop. Ia mengintio ke luar jendela, memandangi langit gelap dan taman yang di terangi lampu hias taman di beberapa sudut. Mingyu lalu melirik Wonwoo yang belum merespon ajakannya. "Nggak masalah, kan?"

Wonwoo buru-buru menggelang. Pria manis itu tersenyum teduh sambil mengangguk tengkuknya. "Iya, Pak,"

✎﹏﹏ତ

Wonwoo masih memikirkan tempat makan yang bisa mereka datangi karena Mingyu meminta saran darinya sesaat setelah mereka memasuki mobil. Mingyu tak banyak meminta. Ia hanya ingin tempat makan yang menyenangkan, tidak harus mahal, yang penting enak.

"Udah kepikiran mau dimana?"

Wonwoo tersenyum kikuk. "Ah gimana ya? Saya jarang makan di luar soalnya pak,"

"Kamu mau kita makan di apartemen mu lagi? Kamu bakal kelabakan kalau saya sampai ketiduran lagi, ini udah malam," canda Mingyu santai. "Nggak usah makan berat,"

Wonwoo menggaruk tengkuknya karena merasa canggung.

"Eum.. saya dulu kalau kuliner mainnya ke pusat kota sih, Pak. Tapi masalahnya saya nggak tau jam segini masih buka atau nggak pak, lagi pula terlalu jauh juga hehe,"

Mingyu mengangguk. Wonwoo hanya tertawa pelan menyesali sarannya yang tak banyak membantu.

"Terus kita mau ke mana? Mau makan di mall?

"Wah lagi rame banget, Pak. Sebulan ini kan ada Seoul Shopping Festival di semua mall. Diskon di semua mall," cerita Wonwoo bersemangat, "Ulang tahun Seoul,"

"Kamu mau belanja? Sekalian aja nggak masalah. Saya temenin,"

Wonwoo sontak menggelengkan kepalanya, "Saya nggak terlalu suka belanja kok pak. Biasanya kalau saya belanja sama Jihoon. Dia yang betah masuk dari satu toko ke toko lain,"

"Bisa dibayangin,"

Tawa keduanya memenuhi kabin mobil. Suasaja jalanan yang lancar membuat mood Mingyu makin baik. Tanpa sadar ia melupakan rasa lelah yang menempel di sekujur tubuhnya. Setiap ia melirik Wonwoo, pria manis itu selalu memasang senyum di wajahnya.

"Gimana kalau ke daerah Bamdokkaebi? Saya punya langganan roti bakar. Kalau mau, saya telefon orangnya, biar waktu kita sampe bisa langsung ambil,"

Setelah mendapat persetujuan Mingyu. Wonwoo dengan semangat meraih handphone nya. Beberapa nada sambung dan suara sapaan menyapa telinga Wonwoo.

"Hyuungg! Aku mau ke situ, hyung jualan?" tanya Wonwoo berseri-seri. Suara riang Wonwoo membuat Mingyu meliriknya.

"Iya mau pesen. Kayak biasa? Eum, sebentar ya, hyung,"

Wonwoo buru-buru menoleh, "Pak Mingyu mau rasa apa?" Mingyu berdeham dan berfikir, "Hm terserah kamu aja," Wonwoo mengangguk, "Vanilla-Keju aja deh, hyung,"

"Akrab banget kamu sama orang yang barusan,"

"Oh, itu langganan lama. Masnya ramah, saya suka,"

Mingyu mengerutkan keningnya, "Suka sama yang jual itu?"

Wonwoo melongo, "Bukan, suka sama personality orangnya. Tapi di Bamdokkaebi emang banyak penjual makanan yang asik sih!"

"Kayaknya dulu kamu sering jalan-jalan ke Bamdokkaebi, ya?" pertanyaan lanjutan dilontarkan Mingyu setelah mendapatkan anggukan dari Wonwoo, "Sama siapa?"

Pertanyaan yang satu itu membuat Wonwoo membeku. Dengan... siapa?

"Seinget saya selain pasar malam yang rame sama anak remaja. Bamdokkaebi tempat bagus buat anak muda pacaran. Sama siapa? Pacarmu?"

Jun-lah yang pertama kali mengajaknya ke tempat itu. Waktu masih kuliah. Sejak Jun meninggalkannya, ia memang jarang datang ke Bamdokkaebi. Kalau hanya sesekali, ia akan mengajak Soonyoung dan Jihoon di Minggu malam.

Mingyu berdeham, memaksa Wonwoo menoleh.

"Eum.." Wonwoo hanya memandang Mingyu sedetik, sebelum memalingkan wajahnya ke luar jendela.

"Sama.. mantan,"

...

Forgive and Forget || MinWonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang