...
"Kamu tadi ngambek kenapa, hm?"
Wonwoo menghampiri Mingyu yang tiduran di sofa. Setelah selesai menata barang belanjaan ke dalam kulkas, pria manis itu mendatangi Mingyu dengan dua cone es krim vanilla di tangannya, satu untuk Mingyu.
Mingyu menerimanya sambil memberi ruang untuk Wonwoo melompat naik ke sisi kosong sofa. Mingyu menepuk-nepuk sisi kosong di sampingnya, meminta Wonwoo berbaring di sana.
Wonwoo melompati kaki Mingyu dan duduk di sana. Mingyu masih betah menepuk-nepuk ruang kosong sofa di dekatnya, meminta Wonwoo berbaring.
"Aku nggak bisa makan es krim kalo sambil tidur, ntar numplek gimana!" decak Wonwoo. "Lagian kenapa juga dari tadi tiduran gitu kamu?"
"Aku kira yang di bilang Seokmin tadi beneran," ucapan Mingyu membuat Wonwoo mengerutkan keningnya.
"Yang tadi 'cuddling and kissing thing' itu,"
Wonwoo mendengus kemudian mencubit paha Mingyu, membuat pria itu memekik pelan. Mingyu membalasnya dengan mencolek pinggang Wonwoo dari belakang. Membuat Wonwoo secara reflek memukul punggung tangan Mingyu. "Geli tau!"
"Emang yang kamu lakuin tadi nggak bikin geli?" mendengar pertanyaan Mingyu membuat Wonwoo mendesis,
"Ish!"
Mingyu menyeringai. Pria itu tertawa beberapa detik, lalu mulai menikmati es krimnya. Wonwoo akhirnya bergerak mundur, menjatuhkan punggungnya di ruang kosong di atas sofa yang disisakan Mingyu. Keduanya berbaring di atas bed-sofa berwarna soft-blue itu, memandangi langit-langit sambil menikmati es krim masing-masing.
"Hei,"
Sapaan Mingyu hanya di jawab deheman oleh si manis yang tengah fokus menikmati es krim miliknya.
"Jadi tadi kamu ngambek gegara apa?"
"Gegara kamu sibuk," jawaban Wonwoo membuat Mingyu sedikit tersedak. "Kamu nggak nyapa aku sama sekali di dalam ruangan tadi, nggak noleh sama sekali juga. Dulu-dulu aja bawel banget, huu.."
Mingyu tersenyum. Pria itu menoleh ke kiri, memandangi sisi kanan wajah Wonwoo yang masih betah memandangi langit-langit sembari sesekali sibuk menghabiskan es krimnya. Mingyu melahap sisa es krimnya sebelum memutar tubuhnya utnuk tidur menyamping menghadap Wonwoo. Pria itu menunggu Wonwoo menoleh.
Beberapa detik, akhirnya Wonwoo menoleh, "What?"
"You expect me to notice you at the office like this in your apartment?"
Tak menjawab, Wonwoo memilih menjilat ibu jarinya yang terkena lelehan es krim. Mingyu yang menangkap pergerakan Wonwoo itu mati-matian menahan diri.
"Kalau aku ngelakuin apa yang kamu mau, apa yang di bilang sama Seokmin tadi bakal kejadian. I'll lock the door of the room and take you up to my desk, mau?"
Wonwoo membuka mulutnya, mengomel. "Apa-apan, aih! Alasan apa itu, hah!"
Mingyu menyeringai, membiarkan Wonwoo kelabakan. "Hahaha, nggak. Sorry ya sayang, bercanda,"
Wonwoo bangkit dari posisinya dan terduduk, membuat Mingyu mengernyit. "Sini, ngapain bangun?"
Wonwoo menoleh, memicingkan matanya tajam pada Mingyu yang masih betah tiduran di sofa. "Pulang sana. Omonganmu ke mana-mana!"
"Kamu ini, pacarnya udah bukan anak SMP-SMA kok shock kalau aku ngomongnya ke mana-mana?"
Wonwoo perlahan menjatuhkan punggungnya lagi, berbaring di samping Mingyu, "Rasanya masih aneh tau, karena kemarin-kemarin kan kamu masih bos ku," jelas Wonwoo lirih. "Sekarang juga masih bos ku, sih,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive and Forget || MinWon
Fiksi PenggemarIs love capable of forcing you to make peace with the past? "If God can take away something you never imagined losing, then God can replace it by something you never imagined berfore" ⚠ warning ⚠ write in BAHASA, mixed language, harsh word & ignore...