Bunyi ombak yang sangat jelas didengari..Deria pendengaran dan hidu Hilman dapat menangkap bahawa saat ini dia sedang berdiri di persisiran pantai...
"Abang"suara halus namun sangat jelas di pendengaran Hilman
Perlahan Hilman membuka matanya dan betul saja saat ini dihadapannya terbentang sebuah lautan yang luas..Airnya yang jernih dan pemandangannya sangat indah..Tanpa sedar jari jemari nya digenggam oleh sebuah tangan yang sangat lembut namun dingin..Hilman menatap tangannya dan terlihat tangan yang begitu indah mengenggam jemarinya..Dia menarik tangan itu dan menciumnya..Sebuah cincin yang terletak di jari manis tangan tersebut lagi memperindah tangan sang pemakai..
"Tengok lah laut tu..Tak penat ke asyik cium tangan Neya"lembut dan sangat menenangkan suara yang didengari Hilman..Matanya langsung menuju ke pemilik tangan tersebut dan tampil wajah yang sangat dia cintai..Tersenyum dengan sangat manis di hadapannya..Tangan sebelah kiri Hilman langsung menyentuh pipi tembam sang isteri..
"Abang sayang Neya.."ucap Hilman sambil mencium tangan sang isteri dan mananya tetap menatap isterinya..
"Neya lagi..Lagi.. Lagi sayang abang.."sebuah kecupan Neya berikan di pipi belah kanan Hilman..Lalu dia meletakkan kepalanya di lengan Hilman..Kelakuan manja Neya membuatkan Hilman merasa sangat bahagia..
"Abang..Cantikkan permandangan ni.."ucap Neya
"Hmmm sangat cantik"jawab Hilman namun matanya tetap menatap ke arah sang isteri..
"Neya cakap pasal laut bang..Aisshh mata tu kan"tegur Neya yang tahu sang suami berfokuskan kepada dirinya sahaja..
"Iya pemandangan laut ni indah tapi lagi bertambah indah sebab sayang"lalu Hilman mengecup kepala sang isteri
"Abang janji dengan sayang boleh??"tanya Neya namun matanya masih menatap laut
"Janji apa tu?"kini mata Hilman pun menatap indahnya laut yang terbentang di hadapan mereka saat ini..
"Abang jan-jangan lupa-kan sayang dan kembali lah...Ini bukan tempat abang"ucap Neya tersekat namun suaranya tetap lembut
"Abang mana mungkin lupakan sayang! Apa maksud sayang suruh abang kembali??"Hilman mulai rasa resah dan sesak di dada
Wajah cantik sang isteri perlahan membiru dan basah seakan baru bermandikan air hujan..Perlahan genggaman tangan dilepaskan..Neya berjalan menuju ke arah laut..Hilman ingin mengejar sang isteri namun kakinya tertahan..Dia langsung tidak dapat menggerakkan kakinya..
"SAAYYYAAANNNGGG !!!!!!!!!"
"SAAAYYYYAAANNNGGGGG!!!!"
"JJAAANNNNGGGGAANNN PPEERRRGGIII!!!!"jerit Hilman namun tidak berjaya menghentikan sang isteri dari terus masuk menuju ke arah laut..Paras air kini berada di dada Neya..Rasa takut menghantui Hilman..Sungguh dia ingin lari sekuat hatinya dan mengapai tangan sang isteri namun tubuhnya kaku..Matanya cuma mampu mengalirkan airmata dan suara teriakannya langsung tidak membantu menyedarkan sang isteri..Hingga akhirnya dia melihat sosok yang dia cintai hilang begitu sahaja masuk ke dalam lautan yang luas..Lutut Hilman melemah dan dia terduduk di tepi pantai sambil menangis dan meraung memanggil nama bini nya..
"NEYAAAAAA!!!!!!!!"
"TOOOLLOOONGGGG SELAMMMAATTTKKAANNN NNEEEYYAAAAKKUUUUU!!!!"
"Bro...Bro..Bangun bro..Itu cuma mimpi!!!"Mikail memanggil Hilman sekeras kerasnya saat melihat Hilman meracau bagai orang gila dalam tidurnya..
"Neyaaa MANAAAA!!!!!"
"SELAMATTTTKKAANN NEYA MIKAAAA!!!"
"PPLLLLEEEAASSEEE SELAMATKKAANN ISTERIII AKUUUUU!!!" jerit Hilman histeria saat dirinya tersadar dari tidur
YOU ARE READING
Alana Naira (S2 COMPLETED ✅)
General Fiction"A-alana suka abang !!!!!!" ucapnya separuh menjerit Sontak pen yang ada dipegangan Nuqman Yusuf terjatuh entah kemana..Terkejut kerana pernyataan tiba-tiba yang dilakukan oleh Alana Naira yang tak lain dan tak bukan adalah adik sepupu kepada sahaba...