Suratan Takdir

122 6 5
                                    

"Pa-papa...Pap-papa.."ucap anak kecil yang saat ini tidak tahu bahawa yang terbaring di depannya saat ini ada jasad tak bernyawa milik sang ayah..Dengan langkah terbata-bata dia menuju ke arah ayahnya lalu memegang pipi sang ayah..

"Juk..Pa juk..Ma..Pa juk.."ucapnya kearah Nora mengatakan bahawa pipi sang ayah saat ini terasa sangat sejuk...Nora yang tak dapat menahan sedih langsung mendekati sang anak dan memeluknya

"Adrean..Kiss papa..Papa wanna sleep"ucap Nora memberitahu sang anak yang masih tidak faham akan apa yang jadi

Mendengar ucapan sang ibu,budak kecil itu langsung mencium pipi kiri dan kanan ayahnya..Dia langsung mendekap lama wajah kesukaannya itu.

"Mat bobo pa..yan lop papa"ucapnya lalu beralih kearah sang ibu..

"Ma nen..Nak nen..Yan nak nen"ucapnya meminta susu lalu Nora pun bangun dan berusaha membuatkan susu buat anaknya..Memang sudah jam buat Adrean menyusu dan selepas itu dirinya pun tertidur..

Tanpa Nora sedar Mikail dan Hilman memerhati semua tingkah lakunya yang melayan karenah anaknya..Tiada yang tahu apa yang ada di fikiran kedua lelaki tampan tersebut..

"Mika..Tolong bantu kak Nora urus semuanya.."pinta Hilman

"Okey bro..Tanpa kau suruh aku memang akan buat..Nora tu kawan Neya..Kawan kita juga..Semoga saja dia kuat hadapi semuanya"balas Mikail..Bagi Mikail kehilangan adalah hal biasa tapi melihat Nora yang berbadan dua dan memiliki anak berusia dua tahun membuatkan ada sedikit rasa iba di hatinya..Sungguh dia ingin membantu meringankan beban Nora tapi dia sendiri tidak tahu ingin melakukan apa..Dia yakin Nora merasa terpukul akan semua ini dan dia takut hal ini akan mempengaruhi kandungan Nora..Oleh itu,dia mengambil langkah berjaga-jaga dengan sering memantau Nora dalam diam..Anak buahnya juga dia tugaskan untuk memerhati dan menjaga Nora..

Setelah pengebumian Dani, Mikail dan Hilman tetap membantu Nora untuk mengurus kenduri tahlil bagi almarhum suaminya..Tanpa rasa lelah keduanya sibuk mengatur itu dan ini..

"Tuan..Sepatutnya Tuan Hilman dan Tuan Mikail tak perlu bantu sampai macam ni sekali..Saya boleh urus sendiri..Saya tak nak susahkan tuan berdua"ucap Nora aerba salah kerana apapun itu Hilman dan Mikail adalah majikannya..Mana mungkin mereka melakukan kerja-kerja yang tidak berkaitan dengan diri mereka..

"Kak Nora nak saya pecat??"tanya Hilman datar

"Ehh kau asal..Member baru kehilangan kau nak tambah lagi sedih dia??"Mikail berbisik kepada Hilman namun Hilman mengabaikannya

"Ma-maafkan akak ta-tapi akak tak nak dipecat.."ucap Nora takut..Mana tak nya..Dia kini sendiri dan dia harus menghidupi anaknya dan bakal anak keduanya..Kalau dia diberhentikan,dimana lagi dia boleh bekerja dengan gaji yang cukup lumayan seperti di Art Life Corporation..

"Kalau macam tu jangan pernah menolak bantuan kami..Kak Nora dah Hil anggap sebagai kakak Hil sendiri..Jangan ada rasa segan antara kita..Anggap ini adalah pertolongan dari Neya..Hil yakin Neya akan bersedih kalau akak tolak bantuan ni"ucap Hilmam dan Mikail yamg mendengar pun mengiyakan ucapan Hilman..

Tak dapat mengatakan apapun akhirnya Nora hanya pasrah menerima segalanya..Paling tidak kehadiran Hilman dan Mikail buatkan dirinya tidak merasa terlalu sedih..Apalagi saat melihat anak sulungnya sedang bermain dengan Hilman dan Mikail..Hal ini membuatkan sang anak terleka dan tidak terlalu memikirkan sang ayah...

"Yan nak..Nakkkk!!!"rengeknya meminta dukung dengan Mikail

"Heii big boy..Come here"dengan sigap Mikail mendukungnya dan membuatnya seakan terbang..Gelak tawa Adrean jelas kedengaran..Anak itu selesa bermain bersama Mikail..

"Ternyata Tuan Mikail pandai bermain dengan budak-budak"ucap Nora disamping Hilman yang sedang memerhati Mikail dan Adrean

"Dia anak tunggal..Dari dulu dia suka budak-budak..Lagipun Adrean comel..Kalau Neya tengok ni mesti di bahagia..Kalau anak kami lelaki mesti dia comel kan kak"ucap Hilman mengingat tentang sang isteri dan bakal anak mereka yang entah berada dimana..

Alana Naira (S2 COMPLETED ✅)Where stories live. Discover now