Chapter 49 (Beg For Me)
"Apa ibu yang memberitahumu?"
"Menurutmu?"
Jimin menolehkan kepalanya, memalingkan tatapannya dari Anna seperti tidak ingin menatap adiknya yang pagi ini sudah datang jauh-jauh untuk mengunjunginya. Tenggorokannya terus saja merasa pahit setiap kali menelan sesuatu termasuk salivanya sendiri. Sambil menahannnya, suara Jimin tercekik dan mencicit. "Pulanglah! Kau tidak perlu repot-repot untuk datang menjenguk ku di sini, Anna!"
Tidak perlu repot-repot katanya? Apa Anna harus teriak didepan wajah kakaknya saat ini kalau dia begitu kesal hingga air mata terus saja turun dari matanya tanpa bisa dikendalikannya semalaman, sangat mengganggu dan membuatnya tidak bisa tidur? Rasanya Anna kehilangan seluruh nafsu makannya, sama sekali tidak merasa lapar dan merasa waktu berjalan sangat lalai sejak kemarin sore hingga saat ini.
Apa Jimin tidak memiliki kata-kata lain selain menyuruhnya pulang setelah Anna sendiri merasa telah berjuang habis-habisan untuk menunggu pagi ini datang agar bisa berkunjung ke penjara dan bertemu dengan kakaknya ini?
"Aku akan membebaskanmu, mengeluarkanmu dari sini! Bertahanlah untuk beberapa hari lagi!"
Jimin tersenyum, seperti senyuman tidak percaya tapi sebenarnya justru senyuman lebih tidak percaya atas apa yang dikatakan adiknya untuknya ini. Kepalanya kembali lurus, menatap Anna. "Pulanglah, Anna! Pulang dan jalani kehidupanmu sendiri!"
Dahi Anna mengernyit, sama sekali tidak mengerti. "Apa?"
"Semuanya salahku!" Jimin kembali berusaha menelan salivanya yang sangat pahit sebelum mengeluarkan suaranya agar bisa terdengar lebih jelas. "Sejak awal aku sudah tahu kalau ada sesuatu yang salah dengan perusahaan itu! Aku tahu kalau perusahaan itu menggelapkan banyak dana tapi aku tetap bekerja disana! Aku bahkan menerima cukup banyak uang dari perusahaan penipu itu! Aku pantas di penjara, Anna! Aku memang harus dihukum jadi pulanglah!"
"Baiklah!" Sepasang mata Anna yang terlihat sangat lelah, tidak cukup tidur dan sudah terlalu banyak mengeluarkan air mata itu melotot memandang Jimin kesal. "Aku akan pulang dan membiarkan ibu memarahiku atau bahkan membunuhku!"
Ya, benar! Kalaupun Anna tidak membantu kakaknya, mengiyakan untuk pulang begitu saja tanpa terlihat berusaha untuk mengeluarkan kakaknya dari penjara maka ibunya mungkin saja akan datang mencarinya tapi bukan untuk memohon dengan baik-baik tapi ibunya akan datang menemuinya dengan penuh amarah. Lebih parahnya, Anna mungkin akan dikutuk dan benar-benar tidak dianggap anak lagi oleh ibunya itu.
Sedari dulu, ibunya Anna lebih sayang pada kakaknya! Jadi mungkin jika Anna yang berada didalam masalah yang tidak berujung, ibunya tidak akan membantunya atau menghubungi kakaknya untuk meminta mengulurkan tangan padanya, sangat berbeda dengan apa yang akan dilakukan ibunya pada Jimin.
"Ibu sudah pasti akan memarahiku, mengutuk ku! Ibu pasti akan melakukan berbagai macam cara untuk mengeluarkanmu dari sini jadi menurutmu apa aku akan diam saja melihat ibu kesulitan seperti itu?" Anna berdiri bangun dari kursinya. Kedua tangannya segera berpegangan pada pinggiran meja saat rasa pusing menyerang kepalanya dan hampir membuatnya goyah.
"Sebanyak apapun rasa kesalku padamu, aku harus tetap membantumu disetiap kali kau membuat masalah!" Anna membalikan tubuhnya, ingin melangkah tapi tertahan saat Jimin yang terlihat sangat menyedihkan dengan seragam berlabel terdakwa yang dikenakannya itu mengeluarkan beberapa kalimat untuknya.
"Aku memang sangat tidak berguna! Disepanjang hidupku, walau sekali saja aku ingin membuat adik ku yang selalu aku repotkan ini tersenyum bahagia karenaku jadi aku melakukan semua kebodohan ini! Tapi pada akhirnya, aku tetap saja membuatmu kesulitan!"
![](https://img.wattpad.com/cover/357051367-288-k114787.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Shades Grey Of Mr.Kim
RomansaSeorang Kim Jun terlahir dengan memiliki segalanya Lahir dari keluarga yang terhormat, wajah yang tampan, tubuh yang tinggi-kekar, pintar juga cerdas, karir yang cemerlang, berpendidikan tinggi dan membuat semua orang sudah pasti menyukainya. Tapi k...