Trustless

121 32 6
                                    

Chapter 52 (Trustless)

Soekjin baru tahu kalau Jimin terlibat suatu masalah di perusahaan tempatnya bekerja hingga terseret masuk kedalam penjara kemarin siang. Soekjin tidak begitu dekat dengan Jimin, hanya sekedar mengenalnya karena lelaki itu adalah kakaknya Anna. Jimin adalah salah satu keluarga Anna yang sudah pasti sangat Anna sayangi. Jadi menurut Soekjin, Anna tidak akan mungkin tidak mengetahui soal kakaknya yang masuk kedalam penjara dan tidak mungkin Anna membiarkannya begitu saja.

Hingga siang ini Soekjin bahkan belum bisa bertemu dengan Anna. Anna masih belum masuk bekerja dan telah mengajukan cuti terhitung sejak dua hari yang lalu (menjadi genap tiga hari dengan hari ini). Sebenarnya Soekjin  punya nomor telepon Anna yang dia dapatkan dari Wendy tanpa sepengetahuan Anna dan karena itulah Soekjin tetap belum bisa menghubungi Anna. Tidak tanpa izin dari Anna!

Haruskah Soekjin pergi mengunjungi tempat tinggal Anna sore ini?

Sungguh, Soekjin sangat ingin mengetahui kabar dari Anna saat ini! Dia ingin melihat keadaan Anna dan memastikan kalau perempuan itu dalam keadaan baik-baik saja atau paling tidak ingin terus berada disisi Anna, menemani Anna disaat-saat sulit seperti sekarang ini.

Helaan nafas yang sangat berlebihan dan terdengar seperti orang yang tengah kelelahan membuat seseorang yang berada didekatnya (tanpa kesadarannya) kini tersenyum dan menyapanya dengan beberapa pertanyaan yang menurut Soekjin sangat mengganggunya.

"Tuan Kim, apa yang sedang anda lakukan di depan toko Ryu saat ini?" Jun kembali menunjukan seringai liciknya sebelum menambahkan dengan suara yang sedikit sinis, "Aku pikir divisi pemasaran sedang tidak ada urusan yang bersangkutan dengan toko-toko yang ada di mall ini."

Meski merasa terganggu, Soekjin tetap menundukan kepalanya untuk menunjukan rasa hormatnya dengan segala sikap sopan santunnya yang membuatnya terlihat layaknya seorang lelaki gentleman. "Selamat siang tuan Kim!"

Alis kiri Jun terangkat tinggi, tidak senang dengan respon sopan yang masih ditunjukan Soekjin padanya. Yang Jun inginkan adalah rasa kesal dan perlawanan dari Soekjin, bukan yang seperti ini! Entahlah kenapa Jun menginginkan sesuatu yang belum jelas alasan dari keinginan konyolnya ini. "Apa kau sedang mencari tuan Ryu?"

Kepala Soekjin menggeleng, sangat jujur dan semakin membuat Jun membencinya.

Senyuman tampan yang terlihat tulus membuat wajah tampan Soekjin yang lembut semakin enak dilihat oleh siapapun tapi tidak dengan Jun. 

"Aku sedang mencari seseorang tapi sepertinya dia sedang tidak ada dimanapun hari ini!"

Bukan hanya hari ini dan tidak akan berhasil kau temukan dimanapun keberadaannya! Itu adalah kalimat yang Jun harapkan dan dia tahan ditenggorokannya agar tidak terlontarkan. Bibirnya yang kaku dan sangat mudah berpura-pura itu menunjukan keahliannya, tersenyum sok ramah. "Apa orang yang kau cari itu tidak bisa kau hubungi?" Jun melebarkan senyumannya, diam-diam benar-benar menertawakan Soekjin yang menurutnya bodoh. "Kita harus memanfaatkan perkembangan teknologi di zaman sekarang ini, tuan Kim! Jika kau ingin menemui seseorang, kau bisa meneleponnya dan mengajaknya bertemu! Kenapa harus repot mencarinya?"

"Anda benar!" Soekjin masih tersenyum, masih menatap Jun dengan pandangan tulusnya, sama sekali tidak menganggap Jun adalah musuhnya dan memang sebelumnya hingga saat inipun Soekjin tidak pernah merasa bermusuhan dengan Jun. Soekjin pikir dia tidak memiliki masalah apapun pada Jun tapi anehnya dia selalu merasakan hawa permusuhan yang tidak jelas setiap kali Jun menatapnya.

"Tuan Kim!"

Jun menghentikan tawa kecilnya, menatap Soekjin yang baru saja memanggilnya dan tidak menghilangkan rasa kesalnya setiap kali berhadapan dengan lelaki bodoh ini.

Seven Shades Grey Of Mr.KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang