Setelah peralatan dan barang-barang dikemasi dengan rapi, Howard bergegas ke tempat Doctor karena semua orang sudah menunggu dirinya di sana. Mereka akan berangkat menuju ke Stonium bersama-sama untuk merayakan Festival Havenstar.
Howard kali ini datang telat karena dia bangun agak kesiangan, padahal Margareth dan Magician sudah pergi beberapa menit yang lalu. Seperti biasa, dia mengendarai motor moge milik Doctor.
Howard memacu motor tersebut dengan kecepatan penuh layaknya seorang pembalap yang melaju di lintasan sirkuit balapan. Sesekali, dia bersiul-siul dan bersenandung ria untuk melepas rasa bosannya.
Akan tetapi, Howard tiba-tiba dikagetkan dengan kehadiran seseorang yang menghadang laju motornya tanpa sebab yang jelas. Refleks, dia pun menghindari orang itu hingga motornya oleng dan ambruk menabrak pembatas jalanan.
Howard berdiri dengan agak susah payah sembari melontarkan pandangan tajamnya ke arah orang tadi. Dia langsung terkejut tatkala dia menyadari bahwa orang itu menggunakan suit warna hitam yang sangat mirip dengan armor milik Paul pada waktu itu.
Tanpa basa-basi, orang itu mulai menembaki Howard dengan pistol canggih yang ada di tangannya. Peluru yang keluar dari pistol itu memancarkan gelombang elektromagnetik yang terlihat berbahaya.
Adegan baku tembak itu sontak membuat orang-orang di sekitar situ berteriak dan lari ketakutan. Melihat situasi yang berubah runyam, Howard mengambil langkah cepat dan kabur menuju ke tempat yang agak sepi.
Howard berlari melewati gang-gang sempit sembari menghindari tembakan orang itu. Tidak lupa juga, dia juga mengirimkan pesan SOS kepada Doctor dan teman-temannya karena dia takut ada hal-hal buruk yang terjadi.
Walaupun Howard berlari secepat yang dia bisa, orang itu masih bisa memburunya. Orang itu sepertinya memiliki tenaga dan stamina yang besar layaknya seekor kuda. Semakin lama, jarak mereka semakin dekat sampai-sampai Howard dibuat kesal.
Setelah mengamati senjata orang itu, Howard mulai menyadari bahwa orang itu kemungkinan adalah seorang pemburu bintang. Namun, penampilannya berbeda jauh dibandingkan penjelasan yang dia terima dari Doctor pada saat itu.
Biasanya, penampilan seorang pemburu bintang tidak begitu mencolok layaknya agen mata-mata pada umumnya. Akan tetapi, orang yang memburunya saat ini menggunakan armor berteknologi tinggi.
Sesampainya di tempat yang agak sepi, Howard pun berhenti dan bersiap untuk menggunakan seluruh kekuatannya. Dia mengisi Black Wyvern dengan seluruh energinya lalu dia menembakkan beberapa peluru energi secara beruntun.
Pemburu bintang itu bisa menghindar dan bermanuver dengan cepat. Dia membalas tembakan Howard dengan peluru elektomagnetiknya. Serangan itu nyaris saja melukai kepala Howard.
"Hei, mengapa kau menyerangku secara mendadak? Siapa yang mengirimmu?" tanya Howard penasaran.
Orang itu tidak merespons. Dia tetap menghujani Howard dengan pelurunya. Setiap kali peluru itu habis, orang itu mengisinya ulang dengan persediaan peluru yang ada terpasang di sisi kanan sabuknya.
Melihat serangannya tidak efektif, Howard mengubah posisi bertarungnya. Dia berusaha untuk menyerang dengan tinjunya secara langsung karena dia pikir bahwa orang itu lemah dalam pertempuran jarak dekat.
Saat tinju itu melesat cepat, orang itu uniknya tidak berniat menghindarinya. Dia terlihat sangat yakin untuk menahan serangan itu dengan armornya. Setelah mengalami benturan yang keras, armor itu terlihat masih utuh dan hanya meninggalkan sedikit goresan.
"Sialan! Dugaanku benar. Armor itu sekeras milik Paul," ucap Howard dengan wajah yang sangat kesal.
Orang itu perlahan meraih tubuh Howard dengan kedua tangannya lalu dia melemparkannya ke sisi kanan hingga tubuh anak itu menabrak tumpukan drum besi yang ada di sana. Setelah itu, dia memberikan beberapa pukulan kuat ke arah Howard yang sedang sibuk bertahan.
Dalam hati, Howard hanya menggerutu kesal karena musuhnya lebih kuat dari perkiraannya. Dia ingin menggunakan seluruh kekuatannya, tetapi dia ragu karena dia tidak ingin membuang-buang energinya sebelum dia bertanding di Festival Havenstar nanti.
Saat Howard merasa dirinya telah terpojok, dia mendengar suara derap langkah kaki dari kejauhan. Ekspresi wajahnya langsung menjadi ceria ketika dia melihat Doctor bergerak menuju ke arahnya.
Tanpa Howard sadari, armor pemburu bintang yang menyerangnya tadi hancur menjadi berkeping-keping hingga tubuhnya tersungkur tanpa alasan yang jelas. Dia sepertinya baru menerima pukulan yang sangat kuat secara bertubi-tubi.
Sesampainya di hadapan Howard, Doctor terlihat mengusap mantelnya yang sedikit terkena debu. Setelah itu, dia pun membuka suaranya secara perlahan.
"Kau tidak apa-apa, Howard?"
"Kau datang tepat waktu, Doc. Tapi, bagaimana mungkin kau bisa ada di sini tiba-tiba? Kau apakan orang itu?" ucap Howard dengan nada yang terbata-bata.
"Itu hanya secuil rahasia dari kekuatanku," balas Doctor dengan santainya sembari membantu Howard berdiri. Tanpa disadari oleh mereka, pemburu bintang yang tadinya terbaring di atas tanah sudah tidak ada lagi di tempatnya.
"Doc, orang itu kabur. Kita harus mengejarnya," ucap Howard secara refleks.
"Biar aku yang mengurusnya. Lebih baik, kau segera berkumpul dengan teman-temanmu karena waktu kita sudah mepet. Takutnya, kita nanti terlambat datang ke sana," balas Doctor dengan pelan.
"Maaf, Doc. Apakah orang tadi adalah anggota Jupiter seperti yang kau maksud beberapa waktu lalu?" tanya Howard untuk memastikan sebelum dia menuju ke tempat teman-temannya.
"Kemungkinan besar seperti itu. Mereka jauh lebih kuat dari perkiraanku. Sudahlah, kau tidak perlu memusingkannya. Fokuslah dengan pertandinganmu nanti!" balas Doctor sembari menepuk bahu Howard.
"Baiklah, aku pergi dulu. Terima kasih banyak atas bantuanmu, Doc."
Howard membersihkan bajunya yang berdebu secara singkat. Lalu, dia berlari menuju ke tempat motornya yang tadi tergeletak di jalanan. Untungnya, motor itu tidak mengalami kerusakan apa-apa sehingga Howard bisa langsung memacunya dengan kecepatan penuh tanpa membuang-buang banyak waktu.

KAMU SEDANG MEMBACA
HEXAGON
ActionThe Spirit of Fallen Star Part 2 Seluruh anggota Hexagon berkumpul dalam sebuah acara sakral bernama Festival Havenstar. Mereka saling bertanding dan beradu kekuatan untuk menunjukkan kehebatan mereka. Sayangnya, acara itu berubah menjadi kekacuan k...