Tombak Ksatria

1 1 0
                                        

Di bagian utara dari lokasi pertempuran Dino dan gengnya, Sean Northwest sedang bertarung intens melawan jenderal Jupiter dengan kode nama Spiral. Mereka berdua sama-sama tangguh dan tidak ada yang mau mengalah sejak awal pertempuran dimulai.

Sebagai tangan kanan Arthur, Sean bisa dibilang sebagai orang terkuat kedua di Medieval Knight. Gaya bertarungnya terbilang sangat unik karena dia menggunakan sebuah tombak berujung lancip sebagai senjatanya.

Berbeda dengan Sean, Spiral menggunakan sebuah mesin bor yang berotasi dengan kecepatan tinggi. Satu kali serangan bor itu bisa menjebol dinding besi dengan mudah. Jika serangan itu mengenai tubuh manusia, dampak yang dihasilkan bisa sangat fatal.

Sean menangkis setiap serangan yang dikeluarkan Spiral dengan gerakan yang anggun dan penuh perhitungan. Dia juga berhati-hati dalam mengayunkan tombaknya karena dia takut tombaknya hancur akibat benturan yang dihasilkan oleh senjata Spiral.

“Sebenarnya, apa tujuan kalian menyerang kami? Mengapa kalian mengincar Festival Havenstar?” ucap Sean yang terus menyerang sembari berusaha menggali informasi dari musuh.

“Aku tidak tertarik untuk menjawab pertanyaanmu,” balas Spiral dengan singkat. Dia juga berusaha mendaratkan mesin bornya kepada Sean sekeras mungkin. 

Sean menggeser tubuhnya ke sisi kanan. Kemudian, dia menggunakan tombaknya untuk membelokkan arah serangan Spiral. Saat musuh sedikit kehilangan keseimbangan, Sean langsung mengayunkan tombaknya ke punggung musuh dengan kecepatan penuh.

Spiral menghindarinya dengan refleks yang terlihat mengesankan. Dia membalas serangan tersebut dengan serentetan serangan mesin bor yang menargetkan beberapa titik vital pada tubuh Sean.

“Sudah kukatakan kepadamu. Serangan semacam itu tidak akan berpengaruh kepadaku,” balas Sean dengan penuh percaya diri. Dia dapat menghindari serangan tersebut karena dia mempunyai fokus tingkat tinggi. 

“Jangan sombong dulu! Aku masih punya kejutan lain,” ucap Spiral.

Tidak lama setelah itu, Spiral membuat sebuah gerakan tipuan lalu dia bermanuver cepat dengan bor mematikan yang siap menghunus tubuh Sean. Serangan itu ditahan sesaat dengan sisi tumpul tombak Sean.

Sean tidak bisa menahan serangan itu lama-lama karena tombaknya bisa-bisa retak dan hancur jadi kepingan-kepingan logam. Dia menggeser tubuhnya sedikit ke belakang untuk menghindar dan mempersiapkan serangan balasan. 

Dengan tubuh yang sedikit membungkuk, Sean mendaratkan ujung tombaknya ke armor Spiral. Sean telah melapisi serangan itu dengan energi bintangnya sehingga daya rusaknya jadi lebih parah.

“Lancer Thrust,” ucap Sean. Spiral yang menyadari serangan itu lebih awal langsung menggerakkan tubuhnya secara refleks. Jika serangan itu berhasil mengenainya, armornya bisa-bisa tertembus oleh ujung tombak tersebut.

Spiral kembali memperkuat kuda-kudanya. Dia mengaktifkan sistem ERP untuk meningkatkan daya kekuatan pada armornya. Gaya bertarungnya terlihat semakin agresif seperti banteng yang sedang mengamuk.

Sean mencoba menghindarinya sebisa mungkin. Langkahnya mundur sepijak demi sepijak karena Spiral terus menekannya. Sampai pada satu titik, tubuhnya mulai goyah hingga pertahanannya sedikit terbuka.

“Terimalah ini! Head Bull!” teriak Spiral dengan sangat kencang. Melihat serangan brutal sedang menuju ke arahnya, Sean mencoba mengelak sebisa mungkin. Namun, gerakan itu sudah diprediksi oleh Spiral.

Spontan, Spiral mengubah arah serangannya pada detik-detik terakhir sehingga mesin bor itu berhasil mengenai bagian perut Sean. Dalam sekejap mata, mesin bor tersebut langsung dipenuhi cipratan darah Sean. 

HEXAGONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang