HEXAGON

Perang Sipil

Pada awal tahun 2025, situasi ekonomi dan politik Republik Berliner benar-benar carut marut. Krisis pangan dan energi adalah salah satu masalah terbesar yang dialami rakyat. Mosi tidak percaya terhadap pemerintah semakin menggaung di seluruh penjuru negeri. 

Demo terjadi di mana-mana karena mereka tidak puas dengan kebijakan yang dibuat oleh rezim Klaus Winter. Bukannya menerima saran dan kritik rakyat, Klaus Winter malah menggunakan cara yang lebih kejam. 

Dia menurunkan seluruh pasukan tentaranya untuk menghabisi para aktivis dan kelompok oposisi yang menentang kebijakan mereka. Tindakan represif aparat membuat rakyat semakin memberontak.

Melihat situasi yang semakin runyam, sebagian tentara ada yang memutuskan untuk mengkhianati Klaus. Mereka tidak peduli lagi dengan status mereka karena mereka lebih memilih untuk berpihak kepada rakyat. Mereka hanya ingin mengembalikan kedamaian di negara tersebut.

Di tengah-tengah kekacauan itu, Jericho dan Christoper mempunyai pemikiran yang sama bahwa momen tersebut adalah waktu yang tepat untuk menjatuhkan rezim Winter yang telah berkuasa selama puluhan tahun. 

Namun, mereka tidak bisa bergerak secara sembrono karena kekuatan mereka masih belum cukup jika dibandingkan dengan pasukan militer Winter. Mereka perlu menyusun rencana dan mengumpulkan kekuatan secara bertahap. 

Jericho berusaha menghubungi para mantan tentara republik yang mau bertarung di pihaknya. Dia turut meminta dukungan para ketua pasukan pergerakan rakyat agar mereka mau mengulurkan bantuan mereka, baik dalam hal fisik, material, maupun dukungan moril.

Sementara itu, Christoper bergerak dari satu wilayah ke wilayah guna meminta dukungan dari pemimpin kelompok Havenstar lain. Setelah melalui berbagai diskusi, dia berhasil melobi beberapa kelompok yang sepaham dengan jalan pemikirannya. Kelompok tersebut adalah Meideval Knight, Sabertooth, Diamond Crush, Machine Engine, dan Flowerizm. 

Para pemimpin Havenstar berunding bersama dalam satu forum. Mereka bersepakat untuk menggabungkan kekuatan mereka beserta para rakyat sipil yang berada di bawah komando Jericho.

Sampai pada akhirnya, konflik yang sudah mencapai puncaknya itu pecah. Perang antara rakyat sipil dan rezim Winter tidak bisa dihindarkan lagi.

Dengan tekad dan ambisi yang membara, rakyat turun ke medan pertempuran dan mengangkat senjata. Mereka menyerbu para tentara Winter dengan segenap kekuatan mereka. Mereka tidak takut kalah karena mereka didukung oleh Christoper beserta para Havenstar lain.

Para Havenstar menghadapi pasukan tempur terkuat Winter yang terdiri dari pemburu bintang terlatih dan pembunuh bayaran yang disewa olehnya. Mereka bertarung habis-habisan dengan seluruh kekuatan mereka. Hitung-hitung, mereka bisa membalaskan dendam atas kematian rekan-rekan mereka selama ini.

Setelah berlangsung kurang lebih selama satu bulan lamanya, hasil akhir dari peperangan itupun mulai terlihat jelas.  Persatuan rakyat dan para Havenstar berhasil memukul mundur pasukan Winter secara bertahap. 

Satu per satu tentara Winter yang masih tersisa memutuskan untuk melarikan diri karena mereka sadar bahwa mereka tidak mempunyai peluang untuk menang. Hal itu membuat nyali Klaus Winter semakin ciut.

Saat Klaus menyadari bahwa nasibnya sudah berada di ujung tanduk, dia beserta keluarganya mengungsi ke luar negeri secara diam-diam dengan memanfaatkan koneksinya. Mereka berhasil lolos dari kejaran Jericho dan Christoper. 

Meskipun rakyat dan Havenstar keluar sebagai pemenang, perang tersebut tetap saja memakan korban dalam jumlah yang besar. Mereka yang gugur pada pertempuran itu mendapatkan sebuah penghormatan layaknya pahlawan.

Republik Berliner pada akhirnya hanya tinggal sejarah bersamaan dengan runtuhnya rezim Winter yang telah berkuasa selama bertahun-tahun. Hari itu pun dikenang sebagai tragedi bersejarah yang tidak bisa dilupakan. 

***

Seperti halnya ledakan Big Bang di alam semesta, sebuah kehancuran pasti melahirkan sebuah permulaan baru. Para rakyat bergotong royong untuk membangun kembali negara mereka.

Pasca runtuhnya rezim Winter, negara tersebut tidak lagi mempunyai pemimpin. Jika dibiarkan lama-lama, hal itu sangat bersiko karena ada banyak negara yang ingin menginvasi dan menaklukkan negara tersebut.

Atas keinginan rakyat dan kesepakatan Havenstar, Jericho dipercaya untuk menjadi pemimpin baru karena dia adalah satu-satunya orang yang bisa membawa masa depan negara itu ke arah yang lebih cerah. 

Setelah melewati diskusi yang alot bersama pakar dan cendekiawan, mereka bersepakat untuk mengubah negara itu menjadi sebuah negara federasi bernama Freiheit Federation yang menjunjung tinggi kebebasan hak seluruh rakyat. Negara tersebut kemudian dibagi menjadi enam negara bagian atau wilayah otonomi, yaitu Rievers, Granadivo, Orchid, Stonium, Hazard, dan Centurion sebagai pusat ibukotanya.

Masing-masing pemimpin wilayah segera menentukan kebijakan baru yang pro rakyat agar situasi ekonomi dan politik di sana lekas pulih secepatnya. Mereka berfokus untuk mengembangkan sektor produksi, khususnya pembuatan mesin, kendaraan dan barang-barang elektronik yang sempat tersendat pada saat Winter berkuasa. 

Jericho juga menjalin hubungan dagang dan politik dengan pemimpin dari negara luar. Kabar terlahirnya Freiheit Federation disambut dengan baik oleh dunia karena mereka sebenarnya juga khawatir dengan sosok Winter yang berpotensi untuk memantik perang dunia di masa modern.

Hanya dalam kurun waktu setahun, kerja keras mereka pada akhirnya membuahkan hasil. Situasi perekonomian di negara tersebut telah pulih sepenuhnya. Negara itupun jauh lebih maju dibandingkan era-era sebelumnya.

***

Di sebuah bar kecil yang menjadi tempat langganan mereka, Christoper dan Jericho memutuskan untuk minum bersama sembari membicarakan hal-hal ringan seputar keseharian mereka.

"Kau sudah menjadi pemimpin yang hebat sekarang?" ucap Christoper sembari tertawa.

"Terima kasih. Aku tidak akan bisa menjadi seperti ini tanpa bantuan dari kalian semua," balas Jericho dengan tawa yang tak kalah hangat.

Mereka terus melanjutkan obrolan mereka dengan santai seiring dengan alunan musik jazz di yang terdengar merdu memenuhi ruangan bar tersebut.

"Ehm, apa rencanamu saat ini?" tanya Jericho.

"Ada satu hal lagi yang sebenarnya ingin kulakukan. Aku ingin membentuk sebuah dewan atau organisasi yang bisa melindungi para Havenstar dan menjamin kedamaian mereka," balas Christoper sembari tersenyum.

"Tunggu! Bukankah negara ini sudah damai?" 

"Aku merasa, kedamaian yang ada pada saat ini hanyalah bersifat semu. Kami tidak boleh berleha-leha begitu saja karena kemungkinan ancaman itu masih ada di masa-masa mendatang." 

"Maksudmu Klaus Winter dan pemburu bintang?" Jericho kembali bertanya spontan. Christoper diam sejenak sebelum dia membuka suara.

"Kau benar. Kami punya sejarah kelam yang panjang dengan keluarga Winter. Selama garis keturunan mereka masih hidup, kami tidak bisa diam begitu saja karena mereka pasti akan memburu kami sampai tujuan mereka tercapai."

"Aku sudah mengirim agen intelijenku untuk mencari keberadaan orang itu. Namun, dia seperti lenyap begitu saja tanpa jejak. Sepertinya, dia mempunyai banyak koneksi dengan para mafia di luar negeri," ucap Jericho sembari menggigit bibirnya.

"Tidak masalah. Aku yakin, dia tidak akan menyerang lagi dalam waktu dekat. Permasalahan kami sebenarnya bukan itu saja. Masih ada Havenstar yang membawa kebencian dan melakukan tindakan di luar hukum. Jika mereka terus dibiarkan, mereka bisa-bisa menghancurkan perdamaian yang telah kita bangun susah payah selama ini," ucap Christoper dengan serius.

"Baiklah, aku akan mendukungmu sebisa mungkin. Lagipula, aku membutuhkan kekuatan kalian untuk mempertahankan perdamaian negara dari ancaman teroris atau pihak luar yang membahayakan kedaulatan negara ini."

Pembicaraan mereka kemudian berakhir saat Jericho dipanggil oleh salah satu pengawalnya. Dia masih ada urusan penting yang harus dilakukan di gedung pemerintahan.

"Sampai jumpa di lain waktu, Kawan!" ucap Jericho. Sebelum pergi, dia mengajak Christoper untuk bersulang. Mereka menanggak minuman masing-masing lalu mereka berpisah pada malam itu.