Edward mengepakkan sayapnya kuat-kuat lalu dia menuju ke arah Zero dengan cakar yang siap dihunuskan. Zero terlihat memasang posisi siaga untuk menghindari serangan dari Edward.
Saat cakar itu hendak menusuk perutnya, Zero menggeser tubuhnya sedikit secara refleks lalu dia meraih tangan Edward dan membantingnya dengan sekuat tenaganya. Serangan itu tidak berdampak apa-apa terhadap Edward.
Anak itu bangkit dengna cepat lalu dia memberikan serangan balik dengan lebih cepat dari sebelumnya. Dia kali ini menggunakan rahangnya untuk menerkam tubuh Zero. Serangan itu bisa ditahan oleh Zero dengan kedua tangannya, tetapi dia terlihat ketar-ketir.
Zero hanya bisa memblokir serangan itu selama beberapa detik. Setelah keseimbangannya goyah, dia melepaskan tangannya dan bergerak refleks ke sisi kanan untuk menghindar. Karena dia kurang hati-hati, tangan kirinya berdarah setelah tergores taring tajam Edward.
"Brengsek! Kalau caranya begini terus, aku bisa kalah dari bocah itu," balas Zero yang menggerutu kesal secara lirih.
Zero meraih sakunya untuk mengambil sebuah serum khusus yang dia persiapkan sebagai opsi terakhir. Dia meminum serum tersebut tanpa pikir panjang untuk meningkatkan stamina dan kekuatannya dalam pertarungan.
Perlahan-lahan, percikan listrik menyeruak dan menyelimuti seluruh tubuhnya secara bertahap. Mengingat tubuhnya diperkuat Voltraxium, tubuhnya bisa berfungsi sebagai medium yang menghantarkan aliran listrik dengan maksimal.
"Hei, Bocah! Rasakanlah teknikku yang satu ini, Ultimate Voltage!" ucap Zero. Teknik itu bukan hanya menambah daya kekuatannya, tetapi kecepatannya turut meningkat dengan signifikan.
Zero langsung melesat secepat kilat dan meninju tubuh naga Edward dengan serangan yang membabi buta. Bukan cuman itu, dia juga memanfaatkan tendangannya yang brutal dan mengarahkannya ke perut Edward.
"Kau lumayan kuat juga, Om Codet!" sahut Edward dengan tersenyum. Sembari menghindar, dia berusaha untuk membalas serangan Zero. Namun, dia kalah cepat dibandingkan Zero sehingga serangannya bisa dihindari dengan mudah.
Guna mengatasi permasalahan tersebut, Edward perlahan mengepakkan sayapnya kuat-kuat untuk terbang ke udara. Saat dia berada di langit, dia mempersiapkan sebuah jurus baru khas seekor naga yang sangat ganas.
"Dark Wyvern: Flame Annihilation!" ucap Edward sebelum dia menyemburkan api dari mulutnya ke seluruh area. Dalam seketika, medan pertempuran itu menjadi lautan api yang membara.
Suhu api tersebut sangatlah panas dan berpotensi untuk melelehkan logam besi. Walaupun serangan itu bisa berakibat fatal, Edward tidak peduli sama sekali dengan kondisi teman-temannya yang sedang terluka.
Sembari mengumpat dan berkata-kata kasar ke arah Howard, Dino beserta Levi berusaha keras untuk mengevakuasi teman-temannya ke tempat yang lebih aman. Mereka merasa jengkel dengan tindakan Edward yang terlalu berlebihan dalam pertempuran itu.
Tanpa memedulikan mereka berdua, Edward terus menyerang Zero dengan semburan api yang semakin menggila. Dia tidak akan berhenti sebelum musuhnya menjadi butiran abu gosong.
Meskipun begitu, Zero tampaknya mampu menghindari serangan itu dengan mudah. Buktinya, dia masih bisa berdiri tegak di tengah-tengah kobaran api yang membara. Hal itu membuat Edward jengkel secara otomatis.
Zero tidak hanya diam tanpa melakukan apa-apa. Dia sedang mengisi ulang tenaganya sebelum dia melakukan serangan balasan. Setelah proses itu selesai, dia melesat cepat seperti torpedo dengan dua buah tinju yang mengarah ke langit.
"Terimalah ini, Brengsek! SKY ROCKET!"
Serangan tersebut berhasil mengenai perut Edward dengan telak. Tubuh anak itu terpental sangat keras. Zero merasa puas saat dia melihat teriakan Edward yang sedang kesakitan akibat serangan barusan.

KAMU SEDANG MEMBACA
HEXAGON
AksiThe Spirit of Fallen Star Part 2 Seluruh anggota Hexagon berkumpul dalam sebuah acara sakral bernama Festival Havenstar. Mereka saling bertanding dan beradu kekuatan untuk menunjukkan kehebatan mereka. Sayangnya, acara itu berubah menjadi kekacuan k...