Duo Inventor

1 1 0
                                        

Beberapa saat yang lalu, Doctor dan Inspector sedang sibuk mengamankan wilayah Rievers dari serangan tentara Jupiter. Jumlah mereka lumayan banyak sekitar 50 orang sehingga pertarungan tersebut lumayan menguras tenaga Doctor dan Inspector.

Saat musuh sudah dibereskan semuanya, Doctor meminta Inspector untuk mengawasi keamanan di Rievers. Dia ingin  menyusul Howard dan yang lain secepatnya karena firasatnya tidak enak. 

Doctor meminta bantuan Raymond untuk mengantarkannya ke Stonium dengan memanfaatkan helikopter milik Fallen Star. Meskipun Raymond sudah memacu helikopter itu dengan tenaga penuh, mereka membutuhkan waktu tiga jam hingga sampai di tujuan. 

Bagi Doctor, kurun waktu tersebut terasa sangat lama mengingat situasi yang sedang kacau balau. 

Hari sudah berganti malam saat mereka berdua sampai di tujuan. Raymond mendaratkan helikopter itu di area hutan. Usai turun dari helikopter, Doctor menyarankan Raymond untuk langsung kembali ke Rievers demi keselamatannya.

Tanpa membuang-buang waktu lagi, Doctor berlari secepat mungkin ke titik yang ditunjukkan oleh Finder. Dia bisa melihat pancaran energi beberapa Havenstar yang tampaknya masih sibuk bertarung.

Sesampainya di medan pertempuran, Doctor melihat Arthur sedang bertekuk lutut di hadapan musuh yang sedang mengincarnya. Dia juga melihat Howard dan yang lain dalam kondisi putus asa karena mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

Spontan, Doctor langsung menghentikan waktu dan mengeluarkan serangan Countdown to Destruction. Dia menyerang Zero dengan beberapa teknik andalannya dalam kurun waktu sepuluh detik. 

Satu per satu serangannya dia keluarkan dengan tenaga penuh. Walaupun serangan itu belum cukup untuk mengalahkan Zero, serangan barusan setidaknya bisa menyelamatkan Arthur dari intaian kematian.

Tanpa banyak bertanya, Doctor sudah bisa menyimpulkan situasi yang terjadi di tempat itu. Dia tahu pasti kekuatan Arthur. Melihat dia dalam kondisi babak belur, dia langsung paham bahwa musuh yang mereka hadapi tingkatannya berada di atas level kekuatan mereka. 

Meskipun demikian, Arthur menjelaskan beberapa detail penting tentang kekuatan Zero. Dia meminta Doctor untuk berhati-hati dengan serangan Zero yang cepat dan brutal. Doctor sangat menghargai informasi tersebut.

Melihat musuhnya memegang sebuah senjata, Doctor itu mengeraskan tinjunya dengan energi bintang secara perlahan-lahan. Dia memasang kedua kakinya secara tegap sebelum dia melancarkan serangannya ke arah Zero.

Dari arah depan, Zero berlari dengan kecepatan penuh lalu dia mengayunkan pedangnya ke arah Doctor tanpa rasa ampun. Serangan itu ditangkis Doctor dengan tangan kanannya lalu dia mengarahkan tinjunya yang secepat peluru ke arah Zero. 

Dari sisi kanan, Arthur mengeluarkan Red Slash untuk menghancurkan armor Zero yang tadi sempat retak. Namun, Zero dapat menahan serangan Arthur itu dengan mengangkat pedangnya kuat-kuat.

Pertarungan dua lawan satu itu berlangsung sangat intens. 

Walaupun Doctor dan Arthur telah bekerja sama, mereka masih saja kewalahan menghadapi pria berarmor tersebut. Menurut mereka, Zero mempunyai karakteristik manusia super seperti seorang superhero dalam komik fiksi.

Setelah lima menit berlalu, Arthur mencoba variasi serangan baru. Dia mengeluarkan tebasan bernama Crescent Red Slasher yang melengkung layaknya bulan sabit warna merah. Saat Zero menghindari serangan itu, Arthur seketika mengaktifkan Undo. 

Arthur mengulang serangan itu lagi dengan kekuatan penuh. Zero mencoba untuk mengelak, tetapi dia gagal menghindari serangan itu secara sempurna. Alhasil, serangan barusan mampu menambah kerusakan yang ada pada armor Zero.

HEXAGONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang