Menyala

1 1 0
                                    

Di lokasi yang berbeda, pertarungan masih terus berlanjut karena masih ada beberapa jenderal Jupiter yang masih tersisa. Salah satunya adalah pengguna armor tempur yang berwarna abu-abu dengan kode nama Marksman.

Selaras dengan namanya, Marksman mempunyai spesialisasi dalam menggunakan senjata api. Dia menggunakan berbagai persenjataan yang lengkap, mulai dari revolver, bazooka, senapan mesin, senapan laras panjang, dan peralatan sejenisnya.

Howard memilih Marksman sebagai musuh secara acak. Dia awalnya menganggap level kekuatan orang itu setara dengan Paul atau Richard. Dugaannya ternyata salah besar karena Marksman jauh lebih kuat dari yang dia bayangkan.

Selama bertarung melawan Marksman, Howard mengalami banyak kesulitan. Dia mencoba berbagai strategi serangan dan gaya pertarungan, mulai dari jarak jauh hingga jarak dekat. Namun, serangan yang dia keluarkan sama sekali tidak efektif.

Saat Howard menyerang Marksman dengan tembakan energi, orang itu bisa menghindar dengan mudah. Saat dia mencoba menggunakan tinju atau pedang energinya, Marksman sama sekali tidak takut karena armornya mampu menahan serangan semacam itu.

Howard pada awalnya merasa sangat pesimis karena dia merasa kemungkinannya untuk menang adalah nol. Situasi menjadi berubah saat dia kedatangan dua rekan yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Mereka adalah Veronica Aston dan Drake Meteora.

“Apakah kau sedang membutuhkan bantuan, No. 8?” ucap Drake dengan kasar ke arah Howard.

“Jangan banyak bicara! Jika kalian datang hanya untuk menonton, lebih kalian pergi dan cari tempat sembunyi saja,” balas Howard sembari menangkis peluru demi peluru yang ditembakkan oleh Marksman.

“Kau sombong juga rupanya. Kalau tidak salah, namamu Howard, kan?” Veronica kali ini yang berbicara. Howard tidak merespons karena dia terlalu fokus pada pertempuran. 

Drake dan Veronica sebenarnya masih menyimpan kekesalan karena mereka kalah dalam babak semi final. Hal itulah yang membuat mereka jadi bersikap kurang bersahabat terhadap Howard yang lolos ke babak final.

Meskipun begitu, situasi saat ini sudah berbeda. Mereka harus mengesampingkan ego mereka karena mereka melawan musuh yang sama. Melihat Howard kesusahan, mereka pun langsung mengeluarkan kekuatan mereka secara bersamaan.

Drake mengeluarkan bola api panasnya ke arah Marksman, sedangkan Veronica menembakkan duri-duri mawar dari tubuhnya. Dengan cekatan, Marksman langsung mengeluarkan tembakan bazooka untuk mengatasi serangan tersebut.

Keduanya kemudian membentuk formasi tim bersama dengan Howard. Mereka berdua bertanya kepada Howard tentang seluk beluk musuh yang mereka hadapi.

 “Bisakah kau jelaskan situasinya lebih detail kepada kami?” tanya Drake.

“Musuh yang ada di hadapan kalian mempunyai banyak senjata canggih berbasis elektromagnetik. Dia juga punya teknologi yang bisa mempercepat gerakan mereka. Aku tidak tahu pasti namanya,” balas Howard sembari menghela napas.

“Apa kau punya strategi untuk melawannya?” tanya Veronica. Howard hanya menggelengkan kepala. Otaknya sedari tadi blank sehingga dia bertarung hanya mengandalkan otot dan naluri saja.

“Dasar, Bodoh! Jika kita memang tidak punya strategi, kita serang saja dia secara bersama-sama,” ucap Drake dengan entengnya.

“Idemu tidak buruk. Namun, aku ingin memperingatkan kalian tentang satu hal. Musuh kalian saat ini berada di level yang berbeda dari kita,” balas Howard.

Usai berdiskusi dan berkompromi secara singkat, mereka pun memulai serangan mereka. Ketiganya bergerak secara terpisah dari arah yang berbeda-beda agar Marksman kesulitan untuk melawan mereka sekaligus.

HEXAGONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang