Cuaca di Centurion hari ini terasa begitu terik. Howard beserta James sedang sibuk berjalan-jalan sembari menikmati pemandangan gedung dan arsitektur lain yang megah dengan nilai kultural khas abad pertengahan yang masih terjaga dan lestari.
Beberapa hari kemarin, Doctor mendapatkan undangan resmi dari anggota Hexagon untuk menghadiri pertemuan penting yang diselenggarakan di wilayah Centurion. Wilayah itu berada dalam pengawasan dan tanggung jawab Black Guardian. Mereka dianggap sebagai kelompok Havenstar yang paling kuat dan dominan di seluruh Freiheit Federation.
Doctor hanya mengajak James, Howard, dan 45 untuk ikut bersamanya, sementara yang lain tetap berada di Rievers untuk menjaga keamanan wilayah itu dari serangan musuh seperti pemburu bintang.
"James, apa kau tidak ingin mencoba es krim lezat yang ada di sana?" ucap Howard secara tiba-tiba ketika dia melihat sebuah kedai es krim terkenal yang katanya sangat enak.
James yang merasa kehausan menyetujui tawaran Howard tanpa pikir panjang. Mereka langsung bergegas ke sana dan memesan es krim jumbo dengan beberapa variasi rasa demi memuaskan nafsu mereka.
"Es krim di tempat ini memang yang terbaik," sahut James dengan ekspresi puas seperti anak kecil yang baru menginjak usia lima tahun. Maklum, dia memang belum dewasa sepenuhnya.
Momen santai itu mendadak berubah menjadi tegang saat mereka berdua melihat segerombolan perampok yang berlari sembari membawa tas berisi perhiasaan dan permata. Perampok itu sangat gesit hingga dia bisa lari dari kejaran petugas keamanan.
Refleks, Howard langsung beranjak dari tempat duduknya. Dia berlari secepat mungkin sampai-sampai es krimnya yang tinggal sedikit itu tumpah. Sementara itu, James masih duduk menikmati es krimnya tanpa menggubris tindakan Howard.
"Hei, berhenti!" teriak Howard sembari berlari menyusuri kerumunan orang.
Perampok itu perlahan memasuki gang-gang sempit dan mengambil rute yang rumit. Howard sampai dibuat kebingungan karena dia belum begitu hafal dengan area tersebut. Sampai pada akhirnya, Howard kehilangan jejak pencuri itu.
"Sialan! Pencuri itu berhasil kabur, padahal aku sudah berlari sekuat tenagaku," ucap Howard dengan ngos-ngosan.
Dia berencana kembali ke tempat James. Namun, niatan itu dia urungkan seketika saat dia mendengar suara yang berisik tidak jauh dari tempatnya. Tanpa berpikir panjang, dia langsung menyadari bahwa ada sebuah pertempuran yang sedang berlangsung.
Langkah Howard terhenti di sebuah bangunan yang agak sepi. Jika dilihat-lihat, bangunan itu seperti markas seorang berandalan yang penuh dengan lukisan mural dan banyak kaleng-kaleng minuman berakohol yang berserakan.
Kedua Howad terbelalak saat dia melihat perampok itu sudah berada dalam keadaan yang tidak sadarkan diri. Perampok itu baru saja dihajar oleh seorang lelaki berwajah garang dan mengenakan sebuah jaket berwarna hitam dengan gambar kepala dinosaurus.
"Hei, siapa kau? Apa yang kau lakukan dengan perampok tadi?" Howard bertanya penasaran sembari bersikap waspada.
"Aku rasa kau tidak perlu tahu siapa aku, Howard," ucap anak lelaki itu dengan senyuman lebar seolah-olah dia sedang memberikan sebuah tantangan.
"Bagaimana mungkin kau tahu namaku? Padahal aku baru saja bertemu denganmu," balas Howard dengan ekspresi yang tidak percaya.
"Kau lumayan terkenal di kalangan kami. Kau kan yang mengalahkan Leonardo?" tanya lelaki itu dengan nada yang lebih serius kali ini.
"Mungkinkah kau adalah seorang Havenstar?"
"Itu tidak penting buatmu. Aku hanya ingin melihat seberapa kuat orang yang mampu mengalahkan manusia singa itu," balas lelaki itu.
"Hei, apa kau mau menantangku bertarung?"
Jawaban itu tidak direspons oleh lelaki itu dengan kata-kata. Sebaliknya, dia langsung mendaratkan tendangannya ke arah wajah Howard tanpa memberikan aba-aba dimulainya pertempuran.
Refleks, Howard menyilangkan kedua tangannya untuk memblokir serangan tersebut. Namun, tendangan itu begitu kuat sampai-sampai Howard terpental beberapa meter ke belakang.
"Pertahananmu lumayan juga ternyata. Coba rasakan ini!" ucap lelaki itu sembari mengeluarkan serangan susulan.
Dia menggunakan dua tendangan kaki secara berturut-turut lalu dia mengarahkan kedua tinjunya untuk menonjok Howard. Rasanya, dia tidak memberi celah sedikitpun sehingga Howard hanya bisa bertahan tanpa bisa menyerang balik.
"Hei! Apa cuman segini saja kemampuanmu?" tanya lelaki itu lagi.
Howard yang merasa kesal mulai memberontak. Dia mencengkeram kedua tangan lelaki itu lalu membantingnya ke arah kanan. Sayangnya, lelaki itu berhasil mengatasi serangan tersebut dengan sebuah manuver yang sangat lincah.
"Kau ini sebenarnya siapa? Mengapa kau mengajakku bertarung tanpa alasan?" ucap Howard dengan ekspresi yang mulai tidak karuan.
"Tanpa perlu kujelaskan lebih lanjut, kau nanti akan tahu dengan sendirinya. Aku yakin kau akan berpartisipasi dalam Festival Havenstar seminggu lagi?" balas lelaki itu dengan wajah yang membuat Howard kesal.
"Kau benar. Aku akan membuktikan kekuatanku di tempat itu," sahut Howard dengan sangat yakin.
Lelaki itu malah tertawa terpingkal-pingkal ketika dia mendengarkan kalimat Howard.
"Kau benar-benar bocah yang tidak tahu diri. Aku hanya ingin memberitahumu kalau kau terlalu lemah untuk bertarung di sana. Kau mungkin hanya bisa bertahan selama beberapa menit. Akhirnya, kau pasti lari ketakutan."
"Sialan, jangan berani-beraninya meremehkanku!"
"Aku hanya berbicara fakta. Rumor bahwa kau mengalahkan Leonardo sepertinya terlalu berlebihan. Aku yakin itu hanyalah sebuah kebetulan di atas kebetulan," ucap lelaki itu dengan sangat angkuh.
"Brengsek! Aku akan membuatmu menyesal karena telah meremehkanku," balas Howard yang merasa geram. Tanpa sadar, pancaran energinya meningkat hingga area di sekitar situ menjadi sedikit panas.
Di sela-sela momen itu, lelaki itu melesat cepat ke arah Howard dengan tinju yang mengepal kuat-kuat. Pukulan itu sontak membuat Howard berlutut sembari menahan rasa sakit. Pancaran energi yang tadinya terang meredup secara perlahan-lahan.
"Dasar, Bodoh! Bagaimana jika ada orang lain yang melihat kekuatanmu di tempat ini?" ucap lelaki itu kesal. Setelah itu, dia beranjak pergi sembari membawa tas yang berisi barang curian perampok tadi.
"Hei, kau mau kemana? Urusan kita belum selesai," Howard berkata dengan agak terbata-bata sembari memegangi perutnya.
"Aku mau mengembalikan barang-barang ini ke pemiliknya. Sampai jumpa lagi, Anak Lemah!"
Howard tidak banyak berkomentar. Dia hanya memukul-mukul permukaan tanah tanpa sebab karena dia merasa telah dipermainkan oleh lelaki tadi. Rasa frustasinya kian memuncak setelah dia mengetahui bahwa dirinya masih lemah.
Dari kejauhan, Howard mendengar suara James yang memanggil-manggilnyanya agak keras. Anak itu merasa khawatir dengan Howard yang belum kembali sejak tadi.
"Howard, kau tidak apa-apa?" tanya James sembari membantu Howard berdiri pelan-pelan.
"Aku baik-baik saja. Tadi, aku baru saja bertarung dengan salah satu Havenstar."
"Apa kau tahu siapa dia?"
"Dia tidak memberitahukan namanya. Yang jelas, dia benar-benar orang yang kuat dan menjengkelkan," ucap Howard dengan tersenyum kecut.
Jauh di dalam hati Howard, dia merasa sangat bersyukur karena dia bisa bertemu dengan lelaki tadi. Dia setidaknya tahu seberapa kuat orang-orang yang akan bertanding di Festival Havenstar. Hal itu membuat dia jadi tambah bersemangat untuk berlatih.
"Sebaiknya, kita segera kembali ke penginapan," ucap James. Mereka pun meninggalkan tempat tersebut mengingat hari sudah beranjak petang.

KAMU SEDANG MEMBACA
HEXAGON
ActionThe Spirit of Fallen Star Part 2 Seluruh anggota Hexagon berkumpul dalam sebuah acara sakral bernama Festival Havenstar. Mereka saling bertanding dan beradu kekuatan untuk menunjukkan kehebatan mereka. Sayangnya, acara itu berubah menjadi kekacuan k...