Menurut perkiraan Howard, ujian bertahan hidup itu tinggal setengah jam lagi berakhir. Dia tidak mengetahui keadaan di luar sana karena dia masih bersembunyi. Cara tersebut rupanya benar-benar efektif untuk menghemat tenaga.
Di tengah persembunyiannya, Howard mendengar teriakan seorang gadis yang tidak jauh dari lokasinya. Jiwa heroiknya tiba-tiba bangkit sehingga dia beranjak dari posisinya tanpa pikir panjang.
Benar saja, Howard melihat seorang gadis yang terlihat seumurannya. Gadis itu sedang berhadapan dengan seorang pria yang menggunakan topeng burung hantu. Dengan langkah cepat, Howard langsung menyerang pria itu tanpa pikir panjang.
Kehadiran Howard sontak membuat kedua orang itu merasa terkejut.
“Kau ini siapa? Berani-beraninya kau mengangguku,” ucap pria burung hantu itu.
“Kau bisa memanggilku Howard. Aku datang untuk menolong gadis cantik ini,” balas Howard sembari tersenyum.
Saat Howard menatap gadis itu dari dekat, dia menyadari bahwa gadis itu sedang berada dalam kondisi yang kelelahan dan kehabisan tenaga. Dia sepertinya sudah tidak mampu lagi bertarung.
“Pergilah! Jangan melawan orang itu! Dia bukanlah tandinganmu,” gadis itu tiba-tiba memberikan sebuah peringatan kepada Howard.
“Hei, kenapa kau malah bilang begitu? Aku hanya ingin menolongmu. Lagipula, aku sedang bosan dan butuh sedikit hiburan,” balas Howard dengan sedikit tertawa.
“Terserah kau saja jika itu maumu. Jangan salahkan aku jika kau kalah melawan orang itu!” ucap gadis itu sembari berlari menjauhi mereka berdua.
Howard menggerutu kesal dalam hati saat dia mendapat perlakuan kurang mengenakkan dari gadis itu. Dia sempat berharap bahwa gadis itu akan memujinya atau setidaknya mengucapkan kata terima kasih.
“Ada satu hal yang ingin kau tanyakan. Mengapa kau memburu gadis itu?” tanya Howard sembari melontarkan tatapan tajam ke pria burung hantu.
“Kau memang bodoh atau pura-pura tidak tahu. Kita sedang berada di medan pertempuran. Jadi, kita bebas bertarung dengan siapa saja. Kebetulan, aku baru saja bertemu dengan perempuan itu,” balas pria itu dengan lantang.
“Apa kau ini seorang pengecut? Berani-beraninya melawan seorang perempuan,” sahut Howard.
“Terserah pendapatmu. Berhubung kau adalah musuh, aku akan memberimu sebuah pelajaran yang tidak akan pernah kau lupakan,” ucap pria burung hantu itu. Tangannya perlahan meraih sebuah kapak berbilah tiga dari balik punggungnya.
“Hei, kau mau menggunakan benda berbahaya itu?” tanya Howard penasaran.
“Aku hanya menggunakan senjata ini saat aku sedang serius. Aku tidak menggunakannya tadi karena musuhku adalah perempuan lemah,” balas pria burung hantu itu.
“Sebelum kita mulai, apakah aku boleh mengetahui namamu?” balas Howard sembari mengeluarkan lightstick karena dia berencana untuk menggunakan pedang energi melawan orang itu.
“Kau bisa memanggilku Red Owl,” balas pria itu dengan lantang. Kedua tangannya terlihat menggenggam kapak itu dengan erat, sedangkan kedua kakinya mengambil ancang-ancang dan bersiap untuk memulai serangan pertama.
Tanpa membuang-buang waktu lagi, Red Owl melesat cepat menuju ke arah Howard dan mengayunkan senjatanya dengan kekuatan penuh. Howard menggeser kakinya sedikit ke arah kiri untuk menghindari serangan itu.
Semenjak berlatih bersama Inspector beberapa hari yang lalu, Howard mulai mengerti cara membaca pergerakan lawan. Dia bisa mengamati setiap gestur atau gerakan yang dibuat oleh lawan untuk menentukan arah serangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/369445364-288-k304234.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HEXAGON
AcciónThe Spirit of Fallen Star Part 2 Seluruh anggota Hexagon berkumpul dalam sebuah acara sakral bernama Festival Havenstar. Mereka saling bertanding dan beradu kekuatan untuk menunjukkan kehebatan mereka. Sayangnya, acara itu berubah menjadi kekacuan k...