Howard refleks mengambil senjata kapak milik Red Owl karena hanya itu satu-satunya opsi senjata yang bisa dia pikirkan. Seluruh energi bintangnya sudah dia keluarkan pada serangan Crimson Fist.
Sembari menghindari tembakan Tank, Howard mengayunkan kapak tersebut dengan kekuatan penuh. Sialnya, serangan kapak itu sama sekali tidak berefek apapun terhadap logam mesin milik Tank.
Howard perlahan tersadar bahwa dampak serangan yang dihasilkan Red Owl dan miliknya jauh berbeda. Dalam kasus Red Owl, dia melapisi kapak tersebut dengan energi bintangnya secara konstan sehingga daya serangannya jadi lebih merusak.
“Sialan! Apa aku akan berakhir di tempat ini?’ Howard menggerutu kesal dalam hati. Tubuhnya sudah kelelahan hingga dia tidak bisa lari ke mana-mana lagi.
Tanpa menunggu lama-lama, manusia tank itu berencana untuk melepaskan serangan terkuatnya agar pertarungan itu cepat selesai. Sebuah tembakan energi berkekuatan penuh keluar dari sepasang meriam yang ada di bahu manusia tank itu.
Tembakan itu melesat cepat ke arah Howard yang sudah tidak bisa lagi mengelak. Dia hanya bisa pasrah menerima kekalahannya.
Duarrr!
Sebuah ledakan terdengar sangat keras memenuhi area tersebut.
Tank terlihat sangat senang karena dia beranggapan bahwa dirinya sudah menang. Akan tetapi, reaksinya berubah saat dia melihat Howard masih baik-baik saja. Di sebelahnya, ada anak berjaket hitam yang muncul secara tiba-tiba.
“Hei, mengapa kau menyelamatkanku?” ucap Howard dengan suara yang serak.
“Bodoh! Apa kau lebih memilih kalah di tangan orang seperti itu?” balas anak berjaket hitam dengan nada ketus.
“Aku menghargai bantuanmu. Namun, aku tidak akan menganggap hal ini sebagai hutang budi,’ sahut Howard dengan nada yang tidak kalah ketus.
“Terserah kau saja! Aku akan menghajarmu habis-habisan di final nanti,” ucap anak itu lagi.
Tak lama setelah percakapan singkat itu usai, anak berjaket hitam itu menunjukkan sesuatu yang sangat mengejutkan kepada Howard. Dia berubah menjadi monster berukuran tinggi besar lalu dia menyerang Tank secara brutal sampai pria itu jatuh pingsan.
Howard hanya diam dan ternganga ketika dia menyaksikan pemandangan itu. Dia baru menyadari bahwa anak itu benar-benar kuat. Hal itupun membuat nyalinya jadi bertambah ciut.
“Kenapa kau hanya diam saja? Ah, aku tahu. Kau pasti ketakutan karena melihat kekuatanku barusan,” ucap anak itu kepada Howard dengan jumawa.
“Sialan! Hanya segitu saja kau sudah sombong. Sebenarnya, apa tujuanmu menyelamatkanku? Bukankah hal itu tidak menguntungkanmu sama sekali?” tanya Howard lagi.
Anak itu menghela napas sejenak sebelum dia mengungkapkan alasan di balik tindakannya.
“Ehm, aku akan memberitahumu alasannya. Aku menganggapmu sebagai rival yang harus kukalahkan dengan kekuatanku sendiri.”
“Hah, sejak kapan kita menjadi rival? Kau jangan mengada-ada!”
“Aku tidak bercanda. Aku berlatih keras selama setahun terakhir agar aku bisa membalaskan kekalahanku kepada Leonardo pada pertandingan tahun lalu. Karena kau adalah orang yang mengalahkannya, itu artinya kau adalah target balas dendamku,” ucap anak itu dengan wajah yang serius.
Pembicaraan mereka terpotong secara tiba-tiba saat mereka mendengar pengumuman bahwa pertarungan survival babak pertama sudah selesai. Para peserta yang masih bertahan diminta untuk segera menuju ke aula utama.
“Lebih baik kita segera pergi!” ucap anak itu dengan wajah yang masih menyebalkan.
“Tanpa kau beritahu, aku juga akan segera pergi,” balas Howard. Dengan langkah yang tertatih-tatih, dia pun mengikuti anak itu dari belakang.
Sesampainya di aula, mereka berdua mendapatkan informasi seputar delapan finalis yang berhasil maju ke babak turnamen. Meskipun Howard berhasil lolos, dia berada di urutan yang paling terakhir karena sisa lifebar-nya yang nyaris habis.
Di sekelilingnya, Howard melihat calon musuhnya yang terlihat sangat kuat dan badass seperti anak berbaju hitam itu. Meskipun suasana di tempat itu cukup mengintimidasi, dia berusaha menepis semua keraguannya.
Seorang pembawa acara yang ada di sana pun memperkenalkan para finalis satu persatu.
“Peserta yang menduduki peringkat pertama adalah Richard Einsward dari kelompok Medieval Knight. Dia dikenal sebagai pria dengan jiwa ksatria yang sangat ahli dalam menggunakan pedang”
“Peserta yang berada di peringkat kedua adalah Levi Road dari kelompok Machine Engine. Walaupun tampangnya seperti berandalan, dia dikenal mempunyai hati yang lembut dan suka membantu nenek-nenek menyeberang di jalanan”
“Di posisi ketiga, ada Dino Hardcore dari kelompok Black Guardian. Dia adalah salah satu kuda hitam yang berpotensi menjadi pemenang kali ini. Dia mempunyai kekuatan yang sangat mengerikan sebagai seorang Metamorpher.”
“Peringkat keempat diduduki oleh rekan Dino yang bernama Alex Morticon. Pria itu juga mirip seperti berandalan dengan aksesoris yang membuatnya tampak garang. Dalam hal kekuatan, dia termasuk seorang Metamorpher.“
“Peserta yang menduduki peringkat kelima adalah Drake Meteora yang berasal dari kelompok Diamond Crush. Pria itu mempunyai sifat yang sangat agresif dan gampang emosian, apalagi saat dia bertarung di atas arena.”
“Peringkat keenam dipegang oleh perempuan cantik bernama Veronica Aston dari tim Flowerizm. Banyak laki-laki yang merasa terpikat dengan kecantikannya bak bunga mawar yang sedang mekar.”
“Di posisi ketujuh, ada anggota Medieval Knight yang bernama Black Forte. Pria itu mempunyai perawakan yang gemuk. Terlepas dari hal itu, dia dikenal mempunyai pertahanan yang susah ditembus.”
“Posisi kedelapan alias terakhir ditempati oleh Howard Mercury dari tim Fallen Star. Dia adalah petarung amatir yang masih polos. Namun, dia sangat tangguh dan mampu bertahan sampai di babak ini,” ucap MC tersebut sebagai penutup.
Howard merasa kesal karena dia disebut sebagai petarung amatir. Meskipun begitu, MC tersebut juga tidak sepenuhnya salah karena dia memang terbilang masih baru di dunia perbintangan.
Setelah mendengarkan penjelasan dari MC itu, Howard akhirnya tahu bahwa anak berjaket hitam itu adalah Dino Hardcore. Melihat kekuatan yang dimiliki anak itu, tidak mengherankan jika dia berada di posisi ketiga.
Selang beberapa saat, pihak penyelenggara meminta para finalis untuk mengambil nomor undian untuk menentukan lawan mereka pada babak seperempat final. Satu per satu mengambil nomor mereka.
Howard mendapatkan nomor urut 4. Saat dia melihat ke papan pertandingan, dia melihat namanya disandingkan dengan pria bernama Levi Road yang menduduki peringkat kedua. Dia merasakan tekanan yang sangat luar biasa seketika itu juga.
Setelah proses pengundian selesai, pihak penyelenggara memberikan waktu kepada para finalis untuk beristirahat selama satu hari penuh agar mereka bisa pulih dan bertarung secara totalitas pada babak turnamen.
Saat memasuki ruangan medis, Howard disambut hangat oleh 45 dan Crestia yang tiba-tiba memeluknya dengan erat. Mereka sangat senang karena Howard berhasil melewati ujian bertahan hidup.
Bukan hanya mereka berdua, James, Margareth, dan Magician juga memberikan ucapan selamat kepada Howard. Setelah terbangun dari pingsan, mereka bertiga langsung melihat pertarungan Howard sembari berharap-harap cemas.
Di tengah-tengah momen itu, pandangan Howard tanpa sengaja tertuju pada dua serigala yang tertidur pulas di atas ranjang. Dia masih merasa kesal karena anak-anak itu meninggalkannya sendirian di dalam hutan.
Di satu sisi, Howard merasa puas karena kedua anak itu telah menerima karma mereka. Andai mereka bertarung bersama dengan dirinya, salah satu dari mereka kemungkinan bisa lolos.

KAMU SEDANG MEMBACA
HEXAGON
ActionThe Spirit of Fallen Star Part 2 Seluruh anggota Hexagon berkumpul dalam sebuah acara sakral bernama Festival Havenstar. Mereka saling bertanding dan beradu kekuatan untuk menunjukkan kehebatan mereka. Sayangnya, acara itu berubah menjadi kekacuan k...