Graham, Zoey, dan Lucas hanya bisa memasang wajah yang tertunduk lesu saat mereka melihat mayat teman mereka tergeletak di atas tanah. Mereka sudah berusaha secepat mungkin untuk membantu Nine, tetapi mereka terlambat beberapa menit.
Tidak lama setelah kedatangan mereka, Reonald dan Rick tiba di tempat tersebut. Reaksi mereka sama saja. Mereka langsung membantu proses pemakaman Nine dan beberapa anggota Black Guardian yang gugur dalam pertempuran itu.
Salah satu korban yang berhasil selamat dari pertempuran itu adalah Don Giantino. Pada saat itu, dia masih sangat muda. Dia menjadi saksi penting yang menyaksikan keganasan Madness yang tidak kenal ampun.
Dengan memanfaatkan informasi dari Giantino, kelima pemimpin Hexagon memutuskan untuk membentuk sebuah tim. Mereka semua ingin memburu pria bertato naga itu secepatnya agar kekacauan yang dia buat tidak semakin parah dan merajalela.
Proses pencarian mereka tidak membutuhkan waktu lama karena posisi Madness kebetulan belum jauh dari Centurion. Mereka mengepung Madness dengan tingkat kewaspadaan yang sangat tinggi karena mereka tahu seberapa berbahayanya pria bertato naga itu.
“Apakah kalian memburuku untuk membalaskan dendam teman kalian? Dasar, Manusia Bodoh!” ucap Madness sembari mengamati wajah musuh yang mengelilinginya secara bergiliran.
Madness sama sekali tidak gentar berhadapan dengan beberapa musuh sekaligus. Sebaliknya, dia malah tambah bergairah untuk melampiaskan hasrat membunuhnya yang masih menggebu-gebu.
“Jangan sombong! Kami akan menghabisimu di tempat ini,” ucap Reonald yang dipercaya untuk memimpin operasi pertempuran tersebut.
Reonald langsung mengacungkan pedangnya ke arah pria bertato naga itu tanpa membuang-buang waktu. Pemimpin Hexagon yang lain mengikuti gerakan Reonald. Satu per satu mengaktifkan kekuatan mereka secara bersamaan.
Rick Howler berubah menjadi manusia beruang hitam yang ganas. Lucas Axelio mempersiapkan sarung tinju berlian. Zoey memanggil makhluk mirip pohon yang bernama Big Tree, sedangkan Graham memasang dua buah bazooka di kedua tangannya.
Pertempuran itupun langsung dimulai dengan serangan pedang Reonald yang cepat nan mematikan. Dia mengeluarkan serangkaian tebasan tingkat tinggi yang kemudian ditepis oleh Madness dengan cekatan.
Saat Madness sibuk menghindari serangan Reonald, Rick mengarahkan cakar beruangnya ke tubuh pria itu dengan sekuat mungkin. Sialnya, serangan itu hanya mampu menggores lapisan kulit terluar pria itu.
“Brengsek! Mengapa tubuh orang itu keras sekali seperti logam?” Rick menggerutu kesal tanpa meminta jawaban.
Zoey mengarahkan Big Tree untuk menyerang sekaligus menahan pergerakan Madness. Serangannya sama sekali tidak efektif karena kekuatan Madness terlalu brutal. Pria itu mampu memberontak setiap kali Big Tree berusaha mengunci pergerakannya.
Dari sisi kanan, Graham menembakkan bola energi yang solid dan terkonsentrasi tinggi. Satu tembakan tersebut normalnya mampu menghancurkan tubuh manusia biasa. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Madness karena dia adalah manusia yang abnormal.
Lucas juga merasakan hal yang sama. Tinju berliannya belum mampu memberikan kerusakan yang fatal terhadap tubuh Madness, padahal musuh akan langsung K.O. saat terkena pukulannya. Walau terkena tinjunya berkali-kali, Madness masih bisa berdiri dengan tegak.
Para pemimpin Hexagon terus mengkombinasikan serangan mereka secara bertubi-tubi untuk menjatuhkan Madness. Pria itu benar-benar gila dan berada di luar perkiraan mereka. Pantas saja, Havenstar sekuat Nine bisa tewas karena dia nekat melawan pria itu sendirian.
“Apa kalian tidak malu menyebut diri kalian sebagai pemimpin Havenstar? Kalian semua terlalu lemah!” teriak Madness dengan penuh kepercayaan diri. Dia mulai menyerang balik dan mendaratkan tinjunya ke arah musuhnya secara bergiliran.
![](https://img.wattpad.com/cover/369445364-288-k304234.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HEXAGON
ActionThe Spirit of Fallen Star Part 2 Seluruh anggota Hexagon berkumpul dalam sebuah acara sakral bernama Festival Havenstar. Mereka saling bertanding dan beradu kekuatan untuk menunjukkan kehebatan mereka. Sayangnya, acara itu berubah menjadi kekacuan k...