Di sepanjang malam, Howard merasa sulit untuk tidur karena dia berpikir terlalu berlebihan mengenai kekuatan Richard. Belum lagi, dia masih teringat cerita sekaligus ciuman dari Pink yang membuat perasaannya jadi tambah tidak menentu. Alhasil, dia hanya tidur selama tiga jam sebelum pertandingan dimulai.
Dengan tubuh yang pegal-pegal, Howard kini berdiri di atas arena dan berhadapan dengan Richard secara langsung. Aura pria itu terlihat jauh lebih mengintimidasi apabila dilihat dari jarak dekat. Hal itu membuat Howard jadi tambah gugup sebelum pertarungan mereka dimulai.
Uniknya, Richard sepertinya tahu isi pikiran Howard. Dia sempat memberikan sepatah ucapan penyemangat agar anak itu bertarung secara totalitas tanpa rasa takut. Walaupun dia sangat kuat, dia tetap bersikap rendah hati dan menunjukkan respeknya terhadap lawan.
Dalam pertarungan kali ini, Howard memutuskan untuk menggunakan pedang energi karena gaya bertarung itulah yang paling cocok digunakan untuk melawan Richard. Semalam, dia juga sempat memikirkan gerakan-gerakan baru dalam imajinasinya.
Pertarungan itupun dimulai ketika gong telah menggema. Richard dan Howard langsung bersiap-siap dengan pedang yang tergenggam erat di kedua tangan mereka.
Howard memutuskan untuk diam dan menanti serangan pertama Richard. Dia tidak ingin menyerang secara gegabah karena dia berusaha untuk menganalisa gerakan Richard dan mencari tahu kelemahan pria itu.
Melihat musuh yang diam di tempat, Richard tanpa ragu-ragu memulai serangan pertamanya. Sebuah ayunan pedang dari atas mendarat dengan cepat ke arah Howard. Serangan itu kemudian ditangkis oleh Howard dengan pedang energinya.
Saat kedua senjata mereka berbenturan, Howard mengamati pedang tersebut lekat-lekat. Dalam satu kali pandangan, dia tahu bahwa pedang itu terbuat dari logam Metallium seperti kapak milik Red Owl.
Yang paling membuat Howard takjub adalah ukiran pedang itu yang terlihat elegan dan simetris. Pedang itu sepertinya dibuat oleh pengrajin pedang yang handal dan mempunyai pengalaman bertahun-tahun.
"Kau mempunyai pedang yang sangat bagus," ucap Howard secara spontan dengan sebuah pujian ke arah Richard.
"Oh, kau punya pengamatan yang tajam rupanya," balas Richard yang merasa tersanjung.
Mereka berdua terus mengayunkan pedang mereka tanpa mengendurkan fokus mereka. Meskipun Howard sedikit kewalahan, dia mencoba mengimbangi permainan pedang Richard sebisa mungkin.
Semakin lama, Richard mempercepat tempo permainannya hingga dia mengeluarkan sebuah jurus kejutan yang membuat Howard kesulitan untuk mengelak.
"Thrusting Arrows!" ucap Richard sembari menusukkan pedangnya ke arah depan beberapa kali.
Howard tanpa diduga terkena salah satu tusukan itu di area bahunya hingga dia merintih kesakitan. Tangan kirinya refleks meraba area luka tersebut.
"Caramu menghindar ternyata bagus juga. Aku tidak yakin apakah kau bisa menghindari seranganku yang satu ini?"
Usai mengucapkan kalimat itu, Richard memasang kuda-kudanya kembali. Dia menodongkan senjatanya ke arah depan dan bersiap-siap mengeluarkan Flash Arrow ke arah Howard.
Melihat gerakan itu, Howard memfokuskan indera penglihatannya secara baik-baik dan menebak arah serangan Richard melalui gerakan kaki pria itu. Selang beberapa detik, serangan itupun dilepaskan oleh Richard dengan kecepatan maksimum.
Richard sontak terkejut saat Howard menggeser tubuhnya ke arah kanan untuk menghindari serangan itu.
"Baru kali ini, ada orang yang mampu menghindari jurusku," ucap Richard sembari tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
HEXAGON
AksiThe Spirit of Fallen Star Part 2 Seluruh anggota Hexagon berkumpul dalam sebuah acara sakral bernama Festival Havenstar. Mereka saling bertanding dan beradu kekuatan untuk menunjukkan kehebatan mereka. Sayangnya, acara itu berubah menjadi kekacuan k...