"Lo nggak mau naik level dari babu jadi pacar gue gitu?"
"Ogah."
Kala benci menjadi sesuatu yang dinanti, amarah yang bertukar dengan rasa nyaman, keinginan untuk bersama lebih banyak dibanding yang dipikirkan.
Raga yang terikat dengan cinta tidak b...
notes; say hi ke floryn yg udah ga 'gadis' ooppsss!!! ahaha.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
27. the wild boys
Floryn mengumpat pada semua orang pagi ini.
Pada Chiara yang pagi-pagi buta sudah mengingatkan lewat telepon untuk segera berangkat ke kampus karena hari ini akan menjadi hari terakhir Bu Rachel mengajar sebelum ujian akhir semester tiba.
Pada jadwal kuliahnya dan entah pada siapapun itu yang membuat jadwal hingga mengharuskan Floryn untuk bergegas ke kampus jam tujuh pagi disaat tubuhnya masih terasa remuk.
Dan terakhir, pada Zello tentunya.
Zello yang paling wajib Floryn maki dan marah-marahi. Namun tadi pagi setelah ia susah payah berjalan ke kamar mandi untuk bersiap ke kampus, energinya langsung lenyap saat melihat Zello yang bersikap manis sekali. Bangun lebih dulu, membuatkan sarapan, mengucapkan selamat pagi, melabuhkan ciuman di kening, tampak begitu mesra. Seketika langsung membuat Floryn sedikit luluh.
Niat Floryn yang ingin meluapkan emosi jadi urung, sebab wajah Zello juga terlihat cerah pagi ini. Ah, ya. Jelas cerah, tak suram seperti biasa, karena ia benar-benar menuntaskan hasratnya yang membara sepanjang malam sedangkan Floryn harus menanggung perih di esok harinya, saat tadi pagi.
Dikepala Floryn terputar saat milik Zello yang ingin mendesak maju dengan suara rendahnya dan berkata, "I'll be gentle."
"Fvck!" Floryn meringis, membayangkan itu lagi.
"Kenapa si lo?" tanya Chiara heran, tak biasanya Floryn sesuram itu wajahnya. "Tadi pagi gue juga dimarahin, padahal kan niat gue baik bangunin lo biar nggak telat." imbuhnya kesal.
Bu Rachel masih menjelaskan materi terakhir didepan, membuat Floryn dan Chiara harus memelankan suaranya agar tak menarik atensi yang tak diinginkan. "Gue beneran gila, Chia."
"Ada apa sebenarnya?" Chiara sangat penasaran. Melihat wajah frustasi Floryn dan... tunggu! Mata Chiara menyipit, memajukan tubuhnya untuk bisa memastikan lebih dekat. "Is that a kissmark?"
Spontan Floryn langsung menutupi lehernya, wajahnya berubah panik. "Did you sleep with him?" bisik Chiara, wajahnya jelas tercengang.
"No," sangkal Floryn.
Chiara menggeleng. "You did."
Nyatanya Floryn tak pandai merangkai kata untuk berbohong. Chiara terlihat syok dan justru... bangga? Entahlah, ia hanya terlihat seperti menahan untuk tidak histeris dari ekspresinya.
"Oh. My. Goodness. You make love with the sexiest guy di FEB." Chiara tak sadar meninggikan suaranya, yang akhirnya menimbulkan masalah baru.
"Shut up!" pekik Floryn makin panik. Tak sadar bahwa Bu Rachel sudah berhenti menjelaskan dan kedua matanya hanya terfokus pada Chiara dan Floryn yang sudah melanggar aturan di kelasnya.
