notes;
jangan ada siders diantara kita! aku kutuk kamu jadi rujak buah!40. insane girl
Floryn sadar ada yang berbeda dari Zello, gurat wajah yang serius itu begitu kentara, membuat Floryn bertanya-tanya. Ditambah tampilan kusutnya, juga tatapan yang sayu saat memandangnya, jujur sangat mengganggu bagi Floryn.
Zello menatap Floryn seolah sengaja menaruh rasa kasihan, yang dimana Floryn tahu itu bukan karena kejadian yang menimpa Floryn baru-baru ini, melainkan hal lain. Namun Zello tak berkata apapun yang membuat Floryn semakin bingung.
Lalu kedatangan Rudholpo di apartemen Zello saat ini, berhasil mengguncang pertahanan Floryn untuk tetap tenang, praduga Floryn atas sikap Zello yang berbeda belakangan ini seolah langsung dibuktikan dengan datangnya seseorang yang cukup berpengaruh dalam hidupnya itu. "Om Rudho?"
Dilihatnya, Rudholpo tersenyum, duduk berseberangan dengan Floryn. Tanpa disuruh, Zello melenggang keluar karena ingin memberi privasi pada pembicaraan mereka berdua.
"Apa kabar, Ryn?"
Meski itu terdengar basi, tetapi Floryn tetap menanggapi lebih baik dari biasanya, "Baik. Om gimana, katanya udah udah jadi komandan, ya?"
"Saya juga baik. Ya, benar. Belum lama ini dilantik." Rudholpo begitu menahan diri untuk tidak memeluk Floryn saat ini, walau ia begitu rindu.
"Senang mendengarnya." canggung sekali.
"Maaf saya baru bisa menjenguk kamu, Ryn." Rudholpo kali ini tersenyum pilu. "Saya khawatir sekali saat tahu kamu masuk rumah sakit, saya berusaha menghubungi Zello terus menerus dan baru dikabari kalau kamu sudah pulang dari rumah sakit. Maaf kalau kamu nggak nyaman dengan kedatangan saya ke sini."
Floryn menggeleng pelan, sama sekali tidak merasa tak nyaman, hanya terkejut saja. "Terima kasih udah mau jenguk Floryn, Om. Dan kalau boleh tahu, Om kenal Zello dari kapan dan dimana?"
"Kami sempat berkenalan secara singkat di jalan pulang saat dia tersesat dan saya juga baru tahu Zello pacar kamu karena Zello selalu menyinggung nama kamu disetiap obrolan kami. Dari situ, saya jadi sering menanyakan kamu padanya. Tidak masalah, kan?"
Respon Floryn tentu menggeleng lagi. "Tersesat bagaimana maksudnya, Om?"
"Hanya masalah sepele, dia ada di jalur kepolisian seperti orang hilang malam itu dan saya mengantarkannya pulang sembari berbincang sebentar selama perjalanan. Itu terjadi belum lama, Ryn."
Sepele, ya? Namun Floryn merasa ada sesuatu yang lebih penting untuk diketahuinya daripada itu. Zello tidak mungkin tersesat, Zello juga tidak suka pergi tanpa tujuan yang jelas, Zello pribadi yang teratur meski cenderung santai. Zello juga tak ada urusan dengan kepolisian sehingga harus ditemukan seperti orang hilang di kawasan itu. "Aku nggak ngerti, Om. Zello nggak pernah tersesat sebelumnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
TACHYCARDIA
Romance"Lo nggak mau naik level dari babu jadi pacar gue gitu?" "Ogah." Kala benci menjadi sesuatu yang dinanti, amarah yang bertukar dengan rasa nyaman, keinginan untuk bersama lebih banyak dibanding yang dipikirkan. Raga yang terikat dengan cinta tidak b...