notes; awas yang jadi siders aku doain tiap malem mimpi dikejar zombie🫵🏻😈
selamat membaca fren🫶🏻
23. little girl's wound
"Jadi pacar lo? Mendingan gue jadi babu daripada harus jadi cewek lo, jijik."
Kalau dipikir-pikir, Floryn tidak ingin berpikir.
Malu sekali mengakui bahwa ternyata ia menjilat ludahnya sendiri. Dan sekarang Floryn bahkan berusaha bersikap ingin harmonis dengan Zello, agar tak merasa tertekan menjalin hubungan dengan manusia penuh kejutan seperti Zello.
Dan hari-hari dengan keributan, nyatanya memang akan selalu menjadi pelengkap hubungan mereka. Seperti saat ini.
"Kamu bercanda?" Floryn berdecak, sesabar-sabarnya ia selama menjadi pacar yang manis, tetap saja ia kelabakan sendiri kalau sudah menghadapi Zello mode seenaknya. "Kamu kerjain sendiri juga bisa!"
"Kalau ada kamu, kenapa harus aku?"
Floryn merotasikan bola matanya, jengah. "Nanti ujian gimana kalau semua tugas kamu dikerjain aku? Kamu belajar sendiri, Ze."
"Ujian, ya tinggal isi soal." Zello selalu menganggap enteng, bikin Floryn naik darah. Untung sudah jadi pacar, kalau belum, daritadi sudah Floryn tonjok sampai ngejengkang.
"Nggak mau tahu, kerjain sendiri!" putus Floryn final.
Sebelum Zello bisa protes, Floryn lebih dulu menjaga jarak duduk mereka dan menyumpal telinganya sendiri dengan earphone untuk mengabaikan Zello yang didera kesal. "Zello, jangan tarik-tarik!" yang akhirnya Floryn yang protes karena ujung bajunya ditarik, tak mau duduk berjauhan.
"Aduh pasutri ribut mulu," sekumpulan manusia heboh itu datang menghampiri joglo di taman FEB yang ditempati Zello dan Floryn.
Siapa lagi; Chiara, Belinda, disusul Roberto, Salvio dan Elio.
"Ngapain ke sini, gue lagi pacaran, jangan ganggu!" teriak Zello, tak jelas.
Chiara berdecak malas. "Apa si, kalau ceweknya lagi ngambek jangan kesalnya ke kita juga dong."
"Siapa yang ngambek?" tukas Floryn ketus.
"Saran gue oke kan, Ryn?" cibir Chiara dengan kedua alis terangkat dua kali.
"Nggak! Dia dibaikin malah ngelunjak."
Belinda tertawa. "Saran apa si, kepo gue. Jangan-jangan kiat-kiat supaya Zello makin bucin sama lo, Ryn."
Seketika Floryn melotot, sedangkan Chiara tergelak, begitupun juga dengan yang lain. "Astaga nggak usah pake kiat-kiat begitu juga si Zello udah cinta mati sama lo, Ryn." kata Roberto dengan tawa puasnya.
"Bacot," sahut Zello malas.
"Cepet baikan. Jangan pisah ranjang ya pasutri, nanti kita-kita jadi anak broken home, nggak mau." Salvio dan bercandaan recehnya mampu membuat suasana makin heboh.
KAMU SEDANG MEMBACA
TACHYCARDIA
Romance"Lo nggak mau naik level dari babu jadi pacar gue gitu?" "Ogah." Kala benci menjadi sesuatu yang dinanti, amarah yang bertukar dengan rasa nyaman, keinginan untuk bersama lebih banyak dibanding yang dipikirkan. Raga yang terikat dengan cinta tidak b...