14. pertanyaan sinta

135K 2.9K 60
                                    

Sebelumnya mimin minta maaf jika ada nama para MC yang belum mimin edit.

Cerita ini sedang dalam tahap revisi.
Dan sudah selesai di draf.
•Jika masih ada nama jisung dan jeno segera kasih tahu mimin.

〒_〒


Mira memakai dress putih selutut bermotif bunga-bunga, memakai sandal ber hak 5 centimeter warna silver, dan rambutnya ia gerai dengan aksesoris jepit rambut yang tersemat di dekat daun telinganya. Ia cantik sangat cantik. Mira menunggu jenar memakai ikat pinggangnya di dalam kamar.
Lelaki itu keluar memakai baju serba hitam favorit mira. Mira tak bisa barang berkedip sekalipun saat lelaki itu memakai wewangian di telapak tangannya.

Merasa dirinya sedang di tatap oleh sang kekasih, jenar melirik sekilas. "Kenapa sayang?". kini beralih mengambil kunci mobil yang berada menggantung di dinding.

"Kamu ganteng". Mira tak bohong! Dia memang ganteng! Kok ada duda anak satu umur 33 seganteng ini? Dan kok bisa duda ganteng ini tidak pernah berpacaran setelah lima tahun setelah istrinya meninggal dan sekalinya pacaran malah menyukai gadis ingusan yang umurnya terpaut 13 tahun dengannya.

Mira kadang heran, kok bisa dia menjadi pacar si duda rese ini. Jika bukan karena mira yang terpergok di club sampai berakhir pada hilangnya keperawanan mira mungkin mereka tidak akan terus terikat sampai detik ini.

Mungkin itu yang di namakan dibalik kesengsaraan ada kebahagiaan.

"Ayok berangkat". Ajak jenar. Mira mengangguk lalu menggandeng lengan jenar sambil berjalan.

Nmun demikian pertemuan ini sangat menguras pikiran jenar. Dia sedari tadi melamunkan bagaimana nanti saat mira dan sinta bertemu nanti, ia takut jika sinta berucap hal yang menyakiti mira. Berulang kali jenar menghela nafas panjangnya, mira yang duduk di sampingnya pun mengeratkan genggaman tangannya berkata seakan ia pasti baik baik saja. Jenar tersenyum membawa mendekat leher sang kekasih lalu mencium keningnya pelan.

Kini mobil hitam jenar memasuki halaman rumah sinta dan pradipta. Mira menghela nafas panjang, deg degan.

"Ayok". Jenar menggenggam tangan mira.

Hal pertama yang mereka lihat saat masuk adalah juan yang tengah bermain kereta bersama Sinta dan Pradipta. Mendengar derap langkah di ambang pintu praktis membuat ketiganya menoleh.

Juan tersenyum lebar saat melihat ada mira datang bersama jenar. "Mama!!". Juan berlari lalu memeluk mira. Kedekatan mira dan Juan lantas membuat sinta dan pradipta sukses mematung.

Mira berjongkok menyejajarkan dirinya dengan tinggi badan juan. "Hai sayang". Sapa mira. Juan menarik jemari mira. "Ayok main kereta bareng juan". Tapi jenar menghentikan gerakan juan yang menarik tangan mira.

"Juan. Mama mira baru sampe. Biarkan mama mira duduk istirahat. Juan main dulu sama bi minah yah? Papa ada urusan sama nenek dan kakek".

Juan mendengus kesal. Padahal juan kangen sama mira sudah beberapa hari tidak bertemu dengan mama nya itu. Bi minah lantas membawa juan untuk menjauh dari mereka.

Jenar menarik tangan mira dan membawanya mendekat pada sinta dan pradipta. "Ini papa mama saya". Ucap jenar pada mira. Mira menyalami sopan kedua orang tua jenar seraya memperkenalkan diri.

"Sore tante, om. Saya mira".

Sinta menyambutnya dengan tersenyum tipis. Ia terkejut, jadi ini yang namanya mira pacar jenar. Badannya sangat mungil seperti ABG, apa jenar tidak salah?.

DUDA RESE! (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang