22. Malam kedua ++

263K 2.9K 74
                                    

Kalian baca ini jam berapa.
Sore sore waktunya update ini ga sih?!
Wk wk

(´⊙ω⊙')

Mira menunggu dengan cemas jenar untuk masuk kedalam mobil. Pria satu anak itu tengah merayu agar anaknya tak menangis jenar tinggalkan. 

Salah satu daun pintu utama berwarna putih terbuka, Jenar keluar, nampaknya dia berhasil menenangkan anaknya. 

"Maaf lama menunggu". Ucapnya seraya masuk kedalam tempat duduk pengemudi. Laki laki yang telah resmi menjadi suami dari Mira anjani itu menjalankan mobilnya lambat asal selamat. Lurus mengikuti jalan sampai di pertigaan belok kanan, mira mengernyit ini bukan arah ke rumah Jenar. 

"Mau kemana? Rumah kamu belok kiri loh Ay".

"Kita ke apartemen saya, saya mau tidur disana sekalian menggempur kamu habis habisan". ucapnya enteng tanpa beban.  Mira merinding. Mengingat malam ini malam pertama mereka. Tapi apakah masih bisa di sebut malam pertama sedangkan mereka sudah pernah melakukannya dulu? Mungkin lebih tepatnya ini adalah malam kedua mereka. 

Mengingat hal apa yang akan jenar lakukan kepadanya membuat bagian intinya berdenyut denyut. Tidak sabar tapi mira sedikit takut, apalagi setelah melirik ke area menggembung di balik celana jenar. Ugh– Jenar sialan Mira takut.

Laki laki itu malah bergumam, bernyanyi mengisyaratkan seolah hatinya tengah berbunga. Berbanding terbalik dengan Mira yang hanya diam sampai mobil hitam Jenar kini memasuki area parkir apartemen.

"Ayok sayang".

"akh?!". Suaranya memekik kaget. Lelaki itu tiba tiba memangku mira ala bridal style melewati manusia yang menatap bingung kearah keduanya. Tidak ada hal lain yg bisa Mira lakukan kecuali menutup wajah merah padamnya di dada bidang Jenar daripada Mira memberontak dan harus jatuh menghantam lantai.

"Duduk disini". Bokong Mira berhasil mendarat dengan aman di sofa panjang apartemen Jenar. Laki laki itu meninggalkan Mira mengambil satu gelas minuman berwarna Biru gradasi yang di dalamnya terdapat beberapa helai daun Mint dengan campuran Lime. Membawa kehadapan mira sambil tersenyum miring. 

Mira meneguk air tenggorokan yang kian mengering, dirinya mulai awas dengan gelagat jenar. Pria itu membawa gelas cantik bundar melayang layang pelan di tangannya lalu menuang minuman berperisa manis menyegarkan itu kedalam mulut tanpa menelannya.

Dia menopang dirinya pada sofa, sedikit mengukung gadis yang masih duduk di tempatnya. Satu telunjuknya mendongakkan dagu Mira.

Cupp–

Dia mencium bibir mira, seraya lidah menyelinap masuk kedalam rongga mulut, Mengalirkan rasa Manis dan menyegarkan kedalam mulut sang gadis yang sebentar lagi akan menjadi wanitanya. 

"Manis". Kata mira. Jenar mengangguk tersenyum jahil. Gadis itu kira yang di minum mereka adalah cocktail ternyata itu mocktail tidak ada alcohol didalamnya, jadi bisa mira tahu bahwa jenar tidak sedang mabuk.

Pria itu melakukan ini dengan sadar.

Jenar diam memperhatikan wajah manis mira, tangannya mengusap, membelai pipi gadisnya lalu turun sampai di bawah tulang selangka gadis itu. Lirikan matanya beralih melihat gundukan di balik baju mira sudah terlihat bulat. Lelaki itu kesusahan meneguk air liurnya.

Tangannya melayang lantas membuka paksa mini dress dan merobeknya hingga memampangkan bulatan kembar yang mengintip di balik cup Bra mira yang sempit.

Bibir yang sedari tadi bersemayam di belah bibir mira mulai turun dan berlabuh di tulang selangka. "Sstt Ay–". Mira meremas rambut jenar, mendesahkan namanya menikmati setiap sentuhan dari bibir suaminya.

DUDA RESE! (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang