O(≧▽≦)O
Mira Anjani & Jenar Pradipta — 30june2020
Satu lengkungan bibir mira tampakkan. Cuaca yang cerah disertai angin sepoi melengkapi hari bahagia bagi kedua pasang manusia yang tengah melangsungkan pernikahan.
Tepat satu jam yang lalu, Jenar Pradipta telah resmi menikahi Mira Anjani, di depan pendeta dan di saksikan hamba Tuhan. Tapi mungkin Tuhan, malaikat dan para dewa juga turut serta menyaksikan janji suci mereka, terbukti begitu alam merestui kelangsungan acara yang dilaksana dengan penikahan bertema Tropical Garden.
Mira Anjani. Wanita itu cantik dengan balutan gaun yang ia pilih sendiri. Duduk menyamping dalam lahunan sang pria, Jenar Pradipta. Keduanya tengah melakukan potret untuk mengenang hari dimana tidak akan pernah mereka ulang kembali.
Jenar menggenggam jemari mira, tak pernah barang sedikitpun dia melepaskannya. Sebenarnya melihat baju Mira saat ini sedikit membuatnya kesal dan tak rela, bajunya benar benar diluar nalar untuk di pakai di hari pernikahan mereka. Walau demikian Jenar tidak menampik jika hari ini Mira begitu sangat cantik.
"kamu setiap hari cantik, tapi hari ini lebih cantik. rasanya saya sangat kesal karena Mereka semua bisa melihat kamu yang cantik ini".
"Aku sudah bilang, acaranya mending di gereja biar cepet".
"Tapi saya juga mau pamer kalau sekarang saya punya istri cantik kayak kamu".
"Jangan gombal terus, malu sama AA photographer". Mira menelusupkan wajahnya di dada jenar, malu karena sedari tadi mereka tak lepas dari bahan ceng-cengan semua orang yang melihat mereka. Jenar mendengus. "Mereka cuma iri".
Sesi pemotretan usai, tak banyak photo yang mereka lakukan hanya beberapa foto berdua, foto bersama juan dan beberapa foto dengan keluarga, teman dan kerabat lain. Alih alih istirahat duduk manis di pelaminan mata Jenar melirik pada sekumpulan pria yang tak lain adalah teman temannya termasuk ada Juni disana. Jenar menarik tangan mira untuk menghampiri semua teman temannya. Ingatlah dia tidak ingin melepaskan jemari istrinya.
"Eh jey! Wah ga nyangka gue, lo nikahnya sama adiknya Juni". Kata laki laki kribo yang tengah menggendong anak perempuan yang usianya masih delapan bulan.
"Agak lain emang si pedo ini". Sahut laki laki tinggi, model rambut mulet seperti babang tampan.
"Mata lo pedo! Istri gue sudah dewasa umurnya bentar lagi 22 tahun".
"Caelah– istri nih. Jun lo ga marah adek lo di panggil istri sama jenar?". Kata si kribo.
Juni mendelik. "Ga. Adek gue emang sudah jadi istrinya dia". karena mau marah pun percuma, itu memang faktanya. Tapi dibanding menggubris omong kosong si kribo, mata jenar justru menatap tak suka pada satu orang temannya yang lain yang tidak banyak bicara sedari tadi. Yoga si pria tampan dengan ciri khas kacamata silinder berbentuk kotak selalu tersemat di atas hidungnya kini tengah mencuri curi pandang kepada Mira.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA RESE! (21+)
RomanceGema desah memenuhi gendang pendengaran keduanya. Setiap sudut ruangan tak lepas dari decakan lendir yang dihasilkan dari sebuah penyatuan. Mira mengeluarkan suara suara erotis yang bisa membangkitkan gairah lelaki di atasnya. Mira tak pernah menya...