32. Atas sofa ++

148K 1.6K 55
                                    

(๑•́ ₃ •̀๑)

Mira langsung melahap bibir menggoda suaminya. setelah menyalakan TV guna meredam suara desahan mereka, mira mendorong Jenar berbaring tak sabaran di atas sofa.

Wanita itu mulai membuka resleting celana suaminya dengan tergesa-gesa. Benda tegak menjulang tinggi menampar lembut tepat di wajah mira. Ujung lidah Mira terjulur dari bawah naik keatas, berputar di lubang seni kepala jamur rajanya.

"Argghh Sayang".

Jenar mendesah, mendongak, dan meremas sela sela rambut Mira. Belitan lidah Mira yang menyapu urat urat tegang pada kejantanannya, Jenar mendesah keras. Nikmat. Ditambah beberapa minggu terakhir mereka tidak pernah melakukannya lagi.

Mira memandang wajah penuh kenikmatan pada Jenar, kuluman di kepala jamur Jenar terlepas.

"Mas—".

"Iya sayang?".

"Punya mira basah banget".

"Mau mas bantu?".

Mira menggeleng pelan. Kalau dia sampai membantu menjilati belah merah milik mira bukannya kering malah akan semakin basah! Kalian tahu sendiri bagaimana sifat belah merah milik perempuan, semakin di mainkan akan semakin banjir.

Gadis itu berdiri, melucuti seluruh pakaiannya. Dirinya bugil tanpa busana di depan mata suaminya.

Mira mulai menaiki paha Jenar, satu tangannya bertumpu pada dada dan satu tangan lainnya mengarahkan benda tumpul Jenar masuk kedalam lembah basahnya.

"Ahh Enak–".

Mira rindu dengan kepemilikan Jenar. Gadis itu menyentak keras keras pinggulnya. "Argghh Sayang". Jenar menggeram, tangannya meremas bokong Mira.

"Ahh Ahh– Mmhh Mass". Mira mendesah desah keras, tusukan demi tusukan di liang senggamanya begitu menyesakkan. Benda keras itu selalu mengenai titik ternikmat di dalam sana.

Bibir Mira terbuka, kedua tangan mengalung pada leher Jenar sembari terus memompa di atas lelakinya.

Dirinya sangat bergairah dibumbui perasaan takut ketahuan oleh anak mereka membuat sensasi nikmat tersendiri. Ini menyenangkan. Bermain tusuk tusukan telanjang di ruang tengah, di atas sofa begitu menyenangkan.

Pompaan Mira semakin cepat, Jenar sedikit khawatir jika terjadi sesuatu kepada bayi mereka karena Mira terguncang hebat.

"Ahh mas– mira keluar!". Tubuhnya bergetar memeluk Jenar sambil merasai pelepasannya. Cairan lendir membasahi paha mulusnya namun kedutan di inti tubuhnya belum juga selesai.

Padangan suami istri itu bertemu, Gadis itu tertunduk malu saat Jenar tersenyum lembut sambil memperhatikannya. "Mas- mas belum sampe?".

"Belum sayang".

"Mas, mau Nen ga?". Mira membusungkan dada menggantung itu. Sialan, kewarasannya wajib dipertanyakan jika Jenar menolaknya.

"Ouh Sshh". Mira mendesah panjang, si kembar kini menjadi objek lumatan bibir basah lelakinya.

"Ah Mas! Jangan digigit". Bisa bisa putus jika Jenar menggigit terus puting bulat Mira.

Tangan telanjang Jenar tak kalah aktif dibanding bibirnya, dia menggerayami kulit telanjang Mira lalu berlabuh pada sebelah payudara Mira yang lain. Memilinnya lalu menekannya kedalam. Dia meremas payudara Mira seolah itu adalah Squishy yang menggemasnya.

Ingatlah jika kepemilikan mereka masih menyatu. Jenar menggerakkan pinggulnya hingga perlahan tusukan itu dirasai Mira. Gadisnya semakin mendesah kenikmatan, geli dan nikmat semuanya menjadi satu.

DUDA RESE! (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang