VI

37 3 0
                                    

Ketika seluruh pesantren melaksanakan sholat zhuhur, Tira sibuk mengutak-atik di dapur untuk memasak makanan siang untuk hari ini. Dan setelah beberapa menit, akhirnya beberapa makanan udah siap di meja, dan Kini Tira sedang mencuci piring setelah memasak.

"Aku kasih sama Bu Rita deh, buat dia. Pasti ibu Rita senang" gumam Tira sambil mencium aroma masakannya.

Setelah masakan sudah ia masuk kedalam rantang, Tira langsung segera bergegas menuju dapur pesantren. Sebelum itu Tira juga menutup makanan nya terlebih dahulu.

Saat Tira membuka pintu ndelam, bertepatan dengan Fajri yang ingin masuk kedalam ndelam hingga mereka bertabrakan, tapi untuk saja rantang yang di pegang Tira tidak jatuh.

"Astagfirullah!"

"Maaf ya" ucap Fajri tidak enak hati

"Gak papa, permisi" bals Tira langsung pergi meninggalkan Fajri yang berdiri sendiri

Melihat hal itu, Fajri sempat menatap belakang punggung Tira dengan tanda tanya.

"Mau kemana? Kok buru buru, bawa rantang lagi" gumam Fajri dalam hati

Fajri langsung melanjutkan perjalanan menuju ndelam untuk mengambil sesuatu dari dalam.

/\/\

Tiba di dapur pesantren, Tira langsung berjalan menuju Bu Rita yang tengah sibuk mencuci sebagai kotar dari tak piring.

"Assalamualaikum Bu Rita" ucap Tira ramah

"Waalaikumsalam, eh ustadzah" bals Rita sambil menghentikan aktivitas nya

"Ibu lagi ngapain?" Tanya Tira sekedar basa-basi

"Ini, cuci ini. Pada kotor semua" jawab rita

Tira tersenyum senang, "udah masak Bu?"

"Alhamdulillah, udah. Sholat juga udah tadi. Tinggal nungguin anak anak turun masjid" jelas Rita

"Alhamdulillah, oiya. Bu, ini tadi Tira masak lebih, Tira ke ingat ibu. Nih Tira kasih Bu, di makan ya Bu" Tira langsung memberikan rantang kepada Rita

Dengan senang hati, Rita menerima rantanga dari tangan Tira "makasih ya, jadi ngerepotin, pasti Fiki suka nih, dia udah lama pengen masakan kamu, tapi ibu gak jago kayak kamu, mau minta ajarin, ibu malu"

Tira tersenyum senang saat melihat raut wajah girang Rita "ibu, Tira juga gak jago masak, ibu yang paling sering masak di pesantren ini. Pasti ibu paling jago"

"Ahh, kamu bisa aja" Rita tersipu malu, sedang Tira hanya tersenyum senang.

Hal itu juga terlihat dari Fiki, muhammad alfiki, Fiki emang terlahir dari keluarga yang tidak berkecukupan lebih, tapi ibu Rita tidak pantang mundur untuk menghidupkan Fiki. ayah Fiki meninggalkan saat Fiki masih berusia 2 tahun, dan kini ibu Rita manjadi singgel Fren yang menghidupkan Fiki seorang.

Pada dasarnya, umur seperti itu. Masih butuh kasih sayang tapi, Alhamdulillah nya Fiki disayangi ibu Rita dengan tulus. Dan kini Fiki berusia 22 tahun, sama seperti Tira dan Fajri. Dan Fiki juga berkuliah di tempat Tira dan Fajri berkuliah dengan beasiswa.

/\/\

Setelah beberapa menit, akhirnya seluruh pesantren keluar dari masjid, satu persatu dari Mereka sibuk menuju kamar, untuk meletakkan peci atau mukena mereka, dengan melanjutkan ke dapur pesantren.

my brother is my husband || end ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang