XIII

33 3 0
                                    

Setelah beberapa menit Adzanda ngeles, adzanda memutuskan untuk ngobrol ringan bersama Tira, karena Tira juga sudah sholat zhuhur di kampus, jadi Tira tidak mempermasalahkan hal itu.

Sembari itu juga, adzanda mengajak Tira nonton horor di laptop nya dan sambil mengemil yang sempat adzanda bawa dari bawah.

Tira sesekali menutup wajah nya, saat hantu di film itu timbul dihadapan nya.

"Astagfirullah!!"

"Kakak takut?" Tanya Adzanda

"Hehe... Gak sihh, cuma kaget aja" jawab Tira

"Kok sama sih, sama Abang. Kalau aku tanya pasti jawabannya itu" seru adzanda bercerita

Mendengar itu Tira hanya tersenyum

"Tapi ya kak, gak enak tau punya Abang"

"Kenapa?" Tanya Tira

"Selalu di isengin! Gak tau lagi cepek" gerutu Adzanda

"Iya lagi, kakak juga kayak gitu sama aa' kakak. Kamu masih untung satu kakak dua, tapi dari itu ada hikmah nya" tutur Tira

"iya, apa lagi kalau aku di gangguin. Ngerasa kayak ada yang jagain"

/\/\

Sejak di kamar hingga ke luar pun, adzando menatap heran mendengar suara Dari balik ruangan yang sangat pamiliar. Tapi hanya mengenali suara sang adiknya, hingga adzando memutuskan untuk menghampiri Amira.

"Bun!" Panggil adzando sambil berjalan mendekati

Mendengar suara adzando, Amira hanya menoleh ke arah nya

"Di kamar kakak ada siapa sih? Gak biasanya dia bawa teman" Tanya adzando

"Ohh itu, guru lesnya nya yang baru, nanti kamu tolong anterin yaa" bals Amira di ujung kalimat perintah

"Emang dia pergi kesini pake apa?" Tanya adzando membuka obralan untuk menolak nya

"Kayaknya taksi deh, soalnya gak ada motor atau mobil di depan" bals Amira

"Yaudah, pulang nya naik taksi aja"

"Adzando!!" Tegur Amira sedikit tegas

"Bun, aku lagi jaga jarak sama cewek lain" kata adzando menjelaskan agar Amira tak memaksa nya

"Kenapa?" Tanya Amira pemasaran dengan sambil duduk di kursi meja makan

"Ya biar cewek yang aku taksir, mau sama aku" bals adzando yang ikut duduk di samping nya

"Gak ngaruh Abang... Kalau cewek udah gak suka, mau bagaimana pun Abang gak akan tertarik di matanya" jelas Amira sambil mengelus rambut adzando

"Kok bunda gitu sih, doain dong. Om Amir aja udah buat pendekatan dengan kode keras buat di jodohin" cemberut adzando menatap tanggapan Amira

"Ohh, bunda ngerti... Pantes kamu gebet. Siapa emang nya" tanya Amira yang sudah mengetahui alur ceritanya

"Adalah, cantik orang nya"

"Ya kalau gak cantik, juga kamu gak mau" cibir Amira

Adzando hanya tersenyum saat mendengar cibiran Amira pada nya.

my brother is my husband || end ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang