Hari ini adalah hari yang sangat cerah, dan ini adalah hari bahagia kedua mempelai, seharusnya. Dan semua yang ada di kalangan pesantren tengah sibuk mengatur resepsi. Dan kedua pengantin pun masih berhias, dengan berbagai lainnya.
"Adek!" Panggil eila yang sesekali merapikan pakaian nya
"Bentar umi" bals Tira sambil keluar dari kamar nya
"Udah siap? Aa' Irshad mana?" tanya umi
"Gak tau, gak ada lihat" bals Tira sambil menatap kearah kamar Irshad
"Yaudah, kita kedepan. Bentar lagi mau akad" eila langsung mengajak Tira untuk kedepan tempat acaranya
Tira hanya tersenyum sambil mengangguk mengiyakan, saat baru ingin melangkah kaki nya, Irshad baru saja keluar dari kamarnya dengan pakaian seragamnya dengan rapi.
"Aku bareng aa' Irshad aja umi" ujar Tira menghentikan langkahnya
"Yaudah umi duluan ya" pamit eila sambil melanjutkan langkahnya
"Kenapa? Kasian...." Ledek Irshad yang tau rasa sedih Tira yang sedang ia sembunyikan.
"Yuk, jangan sedihh!" Lanjut Irshad memberi semangat.
Mendengar kalimat ledekan Irshad, Tira hanya terdiam kesel.
/\/\
Arsyad dan Zia Sedang berhias diri dengan pakaian rapi, dan mereka dengan ruangan berbeda. Karena mereka belum sah menjadi suami istri, beberapa menit akhirnya MUA menyelesaikan tugas dengan ahli nya.
Beberapa dari mereka sudah tiba di tempat bersama pak KUA yang sudah tiba, sambil menunggu kedatangan Arsyad, beberapa dari mereka menyiapkan keperluan nanti.
Dengan pakaian rapi berwarna putih, Arsyad berdiri di hadapan meja hias sambil menatap dirinya dari pantulan cermin, sesekali Arsyad menghembus nafas panjang.
"Kenapa hati ku gak yakin ya? Perasaan apa ini? Ya Allah, jika ini jalan nya. yakin kan lah aku untuk menikahi putri seorang ayah yang perlu tuntutan anaknya lebih baik lagi dari ku, aku pasrahkan pada mu Allah. Engkau maha mengetahui" batin Arsyad bimbang
"Aa'" panggil Fajri diambang pintu
Mendengar suara itu, Arsyad langsung menoleh kearah pintu
"Udah mau mulai" lanjut Fajri saat tidak ada jawaban dari Arsyad
"Bentar lagi yaa" bals Arsyad kembali menatap diri nya dari pantulan cermin.
Mendengar jawaban Arsyad, Fajri hanya terdiam. Karena bagaimana pun berat buat Arsyad menerima hal ini.
/\/\Sedangkan Tira dan Irshad, sudah duduk di tempat yang sudah di sediakan tepat di samping eila. Melihat Fajri yang tak kini sudah datang, membuat eila khawatir. Bagaimana pun ini bukan ke mauan nya, tapi karena Arsyad mempunyai hati yang baik, dia yang akan menyetujui perjodohan itu.
"Biar adek aja" larang Tira saat melihat eila yang ingin beranjak
Eila hanya terdiam binggung
"Adek bisa kok, umi harus yakin" sahut Irshad
Mendengar kalimat Irshad, eila langsung duduk kembali. Dengan tatapan khawatir eila memperlihatkan kepada Irshad.
KAMU SEDANG MEMBACA
my brother is my husband || end ||
Random"terkadang, cara cinta mengajarkan kita kuat. kuat untuk semua hal. cinta emang terdengar romantis, tapi tak selamanya cinta itu terdengar romantis. hidup di penuhi cinta itu emang bagian dari hidup, tapi tak selamanya orang merasakan cinta." 512024...