Pagi kembali menyinari bumi, hari ini Tira ada jam kuliah pagi, bersamaan dengan Fajri. Karena mereka ada jam pagi, jadi mereka memutuskan untuk pergi bareng bersama tapi dengan atas izin eila dan bilkis.
Di mobil itu, Fajri dan Tira tidak mengeluarkan sepatah kata pun, bahkan di dalam mobil itu hening, hanya suara sholawat yang fajri putar kan, untuk mengisi keheningan nya.
"Makasih ya" ucap Tira saat sudah turun dari mobil
"Sama sama" bals Fajri sambil ikut turun dari mobil
Sebelum Tira benar benar pergi, Fajri mengucapkan kalimat "hati hati ya"
Mendengar kalimat itu, Tira tersipu malu "makasih ustadz Fajri" tanpa menatap wajah Fajri, Tira langsung pergi meninggalkan Fajri yang juga tersenyum mendengar jawaban Tira.
Adzando davema adalah mahasiswa baru di kampus Fajri, dan adzando mengambil jurusan keagamaan. Adzando juga mempunyai keturunan habib, adzando mempunyai saudara tiga dan adzando anak pertama dari habib Rizieq Abdullah dan amira Ayunda putri.
Kini jam pelajaran kampus sedang berjalan, seluruh mahasiswa dan mahasiswi sedang belajar di kelas dengan dosen pembimbing nya. Sedangkan jurusan sastra kini keluar dari ruangan untuk tugas nya, karena sastra berhubungan dengan sekitar, dan berbagai pernak-pernik alam. Dosen pembimbing memutuskan untuk membuat kalimat seputaran isi hati mereka, dan tokoh nya adalah salah satu kelas lain, untuk saja Tira di tempat kan di kelas keagamaan.
"Oke, mulai sekarang. Dan ingat! Jangan main tukar menukar" tegas dosen pembimbing
"Iya Bu..." Bals mahasiswa atau mahasiswi kompak
Kelas sastra itu sedang berhamburan menuju kelas yang sudah di tunjuk, dan kini Tira sudah tiba didepan pintu kelas keagamaan.
"Assalamualaikum" ucap Tira sambil mengetuk pintunya
Mendengar suara itu, satu kelas itu menatap kearah pintu bersamaan dengan dosen yang sedang mengajar.
"Waalaikumsalam" bals nya
"Ada perlu apa?" Tanya dosen pembimbing keagamaan itu berjalan menghampiri Tira
"Saya disuruh sama dosen, buat kalimat bertangkai dari tokoh dari kelas ini. Saya mau izin sama ibu, apa ibu memperbolehkan, dan maaf Bu. Menganggu jam ibu sebentar" jelas Tira detail
"Tidak masalah, apa tugas nya Harus sekarang?" Tanya dosen pembimbing keagamaan respon baik
"Kata dosen saya, tidak harus sekarang Bu, yang terpenting tidak menganggu pelajaran mereka" jelas Tira lagi
"Tokoh nya butuh berapa?"
"Satu saja cukup Bu"
"Mau pilih sendiri apa gimana??" Tanya dosen pembimbing keagamaan lagi
Sejak tadi Fajri mengamati percakapan Tira bersama dosen pembimbing nya dengan seksama, walaupun tidak mengetahui obralan ny apa? Fajri hanya mengamati wajah Tira dengan kagum. Tapi tanpa Fajri ketahui adzando juga mengamati wajah Tira dengan seksama, dengan tersenyum kagum, adzando tidak mengedipkan matanya saat menatap Tira.
Dosen pembimbing keagamaan itu kembali menatap muridnya "siapa yang mau jadi tokoh dari tugas Tira"
Dengan cepat adzando menganjung tangan nya, kali ini fajri kalah cepat, hingga akhirnya adzando yang terpilih untuk tugasnya kali ini.
"Oke zando, setelah jam istirahat kamu boleh temui Tira" jelas dosen pembimbing itu
Dengan tatapan kecewa terlihat dari mereka berdua, tapi hanya saja mereka tidak menunjukkan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
my brother is my husband || end ||
Random"terkadang, cara cinta mengajarkan kita kuat. kuat untuk semua hal. cinta emang terdengar romantis, tapi tak selamanya cinta itu terdengar romantis. hidup di penuhi cinta itu emang bagian dari hidup, tapi tak selamanya orang merasakan cinta." 512024...