7 hari sudah Arsyad tidak kembali ke rumah mahase dan Nafisah, dan Arsyad juga tidak kerumah Habib Munzir dan eila. Kemana Arsyad berada? Setelah kejadian kemarin, Arsyad memutuskan untuk pergi tanpa mendengar penjelasan kedua orang tuanya. Sedangkan Zia? Keadaan nya makin memburuk, setelah kehilangan janin, Zia juga mendapat pernyataan bahwa suaminya adalah kakak kandung nya sendiri, hal itu juga membuat Zia tak karuan, hingga matanya pun bengkak akibat tangisannya.
Keluarga Mahesa dan Habib Munzir tengah sibuk mencari keberadaan Arsyad, telpon nya pun tak kunjung aktif, seminggu ini juga mereka sibuk mencari keberadaan Arsyad, dengan berbagai cara mereka lakukan.
"Gimana, udah ketemu?" Tanya eila kepada Habib Munzir yang tadi sedang mencari
Habib Munzir hanya menggeleng kepalanya sebagai jawaban nya dengan tatapan sendu.
"Astagfirullah... Dimana kamu nak, umi khawatir" lirik eila sendu
Fajri yang tadi juga ikut mencari langsung memeluk Tira erat, karena sejak kedatangan nya nanar mereka penuh harapan.
"Aa' tau, kamu kepikiran. Tapi kamu jangan banyak pikiran, ingat kandungan kamu, aa' pergi tanpa alasan mungkin karena ada alasan yang aa' gak mau bilang, aa' gak mau kamu sakit" tutur lembut Fajri
"Tapi kenapa? Aa' gak akan kegini kalau dia gak ada masalah" renggek Tira yang masih dalam pelukan Fajri
"Udah udah, kita ke kamar dulu ya" putus Fajri untuk menenangkan sang istri, Tira hanya bisa mengikuti saja.
Eila dan habib Munzir melihat itu, juga menatap iba, bagaimana pun Tira lebih dekat dengan Arsyad ketimbang Irshad.
Sedangkan Zia masih dengan kondisi awal, tatapan matanya kosong, kepalanya selalu terputar momen singkat nya bersama Arsyad.
"Hiks..."
Hari hari Zia, di selimuti tangisan. Bahkan Zia selalu menyangkut hal hal yang di luar logika.
Kini Arsyad, tengah duduk di tepi kasur dengan tatapan kosong, bahkan wajah nya begitu sendu, harapan pupus.
"Kenapa harus gini sihh, pantesan hati aku gak pernah yakin, ini jawabannya? Ya Allah aku serahkan semua urusan ku pada mu" kata Arsyad mengusap wajah nya pasrah.
Di sepertiga malam, Arsyad bangun dari tidurnya untuk melakukan sholat tahajud, sebelum itu Arsyad mengambil wudhu terlebih dahulu dan kemudian Arsyad menggerai sajadah dengan menghadap kiblat.
Setelah beberapa menit melakukan sholat tahajud, Arsyad menadahkan kedua temannya, memohon dan berharap kepada sang pencipta.
"Ya Allah, yang maha kuasa dari lemah nya diri ku, atas mu. Hamba memohon kepada engkau terbaik yang telah engkau rencana kan. Hamba percaya ada hal baik setelah ini, dan hamba memohon atas dari mu ya Allah..." Arsyad berdoa dengan memohon
Setelah selesai melakukan sholat tahajud, Arsyad memutuskan untuk merebahkan tubuhnya sambil mengucek handphone yang sejak lama udah tidak ia buka.
Pertama yang Arsyad lihat adalah chat dari Fajri, yang membuat nya melotot kaget. Aa', aa' dimana? Aji mohon, aa' pulang yaa. sejak aa' pergi Tira selalu nangis, tidurnya gak nyenyak. Aji takut terjadi apa-apa dengan kandungan Tira, kehamilan Tira kan masih muda, kata dokter juga jangan banyak pikiran. Aji mohon aa' demi Tira...
/\/\
Pagi kembali menyinari bumi, sebelum melakukan aktivitas mereka sudah terbiasa melakukan serapan pagi, kali ini eila dan bilkis menyiapkan serapan kayak seperti biasa, karena emang tugas sehari-hari mereka berdua.
Setelah beberapa menit melakukan serapan pagi, mereka memutuskan untuk melakukan aktivitas seperti biasa, karena mereka akan mencari Arsyad setelah aktivitas selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
my brother is my husband || end ||
Random"terkadang, cara cinta mengajarkan kita kuat. kuat untuk semua hal. cinta emang terdengar romantis, tapi tak selamanya cinta itu terdengar romantis. hidup di penuhi cinta itu emang bagian dari hidup, tapi tak selamanya orang merasakan cinta." 512024...