XXXI

18 3 0
                                    

Saat pernikahan Tira dan Fajri, adzando tidak dapat hadir karena mama dan papanya memutuskan untuk pulang ke Bekasi, adzando dan kedua adik juga ikut bersama di sana, karena disana orang tua dari papa nya meninggal dunia, dan tepat di hari ketiga sebelum pernikahan Tira dan Fajri.

Sebelum itu habib Munzir juga sudah mengundang keluarga mereka, karena ada halangan jadi mereka tidak dapat hadir. Sampai saat ini adzando juga tidak mengetahui bahwa Tira sudah sah menjadi istri Fajri. Begitu juga dengan fenly.

Saat adzando dan fenly mengejar Tira di parkiran, Tira sudah pergi bersama Fajri Beberapa menit yang lalu. Dan adzando tau bahwa Fajri yang sudah mengajarkan nya pulang, karena emang biasanya seperti itu.

"Jadi telat kan!" Kesel fenly entah pada siapa

"Heh! Sama Fajri aja belum tentu gue bisa dapatin hati Tira sepenuhnya, di tambah lo! Makin banyak aja saingan Gue" dumel adzando ikut Kesel

"Ngerah aja lu" bals fenly

"Enak aja! Lu tu yg ngerah, dari awal kan emang gue duluan yang deketin Tira" kata adzando tak mau kalah

"Ribut aja terus, sampai Tira hamil" sahut Zia berjalan santai melalui mereka

Mendengar cibiran Zia membuat adzando dan fenly terdiam binggung.

/\/\


Setelah beberapa menit, akhirnya Tira pamit kepada adzanda untuk pulang karena telah selesai mengajar nya. Saat Tira sudah di ambang pintu untuk pergi, Amira datang yang tadi baru selesai arisan bersama teman temannya.

Melihat Tira di ambang pintu, Amira dengan cepat langsung menghampiri Tira dengan berjalan cepat kearah nya.

"Heyy, tiraaa.... Apa kabar" sapa Amira

"Alhamdulillah, baik bunda" bals Tira ramah

"Maaf yaa, bunda gak bisa datang ke pernikahan kamu, bapak nya ayah meninggal, jadi gak bisa datang" kata Amira meminta maaf

"Gak papa Bun, aku juga turut berduka cita ya, semoga Allah mengampuni dosa dosa nya" ucap Tira berdoa

"Aamiin" bals Amira

Adzando baru saja tiba di rumahnya, entah dari mana? Mereka bertiga pun tidak tau. Dan adzando juga langsung menghampiri mereka bertiga.

"Pulang sama siapa?" Tanya Amira yang tidak mempedulikan kedatangan adzando

"Nanti ada yang jemput kok Bun" jawab Tira

"Ohh, yaudah. Bunda kan jadi tenang kalau ada yang jemput" Tira membalas dengan tersenyum

"Tadi udah izin kan? Di bolehin kan?" Pertanyaan Amira membuat Tira senyum malu

Tira terkekeh "Udah, di izinin kok"

"Bunda apa sihh, nanya nya kayak gitu" sahut adzanda cemberut

"Gak papa" bals Tira sambil mengelus pundak adzanda

"Seru banget, lagi cerita apa?" Kata adzando sambil berjalan menghampiri

"Kepo!" Ketus adzanda

"Kakak!" Tegur Amira menatap adzanda tegas

"Maaf" bals adzanda dengan raut wajah malas

"Aku anterin ya?" Ujar adzando yang melihat Tira seperti ingin beranjak pergi

"Gak usah, Tira udah di jemput!" Sahut Amira melarang

"Tapi__" ucapan adzando terhenti saat mendengar suara telpon

Setelah izin sebentar untuk mengangkat telpon, Tira Beberapa langkah menjauhi nya.

/\/\

my brother is my husband || end ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang