XXXIV

43 1 0
                                    

Habib Munzir dan eila sudah tiba di rumah sakit, sedangkan Arsyad masih di tanggani oleh dokter diruangan. sambil menunggu perkembang Arsyad, Habib Munzir juga menelpon Mahesa Untuk memberi tahu keadaan Arsyad sekarang.

Tak lama dari, dokter keluar sambil menjelaskan "pasien harus segera tranpusi darah, karena pasien banyak mengeluarkan darah akibat kecelakaan. Darah pasien tergolong langka jadi trok darah dirumah sakit ini tidak ada, kami sudah mencari kerumah sakit lain tapi hanya dapat satu kantong, dan pasien butuh banyak kantong darah"

Mendengar kalimat itu habib Munzir menghembus nafas pasrah

"Golongan darah nya apa?" Tanya eila wajah khawatir

"A–negatif, darah yang sangat langka" kata dokter itu menjelaskan "dan pasien harus segera dapat Tranpusi darah sekarang"

"Hiks... Abi.. gimana?" Kata eila yang sedang tadi sudah menahan tangisannya

"Sabar, kita berdoa sama Allah" rangkul habib Munzir untuk menenangkan eila

"Dimana keadaan Arsyad?" Tanya Mahesa yang berlari menghampiri

Karena dokter juga masih didekat nya, jadi dokter itu yang menjelaskan "pasien harus trenpusi darah, tapi stok darah yang pasien butuh lagi kosong, dan kami sudah mencari mencari kantong darah di rumah sakit lainnya tapi hanya satu, dan pasien butuh banyak kantong darah"

"Golongan darah pasien apa?" Tanya Nafisah

"A–negatif"

"Ambil darah saya aja dok, saya A–negatif" kata Nafisah

"Mari ibu, kita keruangan" kata suster yang mempersilahkan untuk mengikuti nya.

Tak lama berselang beberapa menit, akhirnya tranpusi darah berjalan dengan lancar.

/\/\

Pagi hari nya, karena eila masih di rumah sakit, jadi bilkis yang masak pagi ini, tapi bilkis tidak masak sendiri, karena Tira yang akan membantu nya didapur.

"Bun, ini gimana?" Tanya Tira yang sibuk mengutak-atik di dapur

Bilkis yang tengah merapi meja makan, langsung menghampiri Tira.

"Udah udah, angkat aja" bals bilkis

Saat bilkis dan Tira setengah sibuk didapur, ustadz fajar dan Fajri baru saja tiba di dapur untuk menyantap serapan pagi.

"Hari ini kamu kuliah?" Tanya ustadz fajar disela perjalanan nya menuju dapur

"Kayak gak deh, yah. soalnya hari aji ada ngajar di pesantren, sama ngantin aa' Irshad. Tapi aji nanti nganterin Tira ke kampus" jawab Fajri

"Yaudah, hari ini juga ayah banyak yang di hendel, jadi butuh kamu juga di pesantren"

"Iya"

Setelah beberapa menit melakukan serapan pagi, akhirnya Fajri mengantarkan sang istri ke kampus, dan ustadz fajar kembali seperti biasa di pesantren.

/\/\

Alhamdulillah nya, Arsyad sudah sadar dari alam bawah sadar nya, setelah operasi. Dan Arsyad di suruh serapan karena hari sudah pagi. Orang tuanya memutuskan untuk menjaganya selama dirumah sakit, sedangkan Mahesa dan Nafisah pulang setelah tranpusi darah, karena Mahesa tidak memberi tau, kerena Mahesa tau, Zia sedang bersedih atas kehilangan anaknya, di tambah kecelakaan yang menimpa Arsyad. Itu membuat Zia akan kepikiran lagi.

my brother is my husband || end ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang