Fajri dan Tira sudah tiba di parkiran kampus, secara bersamaan adzando juga baru saja tiba di kampus dengan mobilnya, dengan secara tidak langsung mereka juga turun dari mobil secara bersamaan.
Adzando yang melihat Tira, langsung berjalan menghampiri dengan senyum sumringah.
"Makasih ya ustadz" ucap Tira setelah turun dari mobil
"Sama sama. kalau gak di pesantren, Jangan panggil aku ustadz ya, ngerasa kayak guru ke murid, kita kan seumur" bals Fajri
Tira terkekeh "takut gak sopan aja"
"Iya gak lah__"
"Assalamualaikum!!" Suara adzando menghentikan obrolan mereka.
"Waalaikumsalam" jawab Fajri dan Tira secara bersamaan dengan tatapan sedikit risih nya
"Masuk bareng yuk! Kalau boleh juga sama aku anterin sampe kelas" ajak adzando
"Makasih, tapi gak usah" tolak Tira halus
"Udah, gak usah modus. Sini!!" Ajak Fajri dengan merangkul pundak adzando dengan sedikit kesel
"Eehh, apa sihh, gue__" perdebatan mereka akhirnya berakhir ketika suara lelaki yang menghampiri Tira.
Karena Fajri dan adzando cuma beberapa langkah menjauhi, mereka berdua kembali menatap ke arah Tira.
"Hai!" Sapa fenly berjalan menghampiri
Melihat hal itu Tira hanya terdiam, dengan sedikit melirik sebentar.
"Kok gak di jawab!" fenly kesel karena sapaannya tidak di tanggapi "minimal sapa balik kek!"
Keadaan itu semakin beraduh saat Zia datang.
"Ngapain lu disini?" Pertanyaan yang terlontar dari mulut Zia
Mereka berempat sontak menatap Zia kaget.
"INI KELAKUAN LO DI BELAKANG GUE!" marah Zia menatap fenly "LO JUGA! GAK CUKUP DUA, JANGAN MENENTANG MENTANG LO CANTIK, LO BISA NGAMBIL DIA SEENAKNYA" kini Zia kembali menatap Tira dengan penuh emosi
"Siapa yang mau sama dia?" Sahut Tira dengan santai
"INI APA NAMANYA? KENAPA KETIGA COWOK MENYAMPARIN LO!" kesel Zia
"Tanya dia?" Bals Tira berusaha tenang
"Lo santet ya! Maka mereka tunduk" tuduh Zia
"HEH! JAGA OMONGAN LO" kata adzando tegas
Tanpa perduli, Tira langsung pergi begitu saja. Di ikuti Fajri yang malas berdebat.
"Sakit Lo!" Ketus adzando menatap Zia tajam dengan langsung pergi begitu saja
"Iiihhh....!" Kesel Zia dengan menghentak kaki nya
Tanpa perduli fenly juga ikut pergi, tapi di cegah Zia dengan menarik tangan nya.
"Lepas! Mulai sekarang. Kita putus" tegas fenly dengan serius
"Fen! Fenly!" Pekik Zia yang diacuhi fenly
"Aaakkh!!!!" Teriak Zia frustasi.
/\/\
Setelah beberapa jam melalui jam kuliah, kelas Tira sudah dulu keluar dari kelas, sambil berjalan menuju parkiran, Tira juga menunggu Fajri keluar dari kelasnya.
"Tira!" Panggil fenly sambil berlari kecil kearah Tira
Mendengar namanya di panggil, Tira mengoleh ke sumber suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
my brother is my husband || end ||
Random"terkadang, cara cinta mengajarkan kita kuat. kuat untuk semua hal. cinta emang terdengar romantis, tapi tak selamanya cinta itu terdengar romantis. hidup di penuhi cinta itu emang bagian dari hidup, tapi tak selamanya orang merasakan cinta." 512024...