Saat Arsyad dan eila sedang berseru, Fajri tak senagaja mendengar pembicaraan mereka. Saat Arsyad berajak ingin pergi, Fajri dengan cepat mengejar nya.
"Aa'!" Panggil Fajri sambil berlari berjalan menghampiri Arsyad
"Iya" bals Arsyad langsung menghentikan langkahnya dengan langsung menoleh kearah Fajri
"Mau kemana?" Tanya Fajri
"Tolong cariin Tira ya, Tira hilang!" Kata Arsyad dengan wajah panik
Mendengar raut wajah Arsyad panik, Fajri menatap kaget.
"Hilang!" Ulang Fajri dengan shock
"Iya, aa' gak banyak waktu buat jelasin nya. Aa' mau cari Tira, takut Tira kenapa kenapa" ujar Arsyad terburu buru
"Assalamualaikum..." ucap Arsyad saat sudah di perjalanan nya meninggalkan Fajri
"Waalaikumsalam..." Bals Fajri binggung.
Saat Arsyad beberapa menit meninggalkan nya, Fajri terdiam binggung. Beberapa kali Fajri berpikir sejenak.
"Gak mungkin Tira hilang, apa Tira masih sedih?" Gumam Fajri sendiri
Dikalangan pesantren, Fajri sedang duduk di salah satu bangku taman di lingkungan pesantren setelah jam istirahat, dengan raut wajah sendu Fajri terduduk murung, Sesekali Fajri menyapu air matanya.
"Assalamualaikum..." Ucap Tira berusia 7 tahun
Mendengar suara itu, Fajri dengan cepat menghapus air matanya "waalaikumsalam"
"Boleh duduk?"
"Duduk aja" bals Fajri datar
"Calon ustadz kok nangis?" Tanya Tira ramah
"Diam! Aku gak mau jadi ustadz, aku mau jadi musisi" ketus Fajri tegas
"Tapi menjadi musisi sekaligus jadi ustadz itu luar biasa" puji Tira sedikit menghibur
"Engga!" Teriak Fajri marah
Mendengar teriak Fajri, Tira sontak terdiam. Tanpa aba aba Tira langsung menarik tangan Fajri hingga menuju ke danau, dengan ogah-ogahan Fajri mengikuti nya.
Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, Fajri menatap sekilar dengan sambil berjalan ke tepi danau.
"Bentar lagi masuk?" Kata Fajri yang baru menyadari sebentar lagi bel masuk berbunyi
"Biarin aja" bals Tira acuh sambil menghampiri Fajri
Fajri kembali menatap binggung
"Kamu pernah mikir gak? Kalau kita di hukum itu, menyenangkan" mendengar kalimat itu Fajri mengerutkan keningnya banyak binggung
"Menyenangkan?"
"Iya, menyenangkan! Kita bisa main. dan... Bukannya belajar dengan keadaan masih marah gak fokus ya, karena masih ke bawa emosi. Biasanya kalau aku sedih, aku suka ke danau, selagi danau sepi danau juga tenang" terang Tira
Tanpa menjawab Fajri hanya terdiam mencerna kalimat nya.
"Pengen ulang lagi deh, kayak dulu. Bisa sedekat itu" kata Fajri tanpa sadar "astagfirullah, jadi kemana mana kan, danau? Tira biasanya ke danau. Aku coba cari kesana aja"
Fajri langsung beranjak pergi menuju danau, tiba di danau Fajri kaget saat melihat Tira dan adzando saling menatap dengan begitu dekat. hingga kaki nya Perlahan terhenti.
"Ternyata ada yang lebih dulu" gumam Fajri sambil berjalan mundur.
Setelah Fajri sudah berbaik badannya, Tira tak sengaja melihat punggung Fajri menjauhi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my brother is my husband || end ||
Random"terkadang, cara cinta mengajarkan kita kuat. kuat untuk semua hal. cinta emang terdengar romantis, tapi tak selamanya cinta itu terdengar romantis. hidup di penuhi cinta itu emang bagian dari hidup, tapi tak selamanya orang merasakan cinta." 512024...