XXX

43 1 0
                                    

Sudah 4 bulan berjalan nya pernikahan Irshad dan Pipit, dan 3 bulan berjalan nya pernikahan Fajri bersama Tira. Tira sepakat untuk menghelat kan pernikahannya 1 bulan sesudah pernikahan Irshad, Agar tidak terlalu kejauhan dan tidak terlalu berdekatan.

Fitriani hasiffa putri Assegaf  binti Amir Assegaf, irshad menikah dengan anak sulung ustadz Amir yang pernah berceramah di pesantren bulan lalu, mereka di pertemuan disalah satu masjid yang mengadakan acara seminar mahasiswi yang ingin belajar mengajar, dan tamu tamu undangan nya pun ustadz ustadz terkenal.

Saat itu, Irshad di ajak oleh habib Munzir untuk mewakili nya karena waktu itu habib Munzir tidak bisa hadir di acara tersebut. Dan singkat cerita dari situlah mereka pertama bertemu dan berkenalan.

Sedangkan Tira dan Fajri, mereka emang sudah saling kenal sejak kecil dan sudah tahu sama lain. Dan Sekarang Zia sedang hamil anak pertama nya bersama Arsyad, dan sekarang menginjak usia sangat muda, jadi kenapa kalau eila dan Nafisah sangat gesit tentang Zia.

Pagi ini rumah habib Munzir begitu sangat riwuh, dengan keadaan rumah yang begitu ramai. Eila yang tadi tengah sibuk mengutak-atik didapur, akhirnya duduk di meja makan tempat biasa eila tempati.

Anak anak dan menantunya Habib Munzir juga menyantap makanan pagi ini sambil berseru di atas meja. Dengan berbagai obralan yang mereka obrolin.

"Ayah kapan pulang ji?" Tanya Habib Munzir pada Fajri

"Gak tau juga bi, aji tanya, jawab nya belum tau juga kata nya" bals Fajri

Habib Munzir hanya mengangguk mengerti.

"Oiya bi, Irshad sama Pipit mau ke Jakarta, ada yang mau di urus" kata Irshad

"Ngurusin yang kemarin ya?" Tanya Habib Munzir memastikan

"Iya, agak lumayan lama sihh kayaknya, jadi Irshad memutuskan untuk ngajak Pipit" seru Irshad bercerita dengan Pipit tersenyum menyetujui

"Lumayan lama apa gak mau pisah sama teteh Pipit" cibir Tira sambil menyeruput secangkir teh

"Apa sihh! siapa yang ngurusin aa' nanti kalau disana!" Ketus Irshad menatap Tira Kesel

"Lebay....! Biasanya juga bisa sendiri" bals Tira

"Udah... Depan makan!" Tegur habib Munzir kepada kedua anaknya

"Aa' sama adek, udah punya keluarga, masihhh aja ribut" heran eila menatap Irshad dan Tira terus ribut

"Adek duluan yang mulai!" Tuduh Irshad apa adanya

"Ehh, apaan. Kan cuma bilang" bals Tira enteng

"Udah!!"

Mendengar suara tegas eila keduanya hanya memutar bola matanya kesel.

Arsyad yang melihat tingkah kedua adiknya hanya menggeleng kepalanya, sedang Zia terkekeh kecil.

"Kamu kenapa ketawa?" Tanya Arsyad yang binggung menatap Zia terkekeh sendiri

Sebelum menjawab Zia terkekeh kembali "engga, lucu aja"

"Lucu?" Kata Mereka beberapa orang di atas meja

Mendengar kalimat mereka, Zia dibuat terdiam binggung.

Zia terkekeh kecil "maksudnya, mereka kan dikenal di pesantren galak, tegas, pas di rumah mereka berantem gini, jadi kayak gimana gitu..." Jelas Zia pelan agar tidak ada yang tersinggung

"Hahaha..." Tawa habib Munzir membuat mereka sontak beralih menatap nya "gak mencerminkan galak" lanjut habib Munzir seakan mengajak bercanda

"Abi....!!" Kesel Tira dan Irshad bersama

my brother is my husband || end ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang