Jalanan pagi begitu terlihat padat dengan kendaraan para pekerja yang mulai bepergian. Sosok gadis berseragam mengendarai sepeda merah muda yang di dominasi dengan karatnya. Menerobos lampu lalu lintas demi menghindari keterlambatan masuk sekolah di hari pertamanya.
BRAK.....
Jajaran mobil yang terparkir di pinggir jalan depan minimarket mendadak mengejutkan. Sepeda itu dengan kelajuan yang melampaui batas tidak sengaja menabrak bagian belakang mobil putih yang terparkir.
"Astaga mobil orang." Gadis itu menutup mulut nya dengan mata melotot. Betapa mengejutkannya, sosok laki-laki langsung menjatuhkan barang bawaannya saat melihat mobil mengkilapnya tergores.
"Woe lo ngapain mobil gue!" Sentak laki-laki berseragam sekolah itu. Ia langsung menggosok bagian lecet yang terkena keranjang depan sepeda.
"Lo harus ganti rugi!" Seru laki laki itu seraya menendang ban sepeda.
"M-maaf, saya buru-buru kak, saya bakal ganti rugi, tapi ga sekarang." Gadis itu langsung meminggirkan sepedanya. Hendak melarikan diri, tapi tangan laki-laki itu lebih dulu menarik tas nya.
"Gue gabakal tinggal diem, mana nomor telfon lo," pinta nya.
Dengan berat hati, gadis itu memberikan ponselnya. Terpaksa, dia tidak ingin berurusan lebih lama lagi dengan pemilik mobil putih ini.
"Nih hp lo, pergi lo sana." Laki-laki itu memberikan ponselnya dan melepaskan pegangannya pada tas gadis itu.
Berakhir sudah kayuhannya di depan gerbang sekolah dengan nama Andromeda pada gapura besarnya. Para siswa yang baru turun dari mobil berkelas begitu terlihat anggun.
Tapi bagaimana dengan seorang gadis yang mengayuh sepeda berkarat?
Dengan santainya ia memarkirkan sepedanya di pertengahan motor sport hitam. Mulai berjalan menaiki tangga awal sekolah.
BRAK.....
Tepat, sepeda itu jatuh mengenai motor hitam dengan dominasi merah pada warnanya. Sosok laki-laki yang jaraknya tidak jauh dari kendaraan itu langsung menoleh.
"Gila motor orang." Ia langsung berlari mendirikan sepeda nya yang terjatuh.
"Sepeda lo?" Tanya laki-laki dengan penampilan rapih dilengkapi almamater navy.
"I-iya kak."
"Lain kali kalo bawa sepeda jangan parkir di sini," ujar laki-laki itu.
"D-dimana?"
"Jidat Lo!" Laki-laki itu tersenyum miring. "Motor gue lecet, lo harus tanggung jawab."
"Astaga ni sekolah kayaknya apes banget buat gue," Batin Kinan.
"Heh, lo denger apa yang gue bilang kan? Gue bakal tandai muka Lo!" Pungkasnya dengan melontarkan tatapan sinis.
Hari pertama masuk sekolah sudah berurusan dengan dua laki-laki yang begitu mengancam. Perkara hal kecil saja seperti hal besar yang tidak akan ada akhirnya. Sungguh awal yang buruk bagi gadis malang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRASA
Fiksi Remaja"Kita emang sedarah, tapi bukan berarti apa yang kita punya itu selalu sama!" Ucap Cakra dengan tatapan tajam. "Dan kita liat, buat kali ini siapa yang bakal nempatin posisi itu," balas Wangsa. Cakrawala dan Cakrawangsa Adinata Pramana. Laki-laki...