CKRS|13

23 17 7
                                    

🚲🚲🚲

DUARR......

Tangan Cakra seketika tak seimbang mengendalikan setir motornya, membuat gadis yang ada di jok belakangnya ketakutan.

"Eh Cakra motornya kenapa?" Tanya Ella panik seraya menepuk pundak Cakra. "Turun dulu Ra, cek cek."

Cakra menghentikan motornya di tepi jalan, mendapati ban belakangnya meletus dan jelas sulit untuk melanjutkan perjalanan.

Cakra menggeleng pelan dan langsung mengambil ponsel dari sakunya. "Gue pesen taksi online, lo pulang sendiri dulu, ni motor gue urusin."

"Tapi Ra, gue juga mau ban-"

"Gausah, gue bisa sendiri," potongnya. "2 menit lagi dateng kok, tuh mobilnya udah ada di pertigaan," ujarnya seraya menunjuk mobil putih di ujung jalan.

Cakra mengeluarkan dompetnya."Gue ada kok, pake uang gue aja," ucap Ella seraya menunjukkan uang seratus ribu. "Makasih ya, take care Ra."

Cakra mengangguk dan kembali memasukkan dompet ke dalam sakunya. Melihat sekeliling yang tak ada satupun tukang bengkel ataupun tempat untuk mengatasi masalah motornya ini.

Mau tidak mau ia harus mendorong sampai menemukan posisi tukang ban itu.

"Kalo bukan karena motor kesayangan, gue geletakin ni motor di pinggir jalan, saking aja," gerutunya.

"Mas, bocor ya?" Tanya bapak-bapak yang duduk di warung. "Kalau mau ditambal masa ke pak Tarno mas."

"Pak Tarno? Di mana?"

"Mas lurus terus, nah di depan itu ada gang nanti masuk, lurus lagi nah udah deh mas keliatan dari situ kok ada tulisannya," jelas bapak itu.

Cakra mengangguk."Terima kasih ya pak," ucapnya dengan tersenyum.

Cakra mendorong motornya sampai titik lokasi yang dijelaskan bapak tadi dan benar saja, Cakra menemukan tempat pak Tarno yang cukup luas.

"Permisi Pak, ban motor saya meletus, bisa bantu perbaiki?" Ucap Cakra sopan.

"Waduh meletus?" Pak Tarno menutup mulutnya terkejut. "Itu ban atau balon mas?" Sontak pak Tarno ketawa diikuti Cakra.

"Bapak ada-ada aja."

"Iya Mas saya benerin deh."

Sepanjang memperbaiki motornya, Cakra melihat sekeliling halaman pak Tarno, ternyata bukan hanya membenahi motor, tapi barang elektronik juga beliau kerjakan.

Pandangan Cakra seketika teralihkan dengan sepeda diujung halaman. "Pak, itu sepedanya kok bisa sehancur itu? Gabisa dibenerin ya?"

 "Pak, itu sepedanya kok bisa sehancur itu? Gabisa dibenerin ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CAKRASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang