CKRS 11|

32 29 15
                                    

"Kata David lo lagi deket ya sama Cakra? Apa iya Nan?" tanya Zahwa seraya berlari kecil mengimbangi langkah Kinan. "Lo....tau kan kalo dia semata wayang punya Ella?"

Kinan menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Zahwa dengan wajah datar.

"Gue tau, kan gue udah bilang kalau gue gak ada apa-apa sama dia," jawab Kinan malas. "Lagian lo doyan banget sih memperpanjang gosipan nggak jelas gitu."

Mood Kinan kali ini sedang tidak baik, ditambah lagi dengan tamparan kenyataan dari mulut Zahwa soal Cakra adalah milik Ella satu-satunya. Nyebelin.

"Nan, kemarin..."

"Kemarin apaan? Soal payung? Murahan banget sih obrolan kalian, perkara payung loh ini," sewot Kinan langsung memotong ucapan Wangsa.

"Kenapa?" Tanya Daffin kepada Zahwa.

"Ada tamu bulanan."

David refleks merangkul kedua temannya lalu merunduk. "Keadaan sedang tidak baik - baik saja, kita butuh meeting kali ini. Ikut gue."

Wajah Daffin dan Wangsa sudah terlihat jelas dengan keseriusan David soal ajakannya.

"Kemana?" Tanya Zahwa.

"Kantin."

"Hari ini jamkos, guru lagi rapat!" Seru ketua kelas dengan wajah lesu. Katanya sad kalo jamkos, gabisa dapet ilmu.

🚲🚲🚲

Zahwa langsung menyusul tiga laki - laki aneh itu ke kantin dan mendapati mereka di meja bundar ujung.

"Bu, bakso satu ga pake kuah ya, mau saya jadiin cilok," teriak David seraya mengacungkan jari telunjuknya.

"Sel sel, gua bisa jelasin soal ini sel, lo dengerin penjelasan gue dulu."

Sepasang mata langsung fokus melihat drama kantin dengan sepasang kekasih yang sedang tidak baik-baik saja.

"Mas Revan, ada masalah apalagi sih," seru David.

"Ribet banget jadi cowok, kejar bego, malah berdiri di sini lagi," titah Daffin tak ingin ia meladeni David.

"Lepasin aja udah, cari yang lain, lo kan ganteng bang," sahut Wangsa seraya menyomot bakso David.

"Iya lo kan ganteng, kece lagi, kalo aja gue cewe ya mungkin gue bakal jadi pacar lo seumur hidup bang," kekeh David.

"Najis."

"JANGANKAN PACAR, ISTRI JUGA SAYA MAU LO MAS."

Revan bergidik geli meninggalkan area kantin, pastinya nyusul sang ayang, apa baginya yang lebih penting dari ayang.

🚲Di sisi lain🚲

"Cakra, ada beberapa laporan yang harus dikumpulin ke pak Jaya. Gue udah bikini laporannya, nih," ujar Ella seraya memberikan map biru.

Sat set sat set Cakra hanya membolak-balikkan halamannya tanpa melihat isi dan kerapihannya.

"Ok gak diperiksa?" tanya Ella. "Padahal ada kesalahan dalam satu lembar."

Cakra menoleh Ella. "Kalo tau itu Salah, ya gausah di taro. Pinter dikit, jangan nunggu dikoreksi baru bilang," kata Cakra langsung memungkasi obrolan.

"Ihhh kenapa si dia, semenjak issue tentang anak baru itu dia seketika berubah ke gue, " gumam Ella.

"Berubah gimana kak? Berubah jadi bunglon? Apa buaya darat?" Sahut siswa Laki-laki yang berkumpul di depan kelas membentuk lingkaran.

"Dasar kau buaya darat! Jengjet! "Serunya langsung berdiri saat mendapati game nya menang.

CAKRASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang