PROLOG

3.1K 116 4
                                    

"Lokasinya ntar Gue kirim, Lo harus beneran datang ya!." 

Tak lama setelah mengatakan itu, Satria langsung pergi meninggalkannya dengan merangkul salah seorang wanita di sampingnya, Topan tidak tahu apa yang salah dengan Pria itu, teman masa kecil yang tahu tentang dirinya yang mengidap Impoten sangat cerewet memintanya untuk bertemu dengan berbagai orang untuk menyembuhkannya. 

Duduk Di Cafe seorang diri setelah pulang sekolah benar benar sesuatu yang sangat membosankan baginya, menghirup habis Coffe nya Meninggalkan selembar uang lima puluh ribu di atas meja, ia pun beranjak pergi meninggalkan Cafe. selang beberapa waktu, ketika ia sedang memasang Helmnya untuk pulang sebuah pesan masuk mengirim sebuah lokasi membuatnya menghela nafas. Sepertinya dia benar benar harus datang.

Untuk terakhir kalinya, karena dia tidak berniat untuk menjalin hubungan dengan siapapun, dan terkadang dia cukup bersyukur hal aneh ini terjadi kepadanya, karena dia tidak perlu repot repot untuk menjalin sebuah hubungan.

Melihat lokasi yang di kirim Satria sebentar, ketika sudah memahami dimana itu, ia pun mulai Mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata rata, menuju lokasi yang di tunjukkan dengan niat yang setengah setengah, karena mau bagaimanapun ini akan menjadi yang terakhir kalinya.

Ketika sudah sampai, ia pun memarkirkan motornya di parkiran melihat kedepan di mana banyaknya orang yang berlalu lalang masuk kedalam Bar itu. tapi ada yang aneh, melihat sekali lagi lokasi yang di berikan oleh Sepupunya itu, tak ada yang salah. hingga akhirnya Topan pun berniat masuk setelah mengumpulkan niatnya. 

banyak kejadian aneh yang terjadi selama ia berjalan memasuki Bar, Di mulai dengan kebanyakan tamunya seorang pria, di tambah dengan tatapan yang menatapnya dengan pandangan yang tidak di mengerti oleh Topan apa maksudnya.

Hingga ketika Topan duduk Di kursi depan Bartender, tatapan itu masih tak hilang. 
"Apa yang bisa saya bantu?."

Bartender dengan Stelan Rapi berwana serba hitam itu datang menghampiri Topan yang membuat Topan sedikit kikuk di buatnya, sudah di bilang bukan, ini pertama kalinya ia datang ke sini. 

"Apapun yang tidak mendatangkan mabuk."

Bartender itu sedikit terkekeh. "Baiklah, yang kadar alkoholnya sedikit, Begitu?."

Topan mengangguk dengan canggung, hingga seakan mengerti, Bartender itu segera pergi dan meninggalkan Topan yang masih bingung dengan situasi ini. 

"Hai apa Kamu sendirian?."

Topan menoleh kekanannya, lalu kemudian menatap Pria dengan stelan jas lengkap itu. "saya?." tanyanya.

Pria itu terkekeh, lalu kemudian duduk di samping Topan. "Sepertinya kamu sendiri, biarkan saya yang mentraktir kamu minum."

Topan menggeleng. "Tidak usah, saya bisa membayarnya sendiri." Ujar Topan dengan penolakan Intens yang membuat Pria itu cukup terkejut lalu kemudian terdiam dengan meraba sedikit bibirnya.

"Apa ini pertama kalinya kamu ke bar gay?."

Topan terdiam lalu kemudian langsung menoleh ke arah Pria itu. "Apa ini Bar Gay?." Tanyanya dengan melihat lihat sekeliling. "Pantes saja pelanggannya banyak laki laki, kalau begitu tidak ada gunanya saya di sini." 

Mengabaikan Pria itu lagi dengan meninggalkan selembar uang seratus ribu di atas meja, Topan berniat untuk  langsung pergi ke rumah Satria untuk mengutuk Sepupunya itu.

Baru beberapa langkah, Tangannya langsung di tahan oleh Pria tadi yang membuatnya mau tak mau harus berhenti. "Kita belum berkenalan, dan kamu belum menyebutkan namamu."

Topan menggeleng dengan mencoba melepaskan tangannya menatap Pria itu tajam, kepalanya sedikit pusing, Mungkin pengalaman pertamanya ke bar tidak berjalan baik."Tidak usah, Karena setelah ini kita tidak akan pernah bertemu lagi."

"Hei ayolah."pria itu semakin mengeratkan tangannya memegang tangan Topan, Belum sempat Topan kembali berontak, kepala yang di paksa menengadah, bibir lembut menyatu dengan bibirnya, cukup lama hingga penyatuan itu berakhir, mata yang sudah kabur yang tidak bisa melihat dengan jelas siapa itu. Tapi satu hal yang pasti, Bibir yang manis bahkan tahi lalat di bawah bibirnya cukup Sexy, Hingga ia tidak mengingat apa apa lagi setelah itu.



TBC

suka?
lanjut nggak?

di tunggu responnya...

[BXB] KISSING NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang