41. Bukan Temen Tapi Pacar

376 26 1
                                    

Sebelum membaca jangan Lupa Vote dan komennya dulu sayangku!.

HAPPY READING

_

Seperti biasa, Bau bauan yang bercampur menjadi satu, suara kebisingan dengan masing masing mulut yang saling berkomat kamit, bercengkrama sesama teman, saling mengejek satu sama lain.

Bahkan ada Yang bermesraan dengan saling menyuapi satu sama lain, tangan yang tak terlepas menandakan kepemilikan, Mereka tampak bahagia jika di lihat dari luar.

Di suasana Berisik itulah Satria duduk di sebuah Kursi kantin bersama Geri di sampingnya, memakan makanan mereka masing masing dengan bercengkrama singkat. Jika di pikirkan lagi, Sudah berapa lama rasanya Geri tidak menunjukkan sikapnya yang pecicilan tersebut? semenjak kejadian dimana Topan ketahuan berhubungan dengan Artha, Sikapnya berubah Total.

Tiba tiba dia menjadi Pria kalem Tanpa banyak omong, Bahkan dia juga jarang menghabiskan waktu bersama. Ntah apa yang di pikirkan Satria sama sekali tidak mengerti apa apa, Dia tidak mau mengganggu Privasi Geri jika ia menanayakannya, sedangkan Geri juga tidak menyampaikannya, maka jadilah mereka yang sekarang.

"Sat."

Satria yang hanyut dalam Pikirannya, Sembari memakan makanannya seketika mendongak melihat serjala yang tiba tiba datang dan langsung mengambil tempat di depannya dengan memangku Dagunya.

Wajah yang tak bisa di abaikan, Satria masih tak bisa mencerna tentang ini sampai sekarang, darimana Pria psyocpat ini mendapatkan wajah Seindah ini?.

"Woi sat! Gue manggil lo ini." Panggilnya lagi dengan menatap Satria sedikit tajam.

Satria yang mendengar hal itu menghela nafas. Andai saja dia tidak psycopath atau pun andai saja dia seorang wanita, mungkin dia sudah menjadi incarannya sekarang, Bahkan mulut pedas itu menambah nilai minusnya sehingga Serjala menjadi Seseorang yang jauh dari Kriteria seseorang yang ingin ia jadikan pendampingnya.

"apa?."

"Topan, mana dia?."

"Udah Gue duga kalau lo bakal nanya, Lo orang ke dua yang bertanya Tentang dia."

"Gue bukan yang pertama? siapa selain gue?." tanyanya lalu kemudian melihat ke arah Tunjuk Satria, dimana Geri yang duduk di sampingnya tanpa memperdulikan mereka berdua, Serjala melirik Geri sebentar, lalu kemudian kembali melihat ke arah Satria tanpa perduli.

"lalu? mana dia?."

Satria menghela nafas. "lo nggak liat kantong mata gue? gelapkan? Gue nggak bisa tidur semalaman karena pria itu."

"apa yang terjadi?."tanyanya, Serjala cukup penasaran tentang itu..bahkan dia juga tidak bisa menyembunyikan wajah khawatir di wajahnya.

Satria yang melihat wajah khawatir Serjala seketika mengibas ngibaskan tangannya di hadapannya sambil menggelengkan kepalanya. "jangan khawatir, ini bukan seperti yang lo pikirin."

"lalu? jangan bertele tele. lo banyak gaya, pakai lama banget bilang nya."

"Gue bilang ke lo kemarin kan?. Kalau Lo akan liat hal baru tentang Topan?. nah inilah contohnya."

Serjala hanya menatap Satria, dengan mengetuk ngetuk jari telunjuknya di atas meja, pandangannya sudah menajam membuat Satria menghela nafas. "Gue nggak bakal takut sama Aura intimidasi lo itu, Nggak usah ngelakuin hal yang sia sia."

"Rasa rasa ingin membunuh lo meningkat 40%, jadi 80% sekarang. mungkin alasan itu cukup buat ngelakuinnya."

"Lakuin! maka peluang lo buat bareng Topan bakal jadi 0%." Tantangnya balik.

[BXB] KISSING NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang